Pemugaran Cungkup Peneduh Situs Prasasti Paradah

By Dinas Kominfo Kab. Kediri13 Okt 2020, 16:00:14 WIB Pariwisata, Seni dan Budaya
Pemugaran Cungkup Peneduh Situs Prasasti Paradah

Sebagai upaya melindungi benda peninggalan purbalaka, komunitas sejarah bersama dengan Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia (Lesbumi) dan warga desa menggelar pemugaran cungkup peneduh Prasasti Paradah yang berada di Desa Siman Kecamatan Kebupaten Kediri.Hal tersebut dilakukan guna mengamankan serta melindungi Prasasti Nggurit atau simanPasalnya kondisi cungkup  sudah rusaksehingga jika terkena hujan dan panas dikhawatirkan tulisan yang terdapat pada prasasti tersebut akan hilang.

Subagyo, Kades Siman mengucapkan terima kasih atas kepedulian komunitas sejarah serta Lesbumi yang telah rela melakukan pemugaran terhadap Prasasti nggurit atau simanOleh karenanya, pihaknya bersama masyarakat desa pun juga turut gotong royong dalam proses pemugaran.

Pemerhati sejarah, Novi Bahrul Munib

“Warga bersama komunitas dan Lesbumi melakukan pemugaran cungkup prasasti nggurit atau siman. Pemugaran cungkup tersebut meliputi penggantian atap dan tiang, guna merawat dan melindungi tulisan yang terdapat pada prasasti dari kerusakan,” ungkapnya.

 “Selama ini Pemerintah Desa tidak dapat membantu secara langsung pasalnya, lokasi Prasasti Paradah ini status kepemilikan tanahnya belum jelas, sehingga secara legalitas Pemerintah Desa tidak dapat mengalokasikan dana APBDES untuk perawatan situs kuno tersebut,” imbuh Kades yang telah menjabat dua periode tersebut.

Sementara itu Pemerhati sejarah, Novi Bahrul Munib mengatakanpemugaran situs Prasasti Paradah  ini berawal dari kepedulian komunitas sejarah di Jawa Timur terkait perlindungan benda cagar budaya.

Awalnya kita melihat tempat ini kondisinya memprihatinkan dengan tiang penyangga yang sudah reyot dan hampir roboh. Setelah berkoordinasi dengan pemerintah desa, maka disepakati pemberian bantuan oleh komunitas sejarah yang ada di Indonesia dan dikerjakan bersama dengan warga desa,” tutur Novi.

Pemugaran cungkup ini penting mengingat kondisi Prasasti Paradah masih sangat baik. Semua tulisan yang ada dalam prasasti utuh dan tidak rusak akibat panas dan hujan, padahal masih banyak tulisan yang belum bisa diartikan oleh komunitas sejarah kami. Selain itu prasasti ini adalah peninggalan dari Raja Sendok atau Kerajaan Medang di bumi Mataram Timur,” tambah Novi.

Diharapkan melalui pemugaran cungkup, serta melihat kondisi prasasti dari peninggalan Dinasti Isyana inibisa melestarikan situs budaya yang ada di Kabupaten Kediri.(Kominfo/ag,tee,tj,wk)




Tinggalkan komentar Anda via CommentBox