- Pantau Arus Mudik, Mas Dhito Siapkan ATCS Untuk Urai Kemacetan
- First Landing Bandara Internasional Dhoho Diawali Citilink, Mas Dhito : Maskapai Lain Jangan Sampai Menyesal
- Tim Satgas Pangan Kabupaten Kediri Lakukan Sidak Pasar dan Toko Bahan Pokok
- Pondok Ramadhan Terakhir, Menambah Ilmu yang Bermanfaat
- Mas Dhito: Bandara Dhoho Efektif Beroperasi 5 April 2024
- Stok Bahan Pokok Aman dan Tercukupi, Harga Mulai Melandai
- Jelang Lebaran, Mbak Cicha Pimpin Kegiatan Pasar Murah dan Pembagian Suvenir
- Baznas Kabupaten Kediri Salurkan 1.000 Bantuan untuk Anak Yatim
- Mbak Cicha Ditunjuk Sebagai Ketua Dewan Kehormatan PMI Kabupaten Kediri
- Mas Dhito Dampingi Pj Gubernur Jatim Kunjungi Bandara Dhoho Kediri
Budidaya Anggrek Tuai Berkah Saat Pandemi
Berawal dari hobi, kini usaha penjualan tanaman anggrek Karang Taruna Desa Puncu Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri menuai hasil. Masa pandemi Covid-19 menjadi salah satu faktor pendukung peningkatan penjualan tanaman anggrek tersebut.
Suhendro, Ketua Karang Taruna Desa Puncu, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri, mengaku dalam 6 bulan terakhir ini grafik permintaan terus mengalami peningkatan hingga 100 persen.
"Dulu hanya hobi, tapi kalau melihat perkembangan ekonomi saat ini, paling aman ya anggrek. Inovasi inilah yang bisa saya implementasikan ke teman-teman pemuda," ucap Suhendro.
Bermula dari bantuan Pemerintah Kabupaten Kediri sejumlah 40 anggrek dewasa dan 60 anggrek remaja. Kini telah berkembang memenuhi greenhouse induk, yang telah dibangun oleh KUBE Karang Taruna pada tahun 2018.
Beberapa jenis anggrek dibudidayakan seperti Dendrobium, Phalaenopsis, Vanda, Cymbidium, dan masih banyak lagi. "Sekarang, kurang lebih ada 5000 anggrek di greenhouse induk. Beberapa tersebar di teman-teman anggota yang nanti kalau sudah siap jual baru dikolektif disini," ucapnya.
Memanfaatkan media online, pemasaran anggrek ini telah menjangkau berbagai wilayah di Indonesia. Beberapa pesanan terakhir seperti Toraja, Palembang, dan Sulawesi. Dalam penjualannya, Suhendro dan teman-teman karang taruna menjual 50 hingga 100 tanaman anggrek dan hingga saat ini terus mengalami peningkatan. Untuk harga sangat bervariasi, mulai harga Rp 15 ribu hingga jutaan rupiah per tangkai.
Suhendro juga mulai melakukan pengembangan untuk penyediaan benih anggrek mandiri dan mengikuti beberapa pelatihan yang digelar Pemerintah Kabupaten Kediri.
"Kalau dulu kan masih sering beli untuk bibit-bibitnya. Mulai tahun ini, kami kembangkan dengan pembibitan kultur jaringan. Selain menjamin ketersediaan benih, juga bisa meningkatkan produktivitas dan penjualan,” terangnya.
"Keunggulan tanaman anggrek kami didukung oleh iklim, cuaca dan lingkungan. Yang mungkin berbeda dari daerah lain di wilayah Kabupaten Kediri," pungkas Suhendro. (Kominfo/fd,tee,tj,wk)
Berita Terkait
- 2 Tempat di Wisata Religi Goa Maria Puhsarang Dibuka dengan Pembatasan
- Metarhizium, Efektif Basmi Hama dan Ramah Lingkungan
- Terapkan Protokol Kesehatan di Pasar Tradisional
- Wabup Tinjau Proyek Bumi Perkemahan Pertama dengan Kapasitas Skala Nasional
- Pembangunan Pasar Gringging Masuki Tahap Finishing
- Kreasi Batik Ecoprint, Motif dan Warna Dari Alam
- PVMBG Bandung Tinjau Lokasi Rawan Longsor di Dukuh Badut
- Bringin, Sentra Madu Kab. Kediri
- Sumur Mengering, BPBD Kabupaten Kediri Droping Air Bersih
- Simulasi Nasional Pilkada Serentak
Jojo
Sangat bagus program dari negara terkait sertifikat tanah. Meskipun berbayar Rp 600.000.jika 1 desa ...
View ArticleNash
Alhamdulillah ...maju terus Kab. ...
View Article