- Tingkatkan Kompetensi Komunikasi Publik Digital, Dpc Iprahumas Jatim Gelar Capacity Building
- Penguatan Kapasitas Kader Kesehatan Desa di Kecamatan Ngasem: Sinergi untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat
- Dukung Peningkatan Produksi Ternak, TMMD Ke-122 Bersama DKPP Kabupaten Kediri Gelar Sosialisasi di Desa Pagung
- Pjs Bupati Kediri Hadiri Apel Gelar Operasi Zebra Semeru 2024
- Hadiri Jombang Fest 2024, Pjs Bupati Kediri Ucapkan Selamat Hari Jadi Kabupaten Jombang
- Sinergi TNI dan Pemkab Kediri Tingkatkan Produktivitas Petani Lewat Pelatihan Membuat Pupuk Organik dalam Program TMMD ke-122
- Seluruh Runners Kelud Vertical Challenge Kagum dengan Keindahan Kelud
- Kenalkan Program Organik, TMMD 122 Kodim 0809/Kediri Gelar Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Modern
- Pemkab Kediri Gelar Upacara HUT ke-79 Jatim: Perkuat Desa Mandiri dan Tekan Kemiskinan
- Serahkan Ratusan Sertifikat PTSL, Wujud Pemkab Kediri Percepat Legalitas Hak Aset Milik Warga
Gerakan Pengendalian Hama Tanaman di Kaliboto Tarokan
Beberapa waktu lalu, puluhan hektar lahan persawahan di Kecamatan Tarokan dikabarkan terkena penyakit potong leher. Untuk itu Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan bersama UPT Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Timur melakukan peninjauan lokasi persawahan di Desa Kaliboto Kecamatan Tarokan pada tanggal 11 Mei 2021.
Hasil dari survei lapangan tersebut ternyata bukan penyakit potong leher, melainkan hama tikus dan bakteri xanthomonas yang menyerang tanaman padi dan jagung. Survei lapangan tersebut ditindaklanjuti dengan gerakan pengendalian hama tanamanyang dilaksanakan hari ini, Rabu (19/5/21). Untuk obat-obatan pembasmi hama dari Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Kediri dan UPT Prov. Jawa Timur. Dengan semangat para petani Poktan Jaya Makmur menyemprot tanaman padi varietas membramo dan membasmi tikus dengan memberikan asap belerang ke sarangnya.
Kepala POPT Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Timur, Irita rahayu Aryati, MMA., menjelaskan, persawahan di Desa Kaliboto ini terserang xanthomonas, bukan penyakit potong leher. Luasannya pun tidak puluhan hektar, melainkan 0.35hektar.
“Edukasi secara berkelanjutan perlu diberikan kepada para petani terkait hama penyakit yang menyerang tanaman dan bagaimana mengatasinya, dengan begitu petani akan mampu mengidentifikasi dengan baik mana yang disebut potong leher dan mana yang disebut penyakit xanthomonas. Potong leher disebabkan oleh jamur, sedangkan xanthomonas disebabkan oleh bakteri. Oleh karena itu pengendaliannya pun berbeda disesuaikan dengan penyakit yang menyerang tanaman,” ungkapnya.
Sementara itu Anang Widodo, Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Kediri mengatakan, sinergi antara petani, kelompok tani, PPL, POPT, maupun dinas harus terus terjalin. Ssehingga jika ada serangan hama bisa langsung disampaikan pada kelompok tani dan dikoordinasikan kepada PPL.
"Kami dari Dinas Pertanian dan Perkebunan akan mendukung penuh program dari Mas Bup Haninditho Himawan Pramana dalam mensukseskan pertanian organik yang ramah lingkungan dan di Provinsi Jawa Timur Kabupaten Kediri merupakan yang teraktif ,"pungkasnya. (Kominfo/lks,dn,tee,wk)
Berita Terkait
- Pemkab Kediri Serahkan 1250 Kg Benih Padi
- Panen Raya Padi dengan Penerapan Paket Biotani
- Bupati Kediri Panen Raya Jagung Bersama Masyarakat
- Mas Bup Panen Padi Organik Dari Kelompok Tani Sido Dadi
- Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional, Kodim 0809 Kediri Bersama Dipertabun Tanam Padi di Persawahan Bengkok Badas
- Sekelompok Petani di Wilayah Gurah Terpikat Pertanian Organik
- DKPP Kembali Fasilitasi Petani Dapatkan Sertifikasi Prima 3
- Manfaatkan WFH Untuk Bertani Hidroponik
- Coopers, Media Semai Modern Ramah Lingkungan
- Jaga Lumbung Pangan Aman dengan Pengoptimalan Fungsi KTNA
Jojo
Sangat bagus program dari negara terkait sertifikat tanah. Meskipun berbayar Rp 600.000.jika 1 desa ...
View ArticleNash
Alhamdulillah ...maju terus Kab. ...
View Article