- 32 Kafilah MTQ Kabupaten Kediri Siap Berjuang MTQ XXX Tingkat Provinsi Jawa Timur (Jatim) di Kota Pasuruan
- Mas Dhito Dorong Iklim Keamanan dan Kenyamanan Pendidikan
- Raih 4 Emas, Kabupaten Kediri Juara Umum Tenis Meja Porprov
- Pemkab Kediri Bersama Bulog Adakan Operasi Pasar Murah
- TP PKK Kabupaten Kediri Kunjungan Kerja Tiru ke PKK Terbaik Nasional
- Kembangkan Program Puspa Aman, TP PKK Kabupaten Kediri Studi Tiru Ke Kabupaten Gianyar
- Satgas Pangan Laksanakan Operasi Pasar, Jaga Kestabilan Harga Bahan Pokok
- Mbak Cicha Tekankan 5 Hal Mendukung Transisi PAUD-SD Lebih Menyenangkan
- Kediri Dholo Kom Challenge Sukses Digelar
- Penyerahan Hadiah Lomba, Dalam Rangka Gempita Kemerdekaan Pemerintah Kabupaten Kediri
Guru GTT Tekuni Kerajinan Batik
.jpeg)
Menginjak usia yang sudah tidak muda lagi, seorang Guru Tidak Tetap (GTT) di Kabupaten Kediri menekuni usaha kerajinan batik. Ada tiga tehnik membantik yang berhasil dikuasai, mulai dari batik tulis dan cap, ecoprint serta sibori.
Perajin batik yang satu ini bernama Ardini dengan nama label Hardini. Ia tinggal di Desa Papar, Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri.
"Usia tidak muda lagi. Namun agar tetap berguna, saya akhirnya belajar membatik," ujar Ardini.
Di sela kesibukannya sebagai GTT di SMPN 1 Papar, Ardini mengikuti les membatik. Tempatnya menimba ilmu tersebut di Batik Suminar, Desa Sekoto, Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri.
Perempuan berkacamata ini belajar membatik mulai dari teknik dasar hingga akhirnya berhasil menguasai tiga teknik membatik yang populer. Ia pun terus mengembangkan sayap dengan bergabung sejumlah asosiasi batik di tingkat lokal, hingga Jawa Timur.
Seiring dengan kemampuan membatik yang dikuasai, produknya pun kian beragam. Tak hanya berupa kain batik, tetapi juga produk-produk fashion, mulai pakaian, sepatu hingga tas. Bahkan, di era pandemi Covid-19 ini Ardini meluncurkan produk masker dari sibori.
"Sibori saya buat kaos, tas yang mengarah fashion dan barang jadi," imbuh Ardini.
Ardini baru memasarkan produk jadinya melalui media sosial. Memanfaatkan instagram, Ardini memasang nama produknya 'Hardini Batik' dengan akun @hardini_batik.
"Peminat bagus terutama ecoprint dan sibori karena harganya terjangkau. Saya belum pasarkan secara luas, takut tidak bisa melayani pesanan karena masih terikat kesibukan kerja," bebernya.
Diakuinya, permintaan produk kerajinan batik Ardini datang dari lokal hingga luar Kediri. Permintaan paling banyak berasal dari Kalimantan. Bahkan, Ardini pernah melayani pembeli dari luar negeri.
"Saya kerjasama dengan lembaga les Bahasa Inggris di Pare. Kemudian, tenaga asing diajak belajar batik kesini. Akhirnya, mereka beli," tambahnya.
Ardini mematok harga batiknya mulai dari paling rendah Rp 100 ribu hingga Rp 1,7 juta per potong. Harga ini disesuaikan dengan jenis batik dan tingkat kesulitan dalam pembuatannya.
Ardini berterima kasih atas peran Pemerintah Daerah Kabupaten Kediri. Menurutnya perhatian pemda sangat bagus. Dinas Pariwisata, Perindustrian Perdagangan, dan UMKM selalu memberikan dukungan melalui berbagai pelatihan. (Kominfo/ng,tee,tj,wk)
Berita Terkait
- Jajanan Tradisional Klepon Oline
- Penyandang Disabilitas Sukses Jadi Pengusaha Mebel dan Jasa Ukir
- Seorang Apoteker Sukses Kembangkan Hiasan Pintu dan Dinding
- Atasi Penurunan Harga, ASN Kabupaten Kediri Siap Bantu Serap Cabai Petani
- Pemuda Gogorante Sulap Limbah Kayu Menjadi Karya Seni Bernilai Tinggi
- Pendaftar Program Bantuan Permodalan Usaha UMKM Capai Ribuan
- CSR Tingkatkan Produksi dan Kualitas UMKM Kab. Kediri
- Diskopusmik Buka Pendaftaran Program Bantuan Produktif Pelaku UKM Gelombang II
- Pelatihan Pembuatan Bunga Hias Dari Bahan Dasar Stoking
- Sandal Batik Desa Wonoasri Kecamatan Grogol

Jojo
Sangat bagus program dari negara terkait sertifikat tanah. Meskipun berbayar Rp 600.000.jika 1 desa ...
View ArticleNash
Alhamdulillah ...maju terus Kab. ...
View Article