Penghijauan Untuk Daerah Tangkapan Air Penghijauan Untuk Daerah Tangkapan Air

By Dinas Kominfo Kab. Kediri28 Feb 2020, 11:14:08 WIB Kesehatan, Sosial dan Lingkungan Hidup
 Penghijauan Untuk Daerah Tangkapan Air Penghijauan Untuk Daerah Tangkapan Air

Dalam rangka Hari Jadi Kab. Kediri ke 1216 tahun 2020, Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Dinas Lingkungan Hidup melaksanakan kegiatan penghijauan di kawasan lereng Gunung Kelud, tepatnya di area PDP Margomulyo, Jumat (28/2).

Kegiatan penghijauan ini dihadiri oleh Bupati Kediri dr. Hj. Haryanti Sutrisno, para kepala OPD, penggiat lingkungan, pecinta alam serta pelajar SMKN 1 Plosoklaten.

Ditemui usai acara, Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Putut Agung Subekti menjelaskan, kegiatan ini merupakan program pada Dinas Lingkungan Hidup untuk daerah tangkapan air. Lokasinya di kawasan PDP Margomulyo Kecamatan Ngancar, salah satunya di area sirkuit Gunung Kelud.

“Total yang kita tanam pada kegiatan ini sebanyak 892 bibit tanaman dengan berbagai macam jenis sesuai fungsinya. Selain sirkuit Gunung Kelud, penanaman juga dilakukan pada area sumber air, dan lokasi tapal batas antara tanah PDP dengan pemukiman warga,” kata Putut.

Untuk tanaman penghijauan di sirkuit Gunung Kelud dipilih jenis tanaman cakaranda yang berfungsi sebagai pengarah menuju ke kawasan sirkuit. Disamping itu juga sebagai peneduh dan menambah cantik kawasan ini sebagai spot foto nantinya. Sedangkan di sumber air, ada berbagai jenis tanaman pelestari sumber air diantaranya adalah pohon pule, pucung, aren dan preh. Kemudian di tepi batas menggunakan jenis tanaman buah buahan seperti nangka sirsak dan juwet.

“Pada kegiatan ini kami juga melibatkan para penggiat atau pecinta lingkungan dan pelajar SMKN 1 Plosoklaten supaya mereka mengenal akan pentingnya penghijauan dan fungsi tanaman sejak dini,” tambahnya.

Ia berharap warga masyarakat turut serta merawat dan menjaga agar tanaman bisa tumbuh dengan baik dan berguna sesuai fungsinya.

Pada kesempatan tersebut Bupati Kediri dr. Hj. Haryanti Sutrisno mengatakan, kegiatan ini setiap tahun selalu dilaksanakan. Tujuannya adalah jangan sampai sumber-sumber mata air mati gara gara tanaman ditebang secara tak bertanggung jawab.

“Saat ini kita fokuskan pada daerah-daerah resapan air untuk memperbesar sumbernya. Selain itu juga daerah rawan longsor harus diperhatikan. Saya sudah sering mengatakan untuk menanam rumput narwastu karena akarnya bisa sampai 15 meter kebawah mencengkeram tanah di bawahnya,” kata beliau.

“Saya harap masyarakat bisa sadar dan pemerintah desa ikut mendukung kegiatan penghijauan tersebut. Pesan saya jangan sampai menebang pohon sembarangan. Kalau sampai terjadi, dia harus mengganti 3 kali lipat,” tegas Bupati Haryanti. (Kominfo/lks,yda,tee,wk)




Tinggalkan komentar Anda via CommentBox