- Gelar Nobar, Mas Dhito Berharap Persik Bisa Terobos Championship Series
- Harga Berangsur Stabil, Pemkab Kediri Pastikan Ketersediaan Stok Cabai Aman
- Guna Antisipasi Lonjakan Harga Bahan Pokok, Pemkab Kediri Gelar Gerakan Pasar Murah
- Kendalikan Harga Kebutuhan Pokok, Pemkab Gelar Gerakan Pangan Murah
- Awal Puasa Ramadan, TP PKK Gelar Pondok Ramadan
- Pagelaran Wayang Menyambut Hari Jadi Kabupaten Kediri Ke-1220
- Grebek Sampah, Aksi Nyata Kabupaten Kediri Bebas Sampah
- Serahkan LKPD 2023, Pemkab Kediri Komitmen Tingkatkan Integritas Tata Kelola Keuangan Daerah
- Misi Pembangunan Jangka Panjang Tahun 2025-2045 adalah 'Kabupaten Kediri Berbudaya Luhur, Maju dan Berkelanjutan'
- Ilmu yang Bermanfaat adalah Ilmu Diamalkan Terhadap Sesama
Gerdal OPT Serentak Kabupaten Kediri
Hari ini, Kamis (13/2) Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Kediri melaksanakan Gerakan Serentak Penanganan dan Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Tidak tanggung-tanggung, gerakan serentak ini dilaksanakan di 700 hektar lahan pertanian yang tersebar di 25 kecamatan wilayah Kabupaten Kediri.
Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Kediri, Anang Widodo, saat memimpin kegiatan ini di Desa Pandantoyo Kecamatan Ngancar, mengatakan kegiatan ini merupakan respon perhatian bupati dalam hal pertanian. Dimana pada puncak musim hujan banyak dilaporkan lahan pertanian mendapat serangan OPT terutama hama tikus.
“Hari ini mendesak untuk dilakukan adalah penanganan hama tikus. Dimana karakter tikus, setelah baru melahirkan malamnya sudah berkembangbiak lagi. Bahkan ketika berusia tiga minggu, anak tikus sudah siap berkembang biak. Ini menyebabkan dalam kondisi normal, satu pasang saja bisa berkembang menjadi 1100 ekor,” jelasnya.
Ditambahkan oleh Anang, pengendalian tikus yang diaksanakan pada hari ini adalah pelatihan kepada petani mengenai cara pemasangan racun tikus di lahan pertanian. Dimana diharapkan penggunaan racun oleh petani adalah sistemik dan tidak kontak langsung.
“Maksudnya agar petani memasang racun yang kami siapkan ini di jalur yang sering dilalui tikus. Karena karakter tikus satu lagi adalah menggunakan jalan yang sama setiap harinya,” tambahnya.
“Racun sistemik artinya tikus tidak langsung mati setelah makan racun. Hindarkan racun kontak langsung, yaitu tikus akan mati setelah makan racun. Ini karena tikus akan mempelajari kenapa rekannya mati setelah makan makanan yang diracuni tersebut,” imbuhnya.
Kegiatan ini diharapkan ditindaklanjuti oleh petani untuk diterapkan di lahannya masing-masing. Dengan hari ini dilaksanakan di 700 hektar, diperkirakan memberikan multiplier effect di 2500 hingga 3000 hektar lahan pertanian. (Kominfo/yda,lks,tee,wk)
Berita Terkait
- Ground Breaking Bandara Kediri April 2020
- Kabupaten Kediri Ekspor 40 Ton Benih Jagung Manis Ke Cina
- Tahun Baru, Tebar Semangat dan Harapan Baru
- Siapkan Sumber Karetan Menjadi Destinasi Wisata Andalan
- Korps Adhyaksa Camping di Kawasan Wisata Kelud
- Manfaatkan Kemajuan Teknologi Untuk Pertanian
- Tito Alba Sahabat Petani
- Ayam Kampung Untuk KWT Lestari
- TP4D Lakukan Pendampingan Pelaksanaan Proyek
- Lomba Sambitan Layangan Meriahkan Festival Kelud 2019
Jojo
Sangat bagus program dari negara terkait sertifikat tanah. Meskipun berbayar Rp 600.000.jika 1 desa ...
View ArticleNash
Alhamdulillah ...maju terus Kab. ...
View Article