- Dukung Peningkatan Produksi Ternak, TMMD Ke-122 Bersama DKPP Kabupaten Kediri Gelar Sosialisasi di Desa Pagung
- Pjs Bupati Kediri Hadiri Apel Gelar Operasi Zebra Semeru 2024
- Hadiri Jombang Fest 2024, Pjs Bupati Kediri Ucapkan Selamat Hari Jadi Kabupaten Jombang
- Sinergi TNI dan Pemkab Kediri Tingkatkan Produktivitas Petani Lewat Pelatihan Membuat Pupuk Organik dalam Program TMMD ke-122
- Seluruh Runners Kelud Vertical Challenge Kagum dengan Keindahan Kelud
- Kenalkan Program Organik, TMMD 122 Kodim 0809/Kediri Gelar Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Modern
- Pemkab Kediri Gelar Upacara HUT ke-79 Jatim: Perkuat Desa Mandiri dan Tekan Kemiskinan
- Serahkan Ratusan Sertifikat PTSL, Wujud Pemkab Kediri Percepat Legalitas Hak Aset Milik Warga
- Perkuat Keamanan Siber di Daerah, Dinas Kominfo Kabupaten Kediri ikut Berpartisipasi dalam Launching CSIRT
- Forum Konsultasi Publik, Kominfo Kabupaten Kediri Gandeng Stakeholder
Mas Dhito Kembali Salurkan Insentif Bagi Guru Ngaji
Penerima Insentif Tercover BPJS Ketenagakerjaan
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana kembali menyalurkan bisyaroh atau insentif bagi ribuan guru ngaji di Kabupaten Kediri. Berbeda dengan tahun sebelumnya, mulai 2022 ini guru ngaji penerima insentif sekaligus tercover BPJS Ketenagakerjaan.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri Mokhamat Muhsin menyampaikan, jumlah penerima insentif pada tahun 2022 ini sebanyak 7500 guru dengan rincian 6.665 guru muslim, 835 non muslim.
Jumlah penerima tahun 2022 ini bertambah dari tahun sebelumnya, dimana tahun 2021 penerima sebanyak 7.148 guru. Penambahan jumlah penerima insentif itu sebagaimana arahan bupati untuk terus mendata guru-guru ngaji yang sebelumnya belum tercover.
"Selain jumlah penerima yang bertambah, guru ini juga mendapatkan jaminan sosial ketenagakerjaan," kata Muhsin ditemui saat pendistribusian insentif di Pendopo Kecamatan Ringinrejo, Senin (26/12/2022).
Dengan tercover BPJS Ketenagakerjaan tersebut, guru ngaji akan mendapatkan banyak manfaat karena mendapat perlindungan sosial diantaranya jaminan kecelakaan kerja maupun jaminan kematian.
Manfaat itu tak hanya bagi guru ngaji melainkan juga keluarga. Bagi guru ngaji yang tercatat sebagai penerima insentif dan meninggal pada bulan Oktober-Desember 2022, ahli waris diminta untuk melaporkan untuk mendapatkan santunan dari BPJS Ketenagakerjaan.
"Untuk guru ngaji yang meninggal, anaknya akan mendapatkan beasiswa sekolah, sedang suami atau istri akan mendapat pelatihan kewirausahaan," ungkap Muhsin.
Setelah penyaluran Pendataan kembali untuk guru ngaji yang akan mendapatkan insentif pada 2022
Penyaluran insentif bagi guru-guru Madin, TPQ dan TPA di Kabupaten Kediri dilakukan mulai 22-29 Desember 2022. Proses penyaluran inaentif didampingi Lembaga Pendamping Program Pesantren, Madin dan TPQ atau TPA (LP3MT) Kabupaten Kediri.
Setelah penyaluran insentif tahun 2022 ini selesai, menurut Muhsin akan dilakukan update data untuk penyaluran 2023 mendatang. Update data akan dimulai akhir Januari 2023, adapun anggaran sementara yang telah dialokasikan untuk insentif sebesar Rp9 miliar.
H.M. Kazul Fikri dari LP3MT Kabupaten Kediri ditemui di lokasi menyampaikan, penyaluran bisyaroh pada 2022 diberikan sekaligus di bulan Desember. Adapun untuk tahun 2023 mendatang, pihaknya berharap supaya penyaluran bisa dilakukan dalam tiap triwulan sekali.
"Kita juga upayakan kuota penerima bisa bertambah keseluruhan guru Madin, di data kami ada sekitar 15.000 guru, sedangkan kuota penerima saat ini 7.500 guru," tuturnya.
Gus Fikri sapaan akrabnya mengapresiasi dengan adanya jaminan ketenagakerjaan bagi guru ngaji. Terlebih iuran BPJS Ketenagakerjaan itu tidak dipotongkan dari insentif yang diterima para guru ngaji.
Guru ngaji penerima insentif tetap mendapatkan haknya penuh sebesar Rp 1,2 juta atau Rp100 ribu tiap bulan yang dikirim ke rekening masing-masing penerima. Bagi guru ngaji yang tercatat sebagai penerima baru, buku rekening dilakukan saat penyerahan dilakukan.
"Sama sekali tidak memotong hak-hak mereka, (iuran BPJS Ketenagakerjaan) ada anggarannya sendiri," ucapnya.
Pemberian bisyaroh atau insentif bagi guru ngaji atau guru agama non formal ini merupakan program Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana sejak tahun 2021. Pemberian insentif ini, menjadi komitmen bupati yang akrab disapa Mas Dhito tersebut dalam memperhatikan kesejahteraan guru ngaji yang telah mendidik moral generasi-generasi penerus bangsa.
Berita Terkait
- Jadi Pelopor Karang Taruna Kecamatan, Jadilah Ujung Tombak Pembangunan Desa
- Hari Ibu Ke 94, Stop Kekerasan Perempuan dan Pernikahan Anak
- Ibu Berdaya, Pejuang Ketahanan Keluarga
- Peringati HKSN, Pemkab Kediri Komitmen Turunkan Angka Stunting
- Terjunkan Tim Cegah Bullying, Mas Dhito : Tidak Ada Toleransi untuk Pelaku
- All Indonesia Koi Show ke-19 Munculkan Multiple Effect
- Baznas Dan Pemerintah Kab. Kediri Bersinergi mengentaskan kemiskinan
- Selamat Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional 2022 : Kita Sama dan Satu untuk Kabupaten Kediri
- HUT DWP ke-23, Membangun Perempuan Cerdas, Perkuat Ketahanan Keluarga di Era Digital
- Diwawancarai Wartawan Sekolah, Mas Dhito Mengaku Deg-degan
Jojo
Sangat bagus program dari negara terkait sertifikat tanah. Meskipun berbayar Rp 600.000.jika 1 desa ...
View ArticleNash
Alhamdulillah ...maju terus Kab. ...
View Article