- Pantau Arus Mudik, Mas Dhito Siapkan ATCS Untuk Urai Kemacetan
- First Landing Bandara Internasional Dhoho Diawali Citilink, Mas Dhito : Maskapai Lain Jangan Sampai Menyesal
- Tim Satgas Pangan Kabupaten Kediri Lakukan Sidak Pasar dan Toko Bahan Pokok
- Pondok Ramadhan Terakhir, Menambah Ilmu yang Bermanfaat
- Mas Dhito: Bandara Dhoho Efektif Beroperasi 5 April 2024
- Stok Bahan Pokok Aman dan Tercukupi, Harga Mulai Melandai
- Jelang Lebaran, Mbak Cicha Pimpin Kegiatan Pasar Murah dan Pembagian Suvenir
- Baznas Kabupaten Kediri Salurkan 1.000 Bantuan untuk Anak Yatim
- Mbak Cicha Ditunjuk Sebagai Ketua Dewan Kehormatan PMI Kabupaten Kediri
- Mas Dhito Dampingi Pj Gubernur Jatim Kunjungi Bandara Dhoho Kediri
Pengusaha Ekspor Impor Burung Banting Stir Menjadi Pembudidaya Maggot
Usaha ekspor impor burung macet akibat pandemi Covid-19, seorang pria di Kediri banting stir menjadi pengusaha pakan ternak alternatif dari bahan maggot atau belatung. Usaha barunya ini telah diminati para pelaku usaha peternakan di Kediri dan sekitarnya.
Ialah Andik, pria asal Desa Kanigoro, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri yang menekuni usaha budidaya maggot untuk pakan alternatif. Di tangannya, sampah organik dan kotoran hewan dapat diubah menjadi pelet dan pur yang bernilai ekonomis.
Pria beramput pirang sebahu ini mengaku, mulai banting stir budidaya maggot sejak usahanya ekspor impor burung ke luar negeri macet, akibat pandemi covid-19. Berbekal ilmu yang didapat dari Singapura, lelaki yang lebih akrab disapa Andik Murai Jogja ini kemudian mulai membudidayakan maggot atau belatung.
"Ketika ada pandemi, usaha saya macet total. Saya terinspirasi usaha baru maggot. Pada waktu itu bulan Maret 2020 beralih ke maggot karena usaha lokal pakan gampang dan harga terjangkau," ujar Andik.
Awalnya Andik hanya memproduksi maggot basah untuk pakan burungnya. Kemudian ia mengembangkan menjadi pakan kering berupa pelet dan pur untuk ikan maupun unggas.
"Untuk pengalaman/ilmu maggot saya dapat dari Singapura. Ada informasi dari sana bahwa maggot bagus untuk pakan ikan. Sebelumnya produksi maggot untuk pakan burung sendiri. Burung sakit dan kurus, bisa sembuh," tambahnya.
Kini Andik mampu memproduksi pelet ikan sebanyak satu kwintal. Namun untuk pur burung, dirinya masih terkendala peralatan produksi. Sehingga harus bekerjasama dengan sebuah pabrik pakan yang ada di Jepara.
Produksi pakan ternak alternatif dari maggot ini bisa mendukung potensi perikanan yang ada di Kabupaten Kediri.
Berita Terkait
- Belajar Gratis di Rumah Baca Lentera Wilis
- Penuhi Gizi Keluarga Dengan Kolega
- Menimba Ilmu ke Dekranasdana Provinsi Jawa Timur
- Begini Cara Pemuda Kampung Inggris Kenalkan Jasa Pahlawan
- Kisah Pelaku Sejarah 10 November 1945
- Puluhan Difabel Dilatih Memasarkan Produk Kerajinan Melalui Medsos
- Pahlawanku Sepanjang Masa
- Secangkir Kopi Berjuta Cerita di Brekenmo Coffe
- Sampah Jadi Uang
- Pelatihan Olahan Makanan Bagi Pelaku IKM
Jojo
Sangat bagus program dari negara terkait sertifikat tanah. Meskipun berbayar Rp 600.000.jika 1 desa ...
View ArticleNash
Alhamdulillah ...maju terus Kab. ...
View Article