- Penguatan Kapasitas Kader Kesehatan Desa di Kecamatan Ngasem: Sinergi untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat
- Dukung Peningkatan Produksi Ternak, TMMD Ke-122 Bersama DKPP Kabupaten Kediri Gelar Sosialisasi di Desa Pagung
- Pjs Bupati Kediri Hadiri Apel Gelar Operasi Zebra Semeru 2024
- Hadiri Jombang Fest 2024, Pjs Bupati Kediri Ucapkan Selamat Hari Jadi Kabupaten Jombang
- Sinergi TNI dan Pemkab Kediri Tingkatkan Produktivitas Petani Lewat Pelatihan Membuat Pupuk Organik dalam Program TMMD ke-122
- Seluruh Runners Kelud Vertical Challenge Kagum dengan Keindahan Kelud
- Kenalkan Program Organik, TMMD 122 Kodim 0809/Kediri Gelar Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Modern
- Pemkab Kediri Gelar Upacara HUT ke-79 Jatim: Perkuat Desa Mandiri dan Tekan Kemiskinan
- Serahkan Ratusan Sertifikat PTSL, Wujud Pemkab Kediri Percepat Legalitas Hak Aset Milik Warga
- Perkuat Keamanan Siber di Daerah, Dinas Kominfo Kabupaten Kediri ikut Berpartisipasi dalam Launching CSIRT
Dinkes Kabupaten Kediri Langkah Cepat Atasi Chikungunya
Tingginya curah hujan sejak akhir tahun 2020 hingga memasuki awal tahun ini menjadi perhatian tersendiri Pemerintah Kabupaten Kediri. Pasalnya, Dinas Kesehatan setempat menemukan ratusan kasus serangan penyakit Chikungunya yang hampir merata di seluruh wilayah kecamatan.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri dr. Bambang Triyono mengungkapkan, musim penghujan seperti saat ini sangat berpotensi menciptakan tempat perindukan nyamuk. Untuk itu pihaknya mengajak masyarakat untuk terus waspada karena curah hujan diprediksi masih terjadi hingga bulan Maret mendatang
"Masih berpotensi, selama masih ada curah hujan seperti ini. Makanya mari galakkan kembali program 3M Plus. Kita ajak bersama-sama untuk membangun kesadaran terhadap kebersihan lingkungan. Melihat sekeliling apa ada penimbunan air, adakah kalengterbuka yang bisa menjadi tempat perindukan nyamuk," kata dr. Bambang.
Dinkes menemukan sejumlah kasus Chikungunya dan DBD. Pihaknya langsung melakukan upaya penanganan dengan cara pengasapan atau fogging. Langkah tersebut dimulai dari pendataan yang dilakukan oleh petugas dari Puskesmas dalam satu Rukun Tetangga (RT). Kemudian ditindaklanjuti oleh Bagian Pencegahan dan Penularan Penyakit dengan melakukan fogging.
Bambang mengungkapkan, perilaku hidup masyarakat terhadap kebersihan lingkungan dan hidup bersih menjadi faktor utama munculnya kasus Chikungunya. Selain itu, pihaknya menyadari adanya prioritas penanganan karena wabah penyakit Covid-19. Namun demikian,Dinkeslangsung mengambil langkah cepat untuk mengatasi terjadinya serangan penyakit Chikungunya maupun DBD.
Masih kata Bambang, dalam situasi saat ini peran juru pemantau jentik (jumatik) sangat vital. Untuk itu, dirinya meminta agar jumantik tetap aktif dalam setiap pengelolaanprogram di Puskesmas. Dinkes sendiri melakukan terobosan berupa kegiatan Jambore Jumantik agar mereka lebih pro aktif.
Data dari Dinkes menyebutkan, sepanjang tahun 2020 terdapat 355 kasus serangan penyakit Chikungunya. Dari jumlah tersebut, serangan tertinggi terjadi pada bulan Desember 2020 sebanyak 249 kasus. Sedangkan pada bulan Januari 2021 ini sudah ditemukan sebanyak 51 kasus. Adapun daerah yang paling tinggi terjadi serangan pada lima kecamatan yakni, Gampengrejo, Wates, Pare, Plosoklaten dan Banyakan.
Berita Terkait
- Deklarasi ODF, Menuju Kabupaten Kediri Bebas Buang Air Sembarangan
- Usai Divaksin, Tetap Terapkan Protokol Kesehatan
- Vaksinasi Covid-19 Perdana Kabupaten Kediri
- Pemkab Kediri Terima 4.640 Dosis Vaksin
- Dinkes Kabupaten Kediri Distribusikan Vaksin ke 68 Faskes
- Kapolresta Kediri Tinjau Gudang Penyimpanan Vaksin Covid-19
- 4.640 Vaksin Covid-19 Tiba di Kabupaten Kediri
- Cegah Wabah Demam Berdarah Dengan Grebek Jentik Nyamuk
- Pengrajin Barongan Tuai Berkah Saat Pandemi Covid
- Pemkab Kediri Siapkan RS Darurat Covid-19
Jojo
Sangat bagus program dari negara terkait sertifikat tanah. Meskipun berbayar Rp 600.000.jika 1 desa ...
View ArticleNash
Alhamdulillah ...maju terus Kab. ...
View Article