Memahami Peran Ibu dalam Mengasuh Pola Fikir Anak di Bulan Suci Ramadhan

By Dinas Kominfo Kab. Kediri14 Apr 2022, 23:00:32 WIB Keluarga, Tokoh dan Agama
Memahami Peran Ibu dalam Mengasuh Pola Fikir Anak di Bulan Suci Ramadhan

Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Tim Penggerak PKK menggelar kegiatan Pondok Ramadan 1443 H. Mengusung materi pembahasan terkait “Peran Ibu Dalam Mengawal Generasi Millenial”, kegiatan yang dilaksanakan sudah ke-3 kalinya ini bertempat di Gedung Bagawanta Bhari, Kamis 14 April 2022.  

Sebelum acara dimulai, selalu dilantunkan bacaan ayat Suci Al-Quran. Ditengah acara, Ketua Pokja 1 TP PKK Kabupaten Kediri, Dyah Saktiana menyampaikan bahwa hari ini mendatangkan psikolog sebagai pemahaman terhadap psikologi anak.

“Kita hadirkan psikolog dari IAIN Ibu Imadatus menyampaikan bagaimana menghadapi anak-anak. Kegiatan ini gagasan dari Mbak Cicha selaku Ketua TP PKK Kabupaten Kediri Eriani Annisa Hanindhito yang menginginkan ibu ibu anggota PPK di seluruh Kabupaten Kediri untuk menambah ilmu pengetahuan maupun ketaqwaan.” pungkasnya.  

Dengan kehadiran sejumlah 150 orang, tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.  

Sementara itu dalam pemaparan materi psikolagi anak, Tatik Imadatus Sa’adati, M.Psi. menyampaikan adanya perbedaan mental anak yang terbentuk atas pola asuh orang tua. “Cara anak kita merespon sekitar itu menunjukan bagaimana cara kita mengasuh sebagai ibu,”

Ibu adalah orang tua seorang anak, baik melalui hubungan biologis maupun sosial. Ibu memiliki peranan yang sangat penting bagi anak, dan panggilan ibu dapat diberikan untuk perempuan yang bukan orang tua kandung (biologis) dari seseorang yang mengisi peranan ini. Contohnya adalah pada orang tua angkat (karena adopsi) atau ibu tiri (istri dari ayah biologis anak).

Di setiap generasi memiliki sebutan masing-masing mulai dari Generasi Y, Generasi Z, dan sebagainya. Milenial (juga dikenal sebagai Generasi Y atau Generasi Langgas) adalah kelompok demografi setelah Generasi X (Gen-X). Tidak ada batas waktu yang pasti untuk awal dan akhir dari kelompok ini. Para ahli dan peneliti biasanya menggunakan awal 1980-an sebagai awal kelahiran kelompok ini hingga awal 2000-an sebagai akhir kelahiran.

Dalam kegiatan ini penjelasan lebih terfokus terhadap bagaimana mendidik anak dengan lembut dan kasih sayang. Semuanya generasi memiliki respon berbeda terhadap sesuatu. Adapun setiap anak juga memiliki respon yang berbeda.  

“Ada banyak manfaat mengenalkan bahasa kasih pada anak-anak. Pertama, anak bisa mengerti bahasa kasih apa yang orangtua berikan untuknya. Kedua, kita bisa mengajarkan pada anak bahwa ada banyak sekali bentuk cinta di dunia ini. Dengan demikian, anak-anak bisa mengenali perasaan cinta mereka kepada orangtuanya, begitupun sebaliknya.” Jelas Imadatus.

Di akhir sesi pemaparan juga diberikan kesempatan kepada ibu ibu yang hadir untuk bertanya terkait keragaman mengasuh anak.

Sebagai informasi, kegiatan Pondok Ramadhan ini digelar secara offline dan online melalui zoom meeting, yang diikuti para pengurus dan anggota TP PKK Kecamatan dan Desa se-Kabupaten Kediri. Hal ini merupakan terobosan Ketua TP PKK Kabupaten Kediri, Eriani Annisa Hanindhito atau Mbak Cicha, sehingga Pondok Ramadhan tetap bisa dilaksanakan di masa pandemi ini. (Kominfo. Fz, lks, yd, wk)




Tinggalkan komentar Anda via CommentBox