- Penguatan Kapasitas Kader Kesehatan Desa di Kecamatan Ngasem: Sinergi untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat
- Dukung Peningkatan Produksi Ternak, TMMD Ke-122 Bersama DKPP Kabupaten Kediri Gelar Sosialisasi di Desa Pagung
- Pjs Bupati Kediri Hadiri Apel Gelar Operasi Zebra Semeru 2024
- Hadiri Jombang Fest 2024, Pjs Bupati Kediri Ucapkan Selamat Hari Jadi Kabupaten Jombang
- Sinergi TNI dan Pemkab Kediri Tingkatkan Produktivitas Petani Lewat Pelatihan Membuat Pupuk Organik dalam Program TMMD ke-122
- Seluruh Runners Kelud Vertical Challenge Kagum dengan Keindahan Kelud
- Kenalkan Program Organik, TMMD 122 Kodim 0809/Kediri Gelar Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Modern
- Pemkab Kediri Gelar Upacara HUT ke-79 Jatim: Perkuat Desa Mandiri dan Tekan Kemiskinan
- Serahkan Ratusan Sertifikat PTSL, Wujud Pemkab Kediri Percepat Legalitas Hak Aset Milik Warga
- Perkuat Keamanan Siber di Daerah, Dinas Kominfo Kabupaten Kediri ikut Berpartisipasi dalam Launching CSIRT
Mas Dhito Hidupkan Seni Jaranan dari Mati Suri Akibat Pandemi
Perhatian Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramono kepada pelaku seni jaranan dengan memberikan ruang pentas seakan menghidupkan seni tradisional ini dari mati suri akibat pandemi Covid-19.
Sebagai permulaan pentas seni jaranan digelar di depan Pendopo Panjalu Jayati selama dua hari Sabtu-Minggu (20-21/11/2021) dengan tajuk Senja Kediri. Pentas seni jaranan itu ditayangkan secara virtual di 26 kecamatan. Tak berhenti di situ, Mas Dhito begitu sapaan akrab Hanindhito bahkan merencanakan akan mengadakan road show seni jaranan setiap bulannya.
"Senja Kediri ini adalah acara pertama, nanti kita akan mulai road show dari bagian Utara, Barat, Timur, Selatan Kediri. Kita akan buatkan acara, karena ini terkait bagaimana kita menghargai kesenian dan kebudayaan yang ada di Kabupaten Kediri," katanya usai menutup Senja Kediri di Pendopo Panjalu Jayati.
Pun begitu, karena masih masa pandemi, pelaksanaannya diakui tidak mudah karena tetap harus mematuhi protokol kesehatan. Sehingga teknis gelaran di lapangan akan diatur terlebih dahulu dengan matang. Sebab, berpotensi membuat kerumunan karena banyaknya masyarakat yang rindu melihat langsung pentas jaranan.
"Nanti kita atur dulu karena teknis di lapangan saya yakin tidak semudah itu, bagaimana kita harus tetap mematuhi protokol kesehatan," Ungkapnya.
Dijelaskan Mas Dhito, upayanya untuk menggelar pentas jaranan tak lain karena wujud penghargaan pemerintah terhadap kesenian dan kebudayaan yang ada di Kabupaten Kediri. Kegiatan itu pun untuk mendukung kelestarian kesenian tradisional jaranan di Kabupaten Kediri yang berjumlah sekitar 470 grup.
"Sentuhan dari pemerintah kabupaten sangatlah ditunggu dan diharapkan," terangnya.
Ketua Pasukan Jaranan dan Reog (Pasjar) Kabupaten Kediri Hari Pratondo secara terpisah mengakui selama masa pandemi covid 19, dua tahun pelaku seni tradisional jaranan tak bisa pentas. Mewakili pelaku seniman dia pun mengaku berterimakasih kepada Mas Dhito yang telah menghidupkan kembali seni jaranan.
"Apresiasi beliau sangat luar biasa terhadap para seniman khususnya jaranan ini. Kami warga jaranan sangat berterima kasih dengan Mas Dito," ucapnya bangga.
Berita Terkait
- Kolaborasi Pemkab dan Pemkot Kediri Untuk Bangkitkan Ekonomi
- Situs Ndalem Pojok Gelar Upacara Sumpah Pemuda
- Kunjungi Tempat Wisata, Pengunjung Wajib Mempunyai Aplikasi PeduliLindungi
- Sinergi Mas Bup dengan Mas Menteri, Kabupaten Kediri Berpeluang Jadi Pusat Wisata di Jatim
- Gelar Seni Budaya Dalam Rangka Bulan Bung Karno
- Mas Dhito Imbau Tak Ada Pungli di Objek Wisata Kabupaten Kediri
- Pengukuhan Pengurus Cabang PKPBK
- Pedagang Sambut Senang Uji Coba Pembukaan Wisata Sumber Podang
- Uji Coba Pembukaan Wisata, Petugas dan Pengunjung Harus Terapkan Prokes Ketat
- Wisata Besuki Irenggolo Dibuka Dengan Menerapkan Protokol Kesehatan
Jojo
Sangat bagus program dari negara terkait sertifikat tanah. Meskipun berbayar Rp 600.000.jika 1 desa ...
View ArticleNash
Alhamdulillah ...maju terus Kab. ...
View Article