- Pantau Arus Mudik, Mas Dhito Siapkan ATCS Untuk Urai Kemacetan
- First Landing Bandara Internasional Dhoho Diawali Citilink, Mas Dhito : Maskapai Lain Jangan Sampai Menyesal
- Tim Satgas Pangan Kabupaten Kediri Lakukan Sidak Pasar dan Toko Bahan Pokok
- Pondok Ramadhan Terakhir, Menambah Ilmu yang Bermanfaat
- Mas Dhito: Bandara Dhoho Efektif Beroperasi 5 April 2024
- Stok Bahan Pokok Aman dan Tercukupi, Harga Mulai Melandai
- Jelang Lebaran, Mbak Cicha Pimpin Kegiatan Pasar Murah dan Pembagian Suvenir
- Baznas Kabupaten Kediri Salurkan 1.000 Bantuan untuk Anak Yatim
- Mbak Cicha Ditunjuk Sebagai Ketua Dewan Kehormatan PMI Kabupaten Kediri
- Mas Dhito Dampingi Pj Gubernur Jatim Kunjungi Bandara Dhoho Kediri
Sampah Jadi Uang
Sampah rumah tangga yang biasanya hanya dibuang, disulap menjadi kerajinan cantik yang bernilai oleh warga Desa Paron, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri. Berawal dari keluhan warga tentang sampah yang dibuang di sungai dan mengganggu aktivitas, terbentuklah Kelompok Swadaya Masyarakat Paron Berseri pada tahun 2017 lalu.
Pengolahan sampah dilakukan di Tempat Pengolahan Sampah (TPS3R) berbasis masyarakat di Desa Paron yang diketuai oleh D.W Nur Isa. TPS3R yang dimaksud disini adalah tempat pembuangan sampah sementara dengan 3 proses, yaitu: reuse atau menggunakan kembali barang yang sudah dipakai, reduce atau memilah barang, dan recycle atau mendaur ulang sampah.
Menurut D.W.Nur Isa, masyarakat yang terlibat secara langsung dan tidak langsung sebanyak 400 orang. Pengumpulan sampah dilakukanduahari sekali menggunakan kendaraan yang disediakan secara khusus untuk mengangkut sampah rumah tangga dari rumah warga.
Proses pengolahan sampah dimulai dengan memisahkan sampah berdasarkan jenisnya, seperti sampah plastik, kertas, botol, dan tutup botol. Sampah yang sudah tidak bisa digunakan (residu) akan dikirim ke TPA atau Tempat Pembuangan Akhir di Pare. Sampah yang sudah dipilah akan dibersihkan dan diolah kembali menjadi kompos dan souvenir atau oleh-oleh.
Souvenir yang dihasilkan dari sampah berupa kap lampu, vas bunga, tas dari plastik bekas, tamplak meja dan lain sebagainya. Souvenir dijual dengan harga yang bervariasi, dimulai dari Rp.15.000. (Kominfo)
Berita Terkait
- Pelatihan Olahan Makanan Bagi Pelaku IKM
- Relawan GNDP Tanam Ribuan Pohon di Alas Simpenan
- Kreasi Olahan Gethuk, Aneka Rasa dan Beragam Bentuk
- Bersama Wujudkan Konsumsi yang Aman Bagi Masyarakat
- Puluhan Difabel Ikuti Pelatihan Ketrampilan Aksesoris
- Budidaya Anggrek Tuai Berkah Saat Pandemi
- 2 Tempat di Wisata Religi Goa Maria Puhsarang Dibuka dengan Pembatasan
- Metarhizium, Efektif Basmi Hama dan Ramah Lingkungan
- Terapkan Protokol Kesehatan di Pasar Tradisional
- Wabup Tinjau Proyek Bumi Perkemahan Pertama dengan Kapasitas Skala Nasional
Jojo
Sangat bagus program dari negara terkait sertifikat tanah. Meskipun berbayar Rp 600.000.jika 1 desa ...
View ArticleNash
Alhamdulillah ...maju terus Kab. ...
View Article