- Pantau Arus Mudik, Mas Dhito Siapkan ATCS Untuk Urai Kemacetan
- First Landing Bandara Internasional Dhoho Diawali Citilink, Mas Dhito : Maskapai Lain Jangan Sampai Menyesal
- Tim Satgas Pangan Kabupaten Kediri Lakukan Sidak Pasar dan Toko Bahan Pokok
- Pondok Ramadhan Terakhir, Menambah Ilmu yang Bermanfaat
- Mas Dhito: Bandara Dhoho Efektif Beroperasi 5 April 2024
- Stok Bahan Pokok Aman dan Tercukupi, Harga Mulai Melandai
- Jelang Lebaran, Mbak Cicha Pimpin Kegiatan Pasar Murah dan Pembagian Suvenir
- Baznas Kabupaten Kediri Salurkan 1.000 Bantuan untuk Anak Yatim
- Mbak Cicha Ditunjuk Sebagai Ketua Dewan Kehormatan PMI Kabupaten Kediri
- Mas Dhito Dampingi Pj Gubernur Jatim Kunjungi Bandara Dhoho Kediri
Deklarasi ODF, Menuju Kabupaten Kediri Bebas Buang Air Sembarangan
Bupati Kediri dr. Hj. Haryanti Sutrisno hari ini mendeklarasikan 90 desa dari 3 Kecamatan sebagai desa ODF (Open Defecation Free). Dengan menerapkan protokol kesehatan, acara tersebut berlangsung di Pendopo Kecamatan Papar, Selasa (02/02/2021).
Dr. Bambang Triyono Putro, Plt. Kepala Dinas Kesehatan dalam laporannya menyebutkan, ketiga kecamatan tersebut adalah Kecamatan Papar, Gampengrejo dan Grogol. Sampai tahun 2020 ini Kabupaten Kediri telah berhasil meng-ODF-kan 207 desa dari 344 desa/kelurahan.
“Untuk prosentase sudah mencapai 60,2%. Upaya yang kami lakukan tersebut sesuai dengan tema “Bersama Mewujudkan Kabupaten Kediri, Bebas Buang Air Besar Sembarangan Menuju Kabupaten Kediri Sehat," jelas dr. Bambang.
Maksud dan tujuan deklarasi ODF ini salah satunya adalah memberikan motivasi dan dorongan kepada semua pihak untuk segera meningkatkan akses sanitasi yang layak di Kabupaten Kediri. Selanjutnya mewujudkan Kabupaten Kediri bebas buang air besar sembarangan.
“Kami selaku satuan kerja yang menangani bantuan sosial ini dan sesuai program STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) adalah pemberdayaan masyarakat. Maka dari itu bansos ini merupakan stimulan kepada masyarakat untuk merubah perilakunya dari buang air sembarangan ke jamban sehat,” lanjutnya.
Pada kesempatan tersebut Bupati Haryanti juga meninjau rumah warga Papar yang mendapatkan bansos tersebut. Rumah yang dikunjungi beliau adalah rumah ibu Waginah, berusia 80 tahun.
Waginah mengaku selama ini biasa BAB di sungai. Setelah jambanselesai dibangun, ia sekarang sudah menggunakan jamban sehat.
Bupati Kediri mengatakan, program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat antara lain tidak buang air besar sembarangan, cuci tangan pakai sabun, mengelola air minum dan makan yang aman. Selain itu mengelola sampah rumah tangga dengan aman dan mengelola limbah cair rumah tangga dengan aman.
“Saya yakin keberhasilan ini tidak lepas dari peran kepala desa yang ikut serta dalam upaya mengajak masyarakat beralih ke jamban sehat. Dengan adanya jamban sehat seperti sekarang ini, paling tidak penyakit menular yang disebabkan oleh diare bisa berkurang karena kita hidup sehat,” kata beliau.
“Perlu diketahui bersama bahwa kita masih dalam kondisi pandemi covid 19 yang setiap hari terus bertambah jumlahnya. Maka dari itu menerapkan hidup bersih dan sehat sangatlah penting dan tak lupa jaga protokol kesehatan,” pesan Bupati Haryanti. (Kominfo/lks,yda,tee,wk)
Berita Terkait
- Usai Divaksin, Tetap Terapkan Protokol Kesehatan
- Vaksinasi Covid-19 Perdana Kabupaten Kediri
- Pemkab Kediri Terima 4.640 Dosis Vaksin
- Dinkes Kabupaten Kediri Distribusikan Vaksin ke 68 Faskes
- Kapolresta Kediri Tinjau Gudang Penyimpanan Vaksin Covid-19
- 4.640 Vaksin Covid-19 Tiba di Kabupaten Kediri
- Cegah Wabah Demam Berdarah Dengan Grebek Jentik Nyamuk
- Pengrajin Barongan Tuai Berkah Saat Pandemi Covid
- Pemkab Kediri Siapkan RS Darurat Covid-19
- Pemkab Kediri Berlakukan PPKM, Berharap Mampu Mengurangi Risiko Penularan Covid-19
Jojo
Sangat bagus program dari negara terkait sertifikat tanah. Meskipun berbayar Rp 600.000.jika 1 desa ...
View ArticleNash
Alhamdulillah ...maju terus Kab. ...
View Article