- Atasi Kelangkaan Pupuk, Mas Dhito Bangun Intalasi Pengolahan POC di Sentra Nanas
- Ibu merupakan guru nomor satu bagi anak kita dilingkup keluarga
- Mas Dhito Beri Trauma Healing Kepada Korban Kebakaran Pasar Gringging
- Pemkab Kediri Gelar Pembinaan Mental bagi ASN
- Wakil Bupati Kediri Lepas Pemberangkatan Haji Kloter 29
- Satu Jamaah Tertinggal Rombongan, Ini yang dilakukan Bupati Dhito
- Hadapi Dampak Sosial Bandara, Mas Dhito Gandeng Muhammadiyah dan Aisyiyah
- Hari Lahir Pancasila, Pemkab Kediri Bagikan Bendera Merah Putih Kepada Warga
- Beri Beasiswa S1, Mas Dhito Berpesan Guru PAUD Tidak Pilih Kasih Dalam Mendidik
- Cek Lokasi Kebakaran, Mas Dhito Bakal Beri Bantuan Modal Bagi Pedagang
Libatkan Semua Unsur untuk Percepatan Penurunan Stunting
Berita Terkait
- Sanitasi Sehat Untuk Lingkungan dan Tubuh yang Sehat
- Bersama Bekerja Keras Tekan Angka Stunting di Kab. Kediri
- Rembuk Stunting, Percepatan Penanganan Stunting
- Terapkan Kedisiplinan Kepada Santri, Kunci Tekan Covid-19
- FKLJK Beri Bantuan ke Pemkab Kediri
- Ajak Generasi Muda Peduli Sampah Sejak Dini
- Ribuan Cup Dawet Lele Pecahkan Rekor Muri
- Ibu Hamil Dapat Pelayanan Khusus Saat Tes SKD
- Wujudkan Pelayanan Publik Semakin Baik
- BNN Sosialisasi Bahaya Narkoba Ke Siswa SDN 2 Mukuh Kayen Kidul
Berita Populer
- Wisata Religi, Ziarah ke Makam Gus Miek
- Beroperasinya Bandara, Mas Dhito Sebut Kediri Jadi Penyangga Baru Jawa Timur
- Kwarcab Kab. Kediri Gelar Lomba Tingkat Pramuka Penggalang (LT 3) Tahun 2022
- Pesantren Al Ihsan Jampes Kediri Gelar Haul Syech Ihsan bin Syech Dahlan ke 70 Masehi
- Upaya penurunan AKI dan AKB Melalui Program MPHD
- Cegah Drop Out, Pemkab Kediri Gelontorkan 20 M Untuk Beasiswa GNOTA Tahun 2022
- Terima Manfaat, Awal Tahun Ratusan Warga Ramai Ramai Ajukan Jamkesda
- JMQH Lahirkan Hafizhah Yang Berkontribusi Membangun Negeri
- Malam Ambyar Simpang Lima Gumul Meriahkan HUT Kemerdekaan RI Ke 77
- Peringati Hari Jadi Kabupaten Kediri, Dhito Jadi Pengendali Cikar

Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Dinas Kesehatan kembali menggelar Sarasehan dan Rembuk Stunting Dalam Rangka Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting melalui Pemanfaatan Dana Desa dengan peran serta DP2KBP3A.
Di masa pandemi Covid-19, acara dilaksanakan dengan menjalankan protokol kesehatan dengan ketat. Seperti dicek suhu badan sebelum memasuki gedung, menggunakan desinfektan, menjaga jarak serta wajib memakai masker.
Acara tersebut digelar di Gedung Grahatama Balai Desa Kepung, Kecamatan Kepung, Rabu (15/7/20). Turut hadir Camat Kepung, Sumarlan, SH, M.Si, Kepala UPTD Puskesmas Kepung, drg. Agus Ahmadi, Sp.Kga, perwakilan dari Dinkes Kab Kediri, Achmad Sidiq, S.TP., Ketua TP PKK Kec. Kepung, Kades Kepung Hj. Ida Arif, SH, serta perwakilan dari instansi terkait.
Camat Kepung, Sumarlan, SH, M.Si dalam sambutanya mengatakan, stunting ini merupakan salah satu permasalahan yang tidak bisa diselesaikan sendirian.
“Sehingga pelaksanaan sarasehan ini melibatkan semua unsur dan lini, yang diharapkan timbul sinergitas satu sama yang lain yang nantinya bisa menurunkan angka stunting di wilayah Desa Kepung. Penurunan angka stunting merupakan salah satu program prioritas Pemerintah, walaupun situasinya berat karena adanya pandemi Covid-19, harus tetap kita laksanakan,” jelas Camat Kepung.
“Dengan bantuan dan pemikiran bersama ini, kita bisa mengoptimalkan semua potensi dalam rangka mengentaskan stunting yang ada di wilayah Kecamatan Kepung, khususnya di Desa Kepung,” harap Sumarlan, SH, M.Si.
Selanjutnya penyampaian materi stunting oleh Kepala UPTD Puskesmas, drg. Agus Ahmadi, Sp.Kga. Balita pendek (stunting) adalah kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya.
"Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal setelah anak lahir, tetapi stunting baru nampak setelah anak berusia 2 tahun,” jelasnya.
Akar dari masalah balita stunting adalah pendidikan rendah, ekonomi, kesadaran tentang kesehatan, pola asuh belum benar, hygine sanitasi kurang, asi eksklusif kurang, asupan makan kurang serta infeksi.
drg. Agus Ahmadi, Sp.Kga menambahkan, cara pencegahan stunting yaitu Intervensi Gizi Spesifik (berkontribusi 30%) yang ditujukan kepada anak dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Kegiatan ini umumnya dilakukan oleh sektor kesehatan. Intervensi spesifik bersifat jangka pendek, hasilnya dapat dicatat dalam waktu relatif pendek.
Selanjutnya Intervensi Gizi Sensitif (berkontribusi 70%) melalui berbagai kegiatan pembangunan di luar sektor kesehatan. Sasarannya adalah masyarakat umum, tidak khusus untuk 1.000 HPK. (Kominfo/dn,tee,wk)

Jojo
Sangat bagus program dari negara terkait sertifikat tanah. Meskipun berbayar Rp 600.000.jika 1 desa ...
View ArticleNash
Alhamdulillah ...maju terus Kab. ...
View Article