Wisata Besuki Irenggolo Dibuka Dengan Menerapkan Protokol Kesehatan

By Dinas Kominfo Kab. Kediri10 Apr 2021, 15:15:48 WIB Pariwisata, Seni dan Budaya
Wisata Besuki Irenggolo Dibuka Dengan Menerapkan Protokol Kesehatan

Mulai hari ini, Sabtu 10 April 2021, Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan melakukan sejumlah uji coba pembukaan tempat wisata andalan Kabupaten Kediri, diantaranya Wisata Besuki Irenggolo yang terletak di Dusun Besuki Desa Jugo Kecamatan Mojo. Hal ini dilakukan untuk memulihkan perekonomian, khususnya warga yang menggantungkan hidupnya dari sektor pariwisata, setelah kurang lebih 1 tahun ditutup akibat pandemi covid 19.

Proses uji coba ini dilakukan secara ketat dengan menerapkan protokol kesehatan. Setiap pengunjung yang hendak memasuki lokasi wisata wajib dilakukan cek suhu tubuh, memakai masker serta pada saat antre di loket juga menerapkan jaga jarak. Sebelum masuk ke obyek wisata, pengunjung juga diwajibkan mencuci tangan di tempat yang telah disediakan.

Di kawasan Wisata Besuki terdapat beberapa objek wisata diantaranya Air Terjun Irenggolo, Air Terjun Dolo, Kelok Sembilan, Gazebo Wilis, Jembatan Jomblo, Taman Langit serta area camping. Untuk memasuki beberapa objek tersebut, pengunjung hanya membayar retribusi di pintu masuk saja. Untuk biayanya R p7 ribu/orang, parkir mobil Rp5 ribu dan sepeda motor Rp 2 ribu.

Menurut Kadinas Pariwisata dan Kebudayaan melalui Kabid Sejarah dan Purbakala, Yuli Marwantoko, pembukaan ini dalam rangka tahap uji coba awal sejumlah lokasi wisata. Pengunjung wajib melaksanakan protokol kesehatan selama di area wisata. Apabila banyak ditemukan pengunjung yang melakukan pelanggaran, maka lokasi wisata akan ditutup kembali.

“Harapan kami masyarakat yang berwisata tetap menerapkan protokol kesehatan, mulai cek suhu tubuh, memakai masker dan jaga jarak. Kalau ada yang tidak memakai masker diminta balik atau beli dulu. Ini masih dalam tahap uji coba, jangan sampai teledor prokes,” tegas Yuli.

Banyak masyarakat sekitar Dusun Besuki yang menggantungkan pendapatan dari sektor pariwisata. Dari pendataan terakhir, dari 48 warung yang biasa berdagang, kini hanya 20 unit yang masih buka. Selain itu masyarakat juga banyak yang berdagang bunga serta membuka home stay di sekitar lokasi wisata. (Kominfo/fd,tee,tj,wk)




Tinggalkan komentar Anda via CommentBox