- Pantau Arus Mudik, Mas Dhito Siapkan ATCS Untuk Urai Kemacetan
- First Landing Bandara Internasional Dhoho Diawali Citilink, Mas Dhito : Maskapai Lain Jangan Sampai Menyesal
- Tim Satgas Pangan Kabupaten Kediri Lakukan Sidak Pasar dan Toko Bahan Pokok
- Pondok Ramadhan Terakhir, Menambah Ilmu yang Bermanfaat
- Mas Dhito: Bandara Dhoho Efektif Beroperasi 5 April 2024
- Stok Bahan Pokok Aman dan Tercukupi, Harga Mulai Melandai
- Jelang Lebaran, Mbak Cicha Pimpin Kegiatan Pasar Murah dan Pembagian Suvenir
- Baznas Kabupaten Kediri Salurkan 1.000 Bantuan untuk Anak Yatim
- Mbak Cicha Ditunjuk Sebagai Ketua Dewan Kehormatan PMI Kabupaten Kediri
- Mas Dhito Dampingi Pj Gubernur Jatim Kunjungi Bandara Dhoho Kediri
Ibu Rumah Tangga Inovasi Camilan Keripik dari Pelepah Pisang
Kripik umumnya terbuat dari bahan pisang, ketela dan jamur. Tetapi di Kediri, seorang perajin kuliner berhasil membuat inovasi keripik yang terbuat dari pelepah pisang. Meski terbuat dari bahan limbah, namun untuk masalah rasa, berani untuk diadu dengan keripik – keripik lainnya.
Seseorang yang memiliki ide pembuatan keripik pelepah pisang ini adalah Lilik Rahayu, warga Desa Doko, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri. Ide pembuatan keripik pelepah pisang ini berawal dari produk pertamanya tempe mendoan yang dibungkus daun pisang. Dari situlah Lilik sekaligus memanfaatkan batang pisang untuk dibuat keripik.
Semula camilan tradisional itu dikonsumsi sendiri. Tetapi setelah diunggah di media sosial (medsos), ternyata banyak yang berminat. Akhirnya Lilik memproduksi keripik pelepah pisang untuk dijual sebagai produk UMKM.
“Awalnya saya memproduksi tempe mendoan. Saat saya mencari daun pisang, menemukan pelepahnya seukuran 1 meter. Kemudian saya bawa pulang. Pelepah pisang itu saya potong-potong saya bersihkan, kemudian saya goreng menjadi keripik. Ternyata rasanya enak,” kata Lilik di rumahnya.
Dengan memperkerjakan 15 orang karyawan dari mayoritas kaum lansia yang tak bekerja, saat ini usaha kripik pelepah pisang milik Lilik telah diterima oleh pasar luar negeri. Melalui komunitas produsen kripik khusus Indonesia, camilan tradisional itu telah diekspor ke mancanegara mulai dari Singapura, Hongkong dan Thailand.
Dari modal awal hanya Rp 300 ribu, kini lilik mampu memproduksi 25 kilogram keripik pelepah pisang setiap harinya. Lilik berinovasi dengan menciptakan bermacam rasa yakni, original, jagung bakar, keju, balado, BBQ, dan sate panggang. Adapun harga keripik pelepah pisang buatan Lilik dibandrol Rp 65 ribu per kg. Sedangkan kemasan 250 gram Rp 20 ribu.
Pelepah pisang mengandungan karbohidrat, protein, air dan vitamin yang memiliki manfaat untuk mengobati gangguan lambung. Keripik pelepah pisang juga baik dikonsumsi oleh seseorang yang tengah menjalankan program penurunan berat badan alias diet. (Kominfo/ng,tee,tj,wk)
Berita Terkait
- GENBI Komisariat IAIN Kediri Latih Petani Kopi Lereng Kelud
- Menimba Ilmu ke Dekranasdana Provinsi Jawa Timur
- Puluhan Difabel Dilatih Memasarkan Produk Kerajinan Melalui Medsos
- Secangkir Kopi Berjuta Cerita di Brekenmo Coffe
- Pelatihan Olahan Makanan Bagi Pelaku IKM
- Kreasi Olahan Gethuk, Aneka Rasa dan Beragam Bentuk
- Bersama Wujudkan Konsumsi yang Aman Bagi Masyarakat
- Kreasi Batik Ecoprint, Motif dan Warna Dari Alam
- Bringin, Sentra Madu Kab. Kediri
- Puluhan Ibu Rumah Tangga Geluti Usaha Berbagai Produk UMKM
Jojo
Sangat bagus program dari negara terkait sertifikat tanah. Meskipun berbayar Rp 600.000.jika 1 desa ...
View ArticleNash
Alhamdulillah ...maju terus Kab. ...
View Article