- 32 Kafilah MTQ Kabupaten Kediri Siap Berjuang MTQ XXX Tingkat Provinsi Jawa Timur (Jatim) di Kota Pasuruan
- Mas Dhito Dorong Iklim Keamanan dan Kenyamanan Pendidikan
- Raih 4 Emas, Kabupaten Kediri Juara Umum Tenis Meja Porprov
- Pemkab Kediri Bersama Bulog Adakan Operasi Pasar Murah
- TP PKK Kabupaten Kediri Kunjungan Kerja Tiru ke PKK Terbaik Nasional
- Kembangkan Program Puspa Aman, TP PKK Kabupaten Kediri Studi Tiru Ke Kabupaten Gianyar
- Satgas Pangan Laksanakan Operasi Pasar, Jaga Kestabilan Harga Bahan Pokok
- Mbak Cicha Tekankan 5 Hal Mendukung Transisi PAUD-SD Lebih Menyenangkan
- Kediri Dholo Kom Challenge Sukses Digelar
- Penyerahan Hadiah Lomba, Dalam Rangka Gempita Kemerdekaan Pemerintah Kabupaten Kediri
Usaha Kerupuk Puluhan Tahun, Eksis di Tengah Pandemi

Kerupuk rasa udang milik Sumiran adalah bisnis yang telah terbukti bertahan selama 33 tahun. Kendati dalam masa pandemi saat ini, usahanya masih bertahan dan tidak berpengaruh terlalu banyak terhadap roda ekonomi miliknya.
Sumiran bercerita, dirinya memulai usaha kerupuk tahun 1987. Saat itu ia baru saja bangkrut dari usaha pembuatan tepung pati usai tertipu rekan usahanya. Oleh seorang kerabat dari Pare, dirinya diajari membuat kerupuk udang. Lalu bersama istri, Supiatun, dirinya mencoba membuatnya di rumah.
“Waktu itu masih membuat empat hingga lima kilogram per hari. Terus istri saya menggorengnya lalu dijual di pasar. Berjalan beberapa waktu akhirnya banyak yang suka karena enak. Sejak itu kami meningkatkan produksi,” kenang Sumiran.
Dilanjutkan oleh Sumiran, setelah produksi meningkat cukup banyak, dirinya tidak mampu lagi menjual kerupuk udang secara matang. Hingga akhirnya dirinya memutuskan menjual produk krupuk mentah dan berlanjut hingga saat ini. Produknya ia beri label ‘Kerupuk Udang Cap Ikan Layur’.
Saat ini ia masih tetap memproduksi 1 kuintal kerupuk setiap harinya. Proses produksi dibantu sedikitnya 8 orang tenaga kerja yang berasal dari tetangga sekitar rumah. Pemasaran produk Sumiran saat ini sekitar Kediri, Batu dan Malang. Krupuk ia jual dengan harga Rp. 80.000,- per kemasan 5 kilogram.
Hari ini, Bupati Kediri, dr. Hj. Haryanti Sutrisno berkunjung ke tempat produksi kerupuk udang tersebut, yakni di Dusun Sumbernongko, Desa Ngreco, Kecamatan Kandat. Bupati dalam kesempatan ini melihat dari dekat proses produksi serta berbincang untuk mengetahui kendala yang dihadapi Sumiran.
“Saya memberi masukan kepada Pak Sumiran agar menjaga kualitas rasa dan tampilan dari kerupuknya. Bila bisa dibentuk rapi, kemudian dikemas dalam satuan lebih kecil dan dipacking dalam kertas, dijual di toko oleh-oleh maupun swalayan. Harga dan keuntungan Pak Sumiran akan lebih bagus,” jelas Bupati.
“Saya juga menugaskan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro untuk membantu kendala pemasaran Pak Sumiran dengan menggunakan media sosial. Hal ini agar jangkauan promosi bisa lebih jauh lagi dan bisa memberi manfaat bagi usaha Pak Sumiran,” tambah Bupati Haryanti. (Kominfo/yda,rx,tee,wk)
Berita Terkait
- Guru GTT Tekuni Kerajinan Batik
- Jajanan Tradisional Klepon Oline
- Penyandang Disabilitas Sukses Jadi Pengusaha Mebel dan Jasa Ukir
- Seorang Apoteker Sukses Kembangkan Hiasan Pintu dan Dinding
- Atasi Penurunan Harga, ASN Kabupaten Kediri Siap Bantu Serap Cabai Petani
- Pemuda Gogorante Sulap Limbah Kayu Menjadi Karya Seni Bernilai Tinggi
- Pendaftar Program Bantuan Permodalan Usaha UMKM Capai Ribuan
- CSR Tingkatkan Produksi dan Kualitas UMKM Kab. Kediri
- Diskopusmik Buka Pendaftaran Program Bantuan Produktif Pelaku UKM Gelombang II
- Pelatihan Pembuatan Bunga Hias Dari Bahan Dasar Stoking

Jojo
Sangat bagus program dari negara terkait sertifikat tanah. Meskipun berbayar Rp 600.000.jika 1 desa ...
View ArticleNash
Alhamdulillah ...maju terus Kab. ...
View Article