- Pantau Arus Mudik, Mas Dhito Siapkan ATCS Untuk Urai Kemacetan
- First Landing Bandara Internasional Dhoho Diawali Citilink, Mas Dhito : Maskapai Lain Jangan Sampai Menyesal
- Tim Satgas Pangan Kabupaten Kediri Lakukan Sidak Pasar dan Toko Bahan Pokok
- Pondok Ramadhan Terakhir, Menambah Ilmu yang Bermanfaat
- Mas Dhito: Bandara Dhoho Efektif Beroperasi 5 April 2024
- Stok Bahan Pokok Aman dan Tercukupi, Harga Mulai Melandai
- Jelang Lebaran, Mbak Cicha Pimpin Kegiatan Pasar Murah dan Pembagian Suvenir
- Baznas Kabupaten Kediri Salurkan 1.000 Bantuan untuk Anak Yatim
- Mbak Cicha Ditunjuk Sebagai Ketua Dewan Kehormatan PMI Kabupaten Kediri
- Mas Dhito Dampingi Pj Gubernur Jatim Kunjungi Bandara Dhoho Kediri
Pemuda Gogorante Sulap Limbah Kayu Menjadi Karya Seni Bernilai Tinggi
Jika biasanya lembaran kayu sisa potongan hanya dijadikan kayu bakar maupun sampah, namun di tangan Lingga Satya Julang Sumargo, berubah menjadi barang dengan nilai tinggi. Pemuda asal Perumahan Gogorante Permai, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri ini mengolah lembaran kayu menjadi sebuah karya seni home dekor berupa, meja, kursi, rak, rias, hingga etalase kain untuk pameran.
Ide membuat berbagai kerajinan bermula saat terjadinya pendemi. Ketika itu usaha warungnya mengalami kemerosotan penjualan lantaran berkurangnya daya beli masyarakat. Sehingga Lingga, sapaan akrab pria yang telah memiliki satu anak tersebut, terpaksa menutup usaha warungnya. Hingga suatu saat Lingga melihat tumpukan kayu sisa potongan dari penggergajian serta kayu bekas pallet, kemudian muncul ide untuk mengubah kayu bekas tersebut menjadi rak perlengkapan rias.
Tidak disangka, rak buatannya tersebut banyak dipesan setelah dipasarkan melalui media sosial dan grup whatsapp. Bahkan banyak pembeli yang memesan berbagai bentuk, mulai kursi geser dan meja. Tidak hanya itu, memanfaatkan momen banyaknya orang yang berburu bunga, Lingga membuat berbagai rak bunga sebagai hiasan di dalam rumah. Hasilnya sangat luar biasa, bahkan pesanan rak bunga tersebut menembus pasaran di wilayah Sumenep.
Lingga menuturkan, untuk bahan baku dirinya memilih limbah kayu kayu pinus, atau jati belanda bekas palet. Sehingga hasil dari produknya pun bagus ”Karena selain dipolitur, dua jenis kayu tersebut jika diberi finishing bakar, maka akan terlihat serat kayunya, sehingga menambah nilai artistik benda tersebut,” katanya.
Saat ini penjualan hiasalan dinding dan home dekor karya Lingga telah menembus pasaran Surabaya, Malang dan Tuban. Sementara untuk harga, masing-masing jenis produk memiliki harga yang bervariatif, tergantung model. Seperti rak bunga dipatok dengan Rp100 ribu sampai Rp350 ribu, rak make up mulai harga Rp20 ribu hingga RP75 ribu, sementara untuk kursi sleeding dengan harga Rp200 ribu hingga Rp 1 juta.
“Dalam sebulan bisa menghasilkan 16 buah rak bunga dan 30 rak dinding. Sedangkan untuk kursi dan meja hanya memproduksi berdasarkan pesanan, karena minimnya modal,” pungkasnya. (Kominfo/ag,tee,tj,wk)
Berita Terkait
- Pendaftar Program Bantuan Permodalan Usaha UMKM Capai Ribuan
- CSR Tingkatkan Produksi dan Kualitas UMKM Kab. Kediri
- Diskopusmik Buka Pendaftaran Program Bantuan Produktif Pelaku UKM Gelombang II
- Pelatihan Pembuatan Bunga Hias Dari Bahan Dasar Stoking
- Sandal Batik Desa Wonoasri Kecamatan Grogol
- Pasangan Disabilitas Sulap Limbah Benang Sapu Menjadi Sikat Lantai
- Diskopusmik Layani Pengajuan Bantuan Produktif Bagi Pelaku Usaha Mikro
- Pasar Bendo Resmi Jadi Pasar Tangguh Semeru
- Pemkab Kediri Berikan Bantuan 80.000 Ekor Benih Ikan
- Harga Sembako 27 Februari 2020
Jojo
Sangat bagus program dari negara terkait sertifikat tanah. Meskipun berbayar Rp 600.000.jika 1 desa ...
View ArticleNash
Alhamdulillah ...maju terus Kab. ...
View Article