- Pantau Arus Mudik, Mas Dhito Siapkan ATCS Untuk Urai Kemacetan
- First Landing Bandara Internasional Dhoho Diawali Citilink, Mas Dhito : Maskapai Lain Jangan Sampai Menyesal
- Tim Satgas Pangan Kabupaten Kediri Lakukan Sidak Pasar dan Toko Bahan Pokok
- Pondok Ramadhan Terakhir, Menambah Ilmu yang Bermanfaat
- Mas Dhito: Bandara Dhoho Efektif Beroperasi 5 April 2024
- Stok Bahan Pokok Aman dan Tercukupi, Harga Mulai Melandai
- Jelang Lebaran, Mbak Cicha Pimpin Kegiatan Pasar Murah dan Pembagian Suvenir
- Baznas Kabupaten Kediri Salurkan 1.000 Bantuan untuk Anak Yatim
- Mbak Cicha Ditunjuk Sebagai Ketua Dewan Kehormatan PMI Kabupaten Kediri
- Mas Dhito Dampingi Pj Gubernur Jatim Kunjungi Bandara Dhoho Kediri
UTD PMI Kab. Kediri Ajak Masyarakat Untuk Donor Darah
Pandemi Covid-19 berdampak pada banyak hal, salah satunya terhadap ketersediaan darah di PMI. Demikian juga di Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Kediri, stok darah minim lantaran pendonor rutin sudah tidak datang untuk mendonorkan darahnya.
Adapun stok darah hari ini, tanggal 1 September 2020 yaitu, golongan darah A 65 kantong, golongan darah B 98 Kantong, golongan darah O 22 kantong, dan AB 26 kantong.
Kepala UTD PMI Kabupaten Kediri, dr Arin Istiani mengatakan, minimnya golongan darah O dan AB tersebut terjadi sejak satu minggu terakhir. Alhasil, pihak PMI pun harus berusaha ekstra untuk mencari pendonor yang rela memberikan darahnya.
“Kondisi genting sudah satu minggu ini, akhirnya kita terus melakukan sosialisasi di media sosial untuk mengajak para pendonor. Jangan takut untuk donor darah, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dan harus memenuhi syarat yang telah dianjurkan PMI,” katanya.
Ia juga menjelaskan, untuk stok aman, tiap-tiap darah harus di angka 200an kantong. Jika tidak, sewaktu-waktu PMI bisa kehabisan stok darah.
“Untuk stok darah O sangat menipis karena memang rata-rata orang membutuhkan golongan darah O. Jadi stok paling aman di PMI minimal 200,” lanjutnya.
Hingga hari ini upaya yang bisa dilakukan PMI yakni dengan cara menelfon tiap-tiap pendonor aktif, upaya tersebut dinilainya menjadi satu-satunya cara agar tidak kehabisan darah.
“Namun alhamdulillah dengan upaya menelfon para pendonor lama yang aktif, mereka mau untuk mendonorkan darahnya,” tuturnya.
Adapun upaya lain seperti menggelar Donor Darah Keliling, hingga detik ini masih belum diperbolehkan untuk dilakukan. “Belum boleh karena akan mengundang masa dan memperbesar potensi penyebaran Covid-19,” pungkasnya. (Kominfo/fd,tee,tj,wk)
Berita Terkait
- 1.588 Warga Kecamatan Banyakan Terima BST Tahap IV dan V
- Pemkab Kediri Salurkan BST Gelombang IV dan VI
- JPS Untuk Warga Selama Pandemi Covid-19
- 102 KPM Desa Ngancar Terima JPS Prov. Jatim
- Kecamatan Kandat Terima Penyaluran JPS Provinsi Tahap 2
- Penyaluran Bansos JPS Provinsi Jawa Timur Tahap Kedua
- 773 Warga Kecamatan Kayen Kidul Terima Bantuan Jaring Pengaman Sosial
- Bagikan 230 Paket Ikan, Ajak Ibu dan Balita Gemar Makan Ikan
- DKPP Lakukan Monitoring dan Pemeriksaan Daging Kurban
- 3516 KPM Kras Terima Bantuan Beras
Jojo
Sangat bagus program dari negara terkait sertifikat tanah. Meskipun berbayar Rp 600.000.jika 1 desa ...
View ArticleNash
Alhamdulillah ...maju terus Kab. ...
View Article