- Penguatan Kapasitas Kader Kesehatan Desa di Kecamatan Ngasem: Sinergi untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat
- Dukung Peningkatan Produksi Ternak, TMMD Ke-122 Bersama DKPP Kabupaten Kediri Gelar Sosialisasi di Desa Pagung
- Pjs Bupati Kediri Hadiri Apel Gelar Operasi Zebra Semeru 2024
- Hadiri Jombang Fest 2024, Pjs Bupati Kediri Ucapkan Selamat Hari Jadi Kabupaten Jombang
- Sinergi TNI dan Pemkab Kediri Tingkatkan Produktivitas Petani Lewat Pelatihan Membuat Pupuk Organik dalam Program TMMD ke-122
- Seluruh Runners Kelud Vertical Challenge Kagum dengan Keindahan Kelud
- Kenalkan Program Organik, TMMD 122 Kodim 0809/Kediri Gelar Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Modern
- Pemkab Kediri Gelar Upacara HUT ke-79 Jatim: Perkuat Desa Mandiri dan Tekan Kemiskinan
- Serahkan Ratusan Sertifikat PTSL, Wujud Pemkab Kediri Percepat Legalitas Hak Aset Milik Warga
- Perkuat Keamanan Siber di Daerah, Dinas Kominfo Kabupaten Kediri ikut Berpartisipasi dalam Launching CSIRT
PVMBG Bandung Tinjau Lokasi Rawan Longsor di Dukuh Badut
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri dengan Tim Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung melakukan peninjauan langsung ke daerah rawan longsor di Dukuh Badut, Dusun Besuki, Desa Jugo Kec. Mojo Kab. Kediri, Rabu (4/11).
Seluruh tim melakukan kunjungan ke daerah rawan bencana tanah longsor. Dari pantauan di lokasi, tim menemukan beberapa titik jalan hingga rumah yang mengalami keretakan. Setelah peninjauan, BPBD Kabupaten Kediri menunggu surat rekomendasi dari PVMBG Bandung sebagai landasan untuk merelokasi warga.
Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kab. Kediri, Saifudin Zuhri, S.Sos, menjelaskan, peninjauan ini dimaksudkan untuk memastikan daerah berpotensi longsor di wilayah Besuki yang berada di kaki Gunung Wilis.
"Ada total 5 rumah yang terdampak, terdiri dari 4 rumah warga yang terdampak langsung dan 1 rumah warga yang juga kemungkinan tertutup akses jalannya," jelasnya.
“Langkah awal yang dilakukan BPBD Kabupaten Kediri yaitu mengedukasi masyarakat untuk selalu waspada dan mengungsi di penghunian sementara yang sudah disediakan selama hujan turun," tambah Saifudin Zuhri.
Ia pun menyampaikan, selama bulan Oktober 2020 sampai Februari 2021, seluruh wilayah Indonesia akan mengalami ancaman peningkatan curah hujan akibat La Nina.
Sementara itu Kepala Subbidang Mitigasi dan Gerakan Tanah Wilayah Barat Badan Geologi, Sumaryono mengatakan, dari hasil peninjauan hari ini, diketahui pergerakan longsor mengarah timur laut.
"Dari pengukuran retakan tanah di lokasi kami menyimpulkan potensi terjadi longsor akan berdampak ke arah 4 rumah warga. Kemudian berdasarkan peta kerawanan longsor yang ada pada data PVMBG, daerah ini memang berpotensi tinggi terjadi longsor," jelas Sumaryono.
Untuk menanggulangi jatuhnya korban jiwa, Pemkab Kediri melalui BPBD bersama warga Desa Jugo serta warga Dukuh Badut membangun hunian sementara untuk pengungsian jika terjadi hujan.
"Ada 4 KK yang menempati rumah hunian sementara ini. Sejak tahun 2019, setiap musim hujan mereka sudah terbiasa mengungsi karena takut terjadi longsor," jelas Sunawan, perangkat Desa Jugo. (Kominfo/dn,lks,tee,wk)
Berita Terkait
- Sumur Mengering, BPBD Kabupaten Kediri Droping Air Bersih
- Antisipasi Banjir di Musim Hujan, PUPR Normalisasi SDA
- Hadapi Musim Penghujan, Desa Grogol Normalisasi Saluran Air
- BPBD Kab. Kediri Lakukan Penyemprotan Disinfektan
- Wisata Jadul Dengan Suasana Alami
- Peresmian Sumber Mata Air Plumpungan
- Penghijauan Untuk Daerah Tangkapan Air Penghijauan Untuk Daerah Tangkapan Air
- Ajak Generasi Muda Peduli Sampah Sejak Dini
- Gerdal OPT Serentak Kabupaten Kediri
- TP4D Lakukan Pendampingan Pelaksanaan Proyek
Jojo
Sangat bagus program dari negara terkait sertifikat tanah. Meskipun berbayar Rp 600.000.jika 1 desa ...
View ArticleNash
Alhamdulillah ...maju terus Kab. ...
View Article