- Pantau Arus Mudik, Mas Dhito Siapkan ATCS Untuk Urai Kemacetan
- First Landing Bandara Internasional Dhoho Diawali Citilink, Mas Dhito : Maskapai Lain Jangan Sampai Menyesal
- Tim Satgas Pangan Kabupaten Kediri Lakukan Sidak Pasar dan Toko Bahan Pokok
- Pondok Ramadhan Terakhir, Menambah Ilmu yang Bermanfaat
- Mas Dhito: Bandara Dhoho Efektif Beroperasi 5 April 2024
- Stok Bahan Pokok Aman dan Tercukupi, Harga Mulai Melandai
- Jelang Lebaran, Mbak Cicha Pimpin Kegiatan Pasar Murah dan Pembagian Suvenir
- Baznas Kabupaten Kediri Salurkan 1.000 Bantuan untuk Anak Yatim
- Mbak Cicha Ditunjuk Sebagai Ketua Dewan Kehormatan PMI Kabupaten Kediri
- Mas Dhito Dampingi Pj Gubernur Jatim Kunjungi Bandara Dhoho Kediri
Asap Cair, Pengusir Hama Bebas Bahan Kimia
Hari ini Kamis, 15 Oktober 2020, Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Kediri melaksanakan kegiatan penyuluhan bagi Kelompok Tani Sumber Pangan Desa Wanengpaten Kecamatan Gampengrejo.
Pada penyuluhan kali ini, salah satu PPL memberikan penyuluhan tentang penggunaan 'Asap Cair' bagi tanaman. Teknologi asap air ini manfaatnya sangat bagus untuk pertanian karena tidak mengandung bahan kimia.
Purba Admaja salah satu PPL yang memberikan penyuluhan menjelaskan, pada prinsipnya asap cair ini adalah pestisida organik yang sangat ramah lingkungan. Bukan membunuh hama tapi mengendalikan atau mengusir hama tanaman seperti tikus, ulat, klaper dan lain-lain.
Harganya pun cukup terjangkau, setiap botol isi setengah liter harganya hanya 15 ribu rupiah. Sangat murah dibandingkan dengan pestisida kimia buatan pabrik.
“Untuk tanaman jagung, penyemprotannya adalah pada sekitar lahan. Dan saat menanam disemprotkan agar tikus merasa tak nyaman berada di lahan tersebut dan akhirnya pergi. Untuk tanaman padi juga bisa dilakukan dan dijamin residu kimianya sangat rendah, sehingga sangat baik untuk dikonsumsi oleh masyarakat,” katanya.
Sementara itu M. Bushoiri, SP. selaku koordinator PPL Kecamatan Gampengrejo mengatakan, pada pertemuan dengan petani kali ini disosialisasikan pentingnya penggunaan asap cair bagi pertanian.
Menurutnya hal ini sudah dibuktikan dengan penyemprotan di lahan bawang merah kelompok tani desa tetangga yaitu milik Imam Masruri, yang juga pembuat asap cair. Hasilnya cukup memuaskan. Memasuki usia 29 hari, daun bawang merah bebas dari ulat yang selama ini menjadi momok bagi petani.
“Semoga asap cair ini bisa membantu petani meningkatkan produksi pertaniannya. Selain bebas dari hama, hasil tanamannya juga bebas dari bahan kimia yang membahayakan kesehatan,” pungkasnya. (Kominfo/lks,dn,tee,wk)
Berita Terkait
- Kenalkan Kabupaten Kediri Lewat Tabulampot Indonesia
- MOL dari Pelepah Pisang dan Pepaya Busuk
- Masa Pandemi, Bisnis Ikan Cupang Tembus Pasar Internasional
- DKPP Latih Kelompok Tani Manfaatkan Aplikasi E-Commerce
- Dipertabun Gelar Pelatihan Operasional Drone Untuk Pemetaan Lahan Pertanian
- Dipertabun Kabupaten Kediri Kendalikan Hama Ulat Grayak Terpadu Bersama Petani
- Sekolah Lapang Pertanian, Dipertabun Kabupaten Kediri Dorong Managemen MTS
- Makan Ikan Meningkat, Corona Minggat
- DKPP Bangun RPH Modern Dengan Kapasitas 30 Ekor Per Hari
- Penditribusian Bantuan Beras di Kecamatan Kayen Kidul
Jojo
Sangat bagus program dari negara terkait sertifikat tanah. Meskipun berbayar Rp 600.000.jika 1 desa ...
View ArticleNash
Alhamdulillah ...maju terus Kab. ...
View Article