- Penguatan Kapasitas Kader Kesehatan Desa di Kecamatan Ngasem: Sinergi untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat
- Dukung Peningkatan Produksi Ternak, TMMD Ke-122 Bersama DKPP Kabupaten Kediri Gelar Sosialisasi di Desa Pagung
- Pjs Bupati Kediri Hadiri Apel Gelar Operasi Zebra Semeru 2024
- Hadiri Jombang Fest 2024, Pjs Bupati Kediri Ucapkan Selamat Hari Jadi Kabupaten Jombang
- Sinergi TNI dan Pemkab Kediri Tingkatkan Produktivitas Petani Lewat Pelatihan Membuat Pupuk Organik dalam Program TMMD ke-122
- Seluruh Runners Kelud Vertical Challenge Kagum dengan Keindahan Kelud
- Kenalkan Program Organik, TMMD 122 Kodim 0809/Kediri Gelar Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Modern
- Pemkab Kediri Gelar Upacara HUT ke-79 Jatim: Perkuat Desa Mandiri dan Tekan Kemiskinan
- Serahkan Ratusan Sertifikat PTSL, Wujud Pemkab Kediri Percepat Legalitas Hak Aset Milik Warga
- Perkuat Keamanan Siber di Daerah, Dinas Kominfo Kabupaten Kediri ikut Berpartisipasi dalam Launching CSIRT
Mas Dhito Berikan Pendampingan Trauma Healing Bagi Warga Terdampak Kerusuhan Ngadiluwih
Trauma masih dirasakan warga terdampak kerusuhan di Desa Wonorejo Kecamatan Ngadiluwih. Menyikapi kondisi ini, Bupati Hanindhito Himawan Pramana memberikan pendampingan trauma healing kepada warga yang belum bisa melupakan kejadian pada Kamis, 5 Januari 2023 lalu.
Setidaknya terdapat puluhan warga yang masih mengalami trauma dikumpulkan di Balai Desa Wonorejo. Dalam pendampingan trauma healing ini, Dinas Sosial Kabupaten Kediri menggandeng kalangan akademisi dari program studi psikologi Islam, IAIN Kediri.
"Kejadian kerusuhan kemarin memang banyak warga yang mengalami trauma, mulai tingkat ringan sampai berat. Hari ini warga yang menyaksikan kerusuhan itu dihadirkan untuk mengikuti trauma healing," kata Plt Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kediri Dyah Saktiana, Jumat (13/1/2023).
Pendampingan trauma healing bagi warga terdampak kerusuhan, lanjut Nana, sapaan akrabnya merupakan instruksi langsung dari Bupati Hanindhito Himawan Pramana. Pasalnya, saat kejadian banyak warga, bahkan anak-anak yang melihat langsung kejadian kerusuhan itu.
"Mas Bupati meminta langsung dilakukan pendampingan trauma healing, supaya dapat terdeteksi mana yang trauma ringan, mana yang berat," ungkapnya.
Bagi warga yang terdeteksi mengalami trauma berat, nantinya akan dilanjutkan dengan pendampingan khusus secara bertahap oleh petugas psikologis klinis. Melalui pendampingan itu diharapkan warga dapat kembali normal tanpa bayang-bayang kejadian kerusuhan yang sebelumnya dilihat.
"Pendampingan ini supaya traumanya tidak berkelanjutan, karena kalau traumanya berat dan berkelanjutan bisa berbahaya, bisa menjadi ODGJ," urainya.
Pendampingan tahap pertama yang dilakukan itu khususnya untuk warga yang sudah dewasa. Sedang, untuk anak-anak pendampingan akan dilakukan di hari berbeda karena membutuhkan perlakuan berbeda.
Selain dari IAIN Kediri, pendampingan trauma healing bagi anak-anak nantinya, berdasarkan rencana juga datang dari pekerja sosial Kementerian Sosial. Adapun pelaksanaan pendampingan dilakukan pada awal pekan depan.
"Pekerja sosial ini khusus menangani anak, nanti pekerja sosial ini akan mendampingi dari IAIN Kediri," ucap Nana.
Sebagaimana diketahui, kerusuhan yang terjadi Kecamatan Ngadiluwih pada dini hari itu merupakan buntut konflik antar dua perguruan silat. Dalam kerusuhan itu, terjadi pengrusakan rumah, gerobak bahkan pembakaran motor.
Menyikapi kerusuhan di Kecamatan Ngadiluwih, sebelumnya Mas Dhito melakukan rapat koordinasi bersama Forkopimda dengan mengundang dari pengurus perguruan silat. Supaya kerusuhan semacam itu tidak terulang, dalam rapat itu Mas Dhito menyatakan akan membentuk forum kerukunan pencak silat.
Mas Dhito dalam rapat koordinasi itu membeberkan bahwa dirinya mendapatkan laporan langsung dari warga yang berada di sekitar lokasi kejadian. Dalam laporannya itu, warga mengaku masih mengalami trauma.
"Saya menerima laporan sendiri dari ibu-ibu di daerah Ngadiluwih yang menyampaikan kepada saya, Mas Bupati kalau kerugian yang kami alami ini tidak seberapa tapi trauma bahwa kami tidak bisa tidur nyenyak itu sampai hari ini masih (mereka) rasakan," ungkap Mas Dhito.
Melalui kegiatan pendampingan trauma healing, Mas Dhito berharap warga dapat kembali pulih dari efek trauma atas kejadian kerusuhan yang terjadi. Pihaknya menekankan bahwa kejadian kerusuhan semacam itu merupakan yang terakhir kali di Kabupaten Kediri.
Berita Terkait
- Mas Dhito Berikan Bansos Pada Warga Terdampak Konflik di Ngadiluwih
- Mas Dhito Kembali Salurkan Insentif Bagi Guru Ngaji
- Jadi Pelopor Karang Taruna Kecamatan, Jadilah Ujung Tombak Pembangunan Desa
- Hari Ibu Ke 94, Stop Kekerasan Perempuan dan Pernikahan Anak
- Ibu Berdaya, Pejuang Ketahanan Keluarga
- Peringati HKSN, Pemkab Kediri Komitmen Turunkan Angka Stunting
- Terjunkan Tim Cegah Bullying, Mas Dhito : Tidak Ada Toleransi untuk Pelaku
- All Indonesia Koi Show ke-19 Munculkan Multiple Effect
- Selamat Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional 2022 : Kita Sama dan Satu untuk Kabupaten Kediri
- HUT DWP ke-23, Membangun Perempuan Cerdas, Perkuat Ketahanan Keluarga di Era Digital
Jojo
Sangat bagus program dari negara terkait sertifikat tanah. Meskipun berbayar Rp 600.000.jika 1 desa ...
View ArticleNash
Alhamdulillah ...maju terus Kab. ...
View Article