Terjunkan Tim Cegah Bullying, Mas Dhito : Tidak Ada Toleransi untuk Pelaku

By Dinas Kominfo Kab. Kediri19 Des 2022, 18:30:26 WIB Pendidikan
Terjunkan Tim Cegah Bullying, Mas Dhito : Tidak Ada Toleransi untuk Pelaku

Menindaklanjuti usulan salah satu warga saat Jumat Ngopi mengenai dugaan adanya perundungan di tingkat sekolah, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menerjunkan tim pencegahan supaya aksi serupa tidak terulang.

Laporan yang disampaikan Rana Rahmadina tersebut menunjukkan adanya bullying yang dilakukan oleh oknum guru terhadap anak didiknya. 
Rana meminta bupati yang akrab disapa Mas Dhito itu untuk memberikan ruang konseling bagi para siswa agar terhindar dari bullying.

Menanggapi hal tersebut, Mas Dhito mengecam keras jika benar ditemukan bullying atau perundungan di wilayahnya. Terlebih, hal tak terpuji tersebut ditemukan dalam lingkup pendidikan. 

“Kita tidak akan berikan toleransi jika ditemukan (bullying) baik guru, kepala sekolah, maupun pihak di luar sekolah. Tidak boleh ada bullying di Kabupaten Kediri,” Tegas Mas Dhito pada Senin (19/12/2022).

Menurutnya, hal semacam ini perlu dilakukan pencegahan sejak dini dengan menggiatkan sosialisasi dan pencegahan baik terhadap bullying maupun tindak kekerasan lain. 

Untuk itu, Mas Dhito memerintahkan dinas terkait untuk terjun langsung memetakan sekaligus memberikan pencegahan tersebut. 

“Kami terjunkan tim untuk malakukan pencegahan dini terhadap jenis tindak kekerasan utamannya perundungan,” ungkap bupati muda berkacamata tersebut. 

Menanggapi instruksi Mas Dhito tersebut, Dinas Sosial (Dinsos) bekerjasama dengan Polres Kediri, psikolog, hingga Cabang Dinas Pendidikan Kediri terjun ke sekolah-sekolah melakukan sosialisasi pencegahan tindak kekerasan seperti perundungan, tawuran, serta kekerasan seksual. 

“Diharapkan tidak ada lagi kekerasan dan bullying,” kata Dyah Saktiana, Plt Kepala Dinsos Kabupaten Kediri

Setidaknya 8 sekolah telah diberikan konseling tersebut. Sasaran utama dalam konseling ini utamanya bagi anak-anak berhadapan dengan hukum (ABH). Yang mana anak-anak ini diberikan pemulihan psikologis serta pemahaman tentang cara menjaga diri dari tindak kekerasan. 

Nana, sapaan akrabnya, menyebutkan konseling ini akan terus dilakukan kedepannya.

“Mudah mudahan bisa semua sekolah bisa terkunjungi untuk diberikan konseling ini. Kita juga akan terus lakukan pencegahan ini secara berkala dan berkelanjutan “ Pungkasnya.




Tinggalkan komentar Anda via CommentBox