- Pantau Arus Mudik, Mas Dhito Siapkan ATCS Untuk Urai Kemacetan
- First Landing Bandara Internasional Dhoho Diawali Citilink, Mas Dhito : Maskapai Lain Jangan Sampai Menyesal
- Tim Satgas Pangan Kabupaten Kediri Lakukan Sidak Pasar dan Toko Bahan Pokok
- Pondok Ramadhan Terakhir, Menambah Ilmu yang Bermanfaat
- Mas Dhito: Bandara Dhoho Efektif Beroperasi 5 April 2024
- Stok Bahan Pokok Aman dan Tercukupi, Harga Mulai Melandai
- Jelang Lebaran, Mbak Cicha Pimpin Kegiatan Pasar Murah dan Pembagian Suvenir
- Baznas Kabupaten Kediri Salurkan 1.000 Bantuan untuk Anak Yatim
- Mbak Cicha Ditunjuk Sebagai Ketua Dewan Kehormatan PMI Kabupaten Kediri
- Mas Dhito Dampingi Pj Gubernur Jatim Kunjungi Bandara Dhoho Kediri
Antisipasi Banjir di Musim Hujan, PUPR Normalisasi SDA
Guna mengantisipasi terjadinya banjir pada musim penghujan nanti, Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) normalisasi Sumber Daya Air (SDA) di sejumlah desa wilayah Kabupaten Kediri. Antisipasi terjadinya banjir memang menjadi salah satu prioritas pembangunan di Kabupaten Kediri, sehingga tidak mengherankan bila Pemkab terus melakukan penataan saluran air di 24 titik yang tersebar di 26kecamatan.
Pelaksana tugas Kabid Operasi dan Pemeliharaan Dinas PUPR Kabupaten Kediri Andri Eko Prasetyo mengatakan, tujuan dari normalisasi ini adalah untuk mengatisipasi resiko terjadinya banjir di musim penghujan. Selain itu juga bertujuan untuk memperlancar saluran irigasi. Sementara itu untuk kategori normalisasi ini diprioritaskan yang penuh sedimentasi.
"Guna memperlancar saluran irigasi serta mengantisipasi terjadinya banjir, sampai tahun 2020 ini sudah ada 37 titik sungai yang dilakukan normalisasi," ujarnya.
Dalam pelaksanaan normalisasi ini, Andri Eko Prasetyo menambahkan, pihaknya melakukan skala prioritas dari usulan desa, utamanya sungai yang memiliki sedimentasi mendekati bibir sungai. Meski dari sejumlah pengajuan usulan terdapat beberapa sungai yang merupakan kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai Brantas,namun tetap dilaksanakan normalisasi dengan mempertimbangkan masyarakat yang terdampak banjir. Sedimentasi yang tinggi menaikkan ketinggian air, maka akan meluber ke pemukiman sehingga dilakukan normalisasi.
"Diharapkan dengan adanya normalisasi sungai tersebut, masyarakat tidak perlu khawatir terjadi banjir jika ada hujan deras serta kiriman air yang berhulu dari pegunungan," imbuhnya.
Untuk diketahui, pada tahun 2020 ini terdapat 24 sungai dan sumber air yang telah dilakukan normalisasi, dengan data sebagai berikut: 1 di Kecamatan Badas, 3 di Kecamatan Kras, 2 di Kecamatan Wates, 1 di Kecamatan Mojo, 1 di Kecamatan Ngasem, 1 di Kecamatan Ngancar, 4 di Kecamatan Kunjang, 2 di Kecamatan Plemahan, 4 di Kecamatan Purwoasri, 1 di Kecamatan Kandat, 2 di Kecamatan Pagu, 1 di Kecamatan Gurah, 1 di Kecamatan Plosoklaten, serta tambahan 7 titik hingga akhir tahun ini.(Kominfo/ag,tee,tj,wk)
Berita Terkait
- Hadapi Musim Penghujan, Desa Grogol Normalisasi Saluran Air
- BPBD Kab. Kediri Lakukan Penyemprotan Disinfektan
- Wisata Jadul Dengan Suasana Alami
- Peresmian Sumber Mata Air Plumpungan
- Penghijauan Untuk Daerah Tangkapan Air Penghijauan Untuk Daerah Tangkapan Air
- Ajak Generasi Muda Peduli Sampah Sejak Dini
- Gerdal OPT Serentak Kabupaten Kediri
- TP4D Lakukan Pendampingan Pelaksanaan Proyek
Jojo
Sangat bagus program dari negara terkait sertifikat tanah. Meskipun berbayar Rp 600.000.jika 1 desa ...
View ArticleNash
Alhamdulillah ...maju terus Kab. ...
View Article