- Pantau Arus Mudik, Mas Dhito Siapkan ATCS Untuk Urai Kemacetan
- First Landing Bandara Internasional Dhoho Diawali Citilink, Mas Dhito : Maskapai Lain Jangan Sampai Menyesal
- Tim Satgas Pangan Kabupaten Kediri Lakukan Sidak Pasar dan Toko Bahan Pokok
- Pondok Ramadhan Terakhir, Menambah Ilmu yang Bermanfaat
- Mas Dhito: Bandara Dhoho Efektif Beroperasi 5 April 2024
- Stok Bahan Pokok Aman dan Tercukupi, Harga Mulai Melandai
- Jelang Lebaran, Mbak Cicha Pimpin Kegiatan Pasar Murah dan Pembagian Suvenir
- Baznas Kabupaten Kediri Salurkan 1.000 Bantuan untuk Anak Yatim
- Mbak Cicha Ditunjuk Sebagai Ketua Dewan Kehormatan PMI Kabupaten Kediri
- Mas Dhito Dampingi Pj Gubernur Jatim Kunjungi Bandara Dhoho Kediri
Lintas Pegiat Lingkungan Bersihkan Sungai Mantren dari Sampah
Perkumpulan Eks Pramuka Putra Putri Indonesia (EPPI) dan Rante Rau bersama ratusan pegiat lingkungan dan masyarakat Desa Menang, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri melakukan aksi bersih-bersih Sungai Mantren, Minggu (25/10). Mereka membersihkan sampah yang mengotori sungai.
"Apalah arti giat kami ini kalau tidak didukung oleh pihak-pihak berwenang. Alhamdulillah, Pemdes Menang sangat mendukung langkah kami ini," kata Benny Prasetyo selaku Koordinator.
Sungai Mantren sudah lama dijadikan tempat pembuangan sampah rumah tangga. Bahkan, sungai juga dipenuhi popok bekas, maupun sampah plastik. Sungai yang berada persis di selatan Petilasan Raja Kediri Sri Aji Joyoboyo itu dipenuhi sampah.
Para pegiat lingkungan sangat prihatin dengan keadaan Sungai Mantren. Mereka kemudian meminta izin Pemerintah Desa Menang untuk dilakukan pembersihan.
"Ternyata Pemdes Menang merespons dengan baik dan ikut mengerahkan warganya ikut turun ke sungai," ujar Benny.
Terpisah, Linda Endrawati, Kades Menang sangat mendukung kegiatan tersebut tersebut. "Tentu, kami sangat mendukung langkah kawan-kawan pegiat lingkungan ini," katanya.
Pembersihan sampah yang ada di Kali Mantren itu, menurut Kades, sebenarnya sudah pernah dilakukan oleh Pemdes dan warga Menang. Namun sampah tetap saja ada, karena memang perlu sosialisasi lagi kepada warga, agar tidak membuang sampah di sungai.
"Ke depan memang perlu mengembalikan fungsi sungai ke keadaan semula dan perlu ada pelebaran sungai menjadi 8 meter, sesuai data yang ada. Tapi itu perlu waktu lama dan harus melibatkan instansi terkait," tutupnya.(Kominfo/ng,tee,tj,wk)
Berita Terkait
- Ibu Rumah Tangga Produksi Alat Peraga Pendidikan
- Pemkab Kediri Monev Penyaluran Program Sembako/BPNT
- Antisipasi Banjir di Musim Hujan, PUPR Normalisasi SDA
- Pemilik Warung Ikuti Pelatihan Olahan Pangan
- Cabdin Jatim Bentengi Pelajar dari Hasutan Berdemo
- Penyaluran JPS Provinsi Tahap 3 Bagi Warga Kecamatan Pagu
- HSN Tahun 2020, Santri Sehat Indonesia Kuat
- Sulap Botol Bekas Menjadi Boneka Yang Lucu dan Menarik
- Boneka Sukaku, Kreasi Unik Botol Bekas
- Penyaluran JPS Provinsi Tahap 3 Untuk Warga Kecamatan Kandat dan Kunjang
Jojo
Sangat bagus program dari negara terkait sertifikat tanah. Meskipun berbayar Rp 600.000.jika 1 desa ...
View ArticleNash
Alhamdulillah ...maju terus Kab. ...
View Article