- Tujuh Langkah Strategis Mas Dhito Tangani Kasus PMK di Kabupaten Kediri
- Mas Dhito Segera Realisasikan Bantuan kepada Pedagang Terdampak Kebakaran Pasar Ngadiluwih
- Kagumi Bakat dan Karya Siswa-siswi SLB, Mbak Cicha berharap Pengurus dan Guru Berikan Support
- Peringatan May Day, Raih Kemenangan dengan Mengutamakan Silaturahmi Menuju Industrial Peace
- Cari Solusi Atasi Penyebaran PMK, Mas Dhito Ajak Dialog Pedagang Sapi
- Halal Bihalal TP PKK Kabupaten Kediri
- Peringatan Harkitnas, Ayo Bangkit Bersama
- Dapat WTP 6 Kali, Dhito Dorong OPD Optimalkan Kinerja
- Mas Dhito Minta Kontribusi Apersi dalam Pertumbuhan Perekonomian Karesidenan Kediri
- Mas Dhito Minta Rumah Inkubasi Dilengkapi Lapak UMKM
Coopers, Media Semai Modern Ramah Lingkungan
Berita Terkait
- Jaga Lumbung Pangan Aman dengan Pengoptimalan Fungsi KTNA
- Pemkab Kediri Gencarkan Sistem Pertanian Ramah Lingkungan
- Harga Jual Tinggi, Petani Tomat Tersenyum Ceria
- Jaminan Mutu Produk Pertanian dengan Sertifikasi Prima
- Metarhizium, Efektif Basmi Hama dan Ramah Lingkungan
- Warga Lereng Wilis Kediri Ciptakan Menu Tiwul Organik
- Asap Cair, Pengusir Hama Bebas Bahan Kimia
- Kenalkan Kabupaten Kediri Lewat Tabulampot Indonesia
- MOL dari Pelepah Pisang dan Pepaya Busuk
- Masa Pandemi, Bisnis Ikan Cupang Tembus Pasar Internasional
Berita Populer
- Sosialisasi Penyaluran Bantuan Sosial Melalui GNOTA Kabupaten Kediri
- Pengumuman Pendaftaran CASN Kabupaten Kediri 2021
- Pemkab Kediri Launching Aplikasi Sahaja Online
- Penyerahan SPPT PBB-P2 Kabupaten Kediri Tahun 2021
- Wisata Besuki Irenggolo Dibuka Dengan Menerapkan Protokol Kesehatan
- SE PPKM Darurat Kabupaten Kediri 2021
- Serah Terima Jabatan Dandim 0809 Kediri
- Vaksinasi Covid-19 Perdana Kabupaten Kediri
- SE BUPATI PPKM Berbasis Mikro
- Kunyit Kuning untuk Pengolahan Pakan Ternak dan Kebutuhan Eksport

Awal pandemi Covid 19 bulan Maret silam merubah segalanya, termasuk usaha yang dijalankan Yudi Santoso. Pria ini semula memproduksi pakaian renang, kebetulan anaknya juga terjun sebagai atlet renang.
Saat pandemi covid 19 merebak, seluruh kegiatan yang mengumpulkan banyak orang dihentikan termasuk event olah raga. Hal tersebut berimbas pada menurunnya omset penjualan pakaian renang, karena Yudi berjualan paling laris saat ada kompetisi renang.
"Sekarang hampir tidak ada yang membeli pakaian renang. Selain tidak ada kejuaraan, semua fasilitas renang juga ditutup," ungkapnya, (18/12).
Dengan kondisi seperti ini, akhirnya warga Desa Darungan Kecamatan Pare ini berfikir keras kemudian banting setir dengan membuat produk pertanian yaitu Coopers (Cocopit Pres). Apa itu cocopit pres? Yaitu sebuah media tanam berbahan serabut kelapa untuk menyamaikan benih tanaman.
Untuk mengenalkan produknya, dia mengikutkan Coopers pada Lomba Teknologi Tepat Guna (TTG) yang diadakan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kabupaten Kediri. Tak disangka, Yudi berhasil meraih Juara II.
Media tanam berupa cocopit pres ini sangat memudahkan para petani menyemaikan bibit tanaman, tak perlu susah-susah membuat lahan untuk pembenihan. Yudi juga melihat peluang usaha pada sektor pertanian yang tidak terlalu terpengaruh pandemi.
"Tak perlu ribet dalam menanam, sangat praktis. Tinggal memasukkan benih ke lubang kemudian dijaga kelembabannya sampai keluar tunasnya. Selain mempercepat persemaian juga mampu memangkas biaya produksi petani saat persemaian benih," terang Yudi sambil mempraktekkan.
"Produk cocopit pres sangat ramah lingkungan, tidak meninggalkan limbah residu sedikitpun karena mudah diuraikan tanah. Rekomendasi tanaman yang cocok adalah timun, semangka, melon, brokoli, tomat, karena tergolong tanaman usia semai pendek," tambah Yudi.
Yang menjadi kendala selama produksi adalah alat yang digunakan untuk mengepres masih sangat sederhana dan manual, yaitu menggunakan dongkrak mobil. Akibatnya ia tidak bisa memproduksi dengan cepat meski sudah dibantu oleh 2 orang tenaga kerja. Dalam seminggu, Yudi hanya mampu membuat 50 bal coopers.
Yudi menjual coopers dengan harga 70 ribu rupiah/bal, dengan jumlah sebanyak 20 ribu lubang semai. Untuk mengatasi musim hujan seperti sekarang ini ia pun membuat oven pengering, namun kapasitasnya masih kecil 2 bal.
"Coopers ini saya titipkan di kios-kios pertanian di Kediri dan sekitar yaitu Blitar, Tulungagung dan Nganjuk. Alhamdulillah respon konsumen sangat bagus," jelasnya.
"Kabupaten Kediri memiliki potensi sentra tanaman hortikultura, ini yang menjadi target saya. Kita juga punya pasar induk Pare, disitu sentranya jual beli produk hortikultura," imbuh bapak dua anak ini.
"Kita juga punya pabrik-pabrik benih yang cukup besar dan kita hadir sebagai persemaiannya saja untuk menopang itu semua," pungkas Yudi. (Kominfo/lks,tee,tj,wk)
