- Pantau Arus Mudik, Mas Dhito Siapkan ATCS Untuk Urai Kemacetan
- First Landing Bandara Internasional Dhoho Diawali Citilink, Mas Dhito : Maskapai Lain Jangan Sampai Menyesal
- Tim Satgas Pangan Kabupaten Kediri Lakukan Sidak Pasar dan Toko Bahan Pokok
- Pondok Ramadhan Terakhir, Menambah Ilmu yang Bermanfaat
- Mas Dhito: Bandara Dhoho Efektif Beroperasi 5 April 2024
- Stok Bahan Pokok Aman dan Tercukupi, Harga Mulai Melandai
- Jelang Lebaran, Mbak Cicha Pimpin Kegiatan Pasar Murah dan Pembagian Suvenir
- Baznas Kabupaten Kediri Salurkan 1.000 Bantuan untuk Anak Yatim
- Mbak Cicha Ditunjuk Sebagai Ketua Dewan Kehormatan PMI Kabupaten Kediri
- Mas Dhito Dampingi Pj Gubernur Jatim Kunjungi Bandara Dhoho Kediri
Rembuk Stunting, Percepatan Penanganan Stunting
Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Dinas Kesehatan menggelar Sarasehan dan Rembuk Stunting, Senin 13 Juli 2020. Acara yang dilaksanakan di UPTD Puskesmas Keling tersebut dalam rangka Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Mulai Pemanfaatan Dana Desa dan Potensi Pariwisata di Desa Krenceng dan Desa Kencong Kecamatan Kepung.
Acara ini dihadiri oleh Tim Percepatan Penanganan Stunting di wilayah Kab. Kediri yaitu Dinas Kesahatan, Bappeda, Dinas Pendidikan, Dinas Pertanian dan Desa Krenceng serta Desa Kencong yang menjadi lokus stunting.
Turut hadir pula Camat Kepung, Sumarlan, yang dalam sambutannya menyampaikan bahwa stunting adalah masalah prioritas. Maka dari itu banyak anggaran yang dialihkan untuk penanganan Covid tetapi untuk masalah stuting tidak mengalami perubahan sedikitpun.
Stunting sangat erat kaitannya dengan asupan gizi. Semenjak anak di dalam kandungan harus mendapatkan asupan gisi yang cukup. Sehingga diharapkan kasus stunting dapat ditekan dan desa-desa di Kecamatan Kepung, umumnya di Kabupaten Kediri dapat bebas dari stunting. Untuk itu masyarakat harus mengetahui pentingnya 1000 hari pertama kehidupan, yaitu mulai ibu hamil sampai usia anak menginjak 2 tahun.
Kepala Dinas Kesehatan melalui Kabid Kesehatan Masyarakat dr. Ika Candra mengatakan, permasalahan yang terjadi adalah adanya pola asuh yang tidak benar di masyarakat.
“Dari kondisi ibu hamil, pola asuhnya sudah salah. Demikian juga saat anak baru lahir, juga terjadi kesalahan dalam mengasuhnya. Hal inilah yang menyebabkan stunting. Asupan makanan yang tepat adalah saat anak dalam kandungan sampai usia 2 tahun. Ini merupakan salah satu upaya mencegah stunting. Jadi saat ibu hamil dan melahirkan harus terus diperhatikan pola makanannya agar gizi ibu dan anak seimbang,” jelasnya.
Selain itu, lanjutnya, pemberian ASI eksklusif pada anak sangatlah penting. Dengan pemberian ASI sampai minimal usia 2 tahun, menjadikan tumbuh kembang anak menjadi optimal dan kebal terhadap berbagai penyakit.
Hal penting yang juga harus diperhatikan adalah air bersih dan sanitasi. Jika 2 hal tersebut tercukupi dengan baik, maka kondisi ibu hamil dan anak-anak semakin sehat.
“Terdapat 8 aksi dalam penanganan stunting dan rembuk stunting ini adalah aksi tahap ke-3 yang kita lakukan di tingkat desa. Tujuannya agar di tingkat desa juga ikut melakukan langkah konvergensi perencanaan yang baik bagaimana mencegah stunting dengan benar,” pungkasnya.
Sebagai informasi, selain di Puskesmas Kepung, rembuk stunting hari ini juga digelar di Balai Desa Kraton Kec. Mojo. Kegiatan ini akan dilaksanakan di desa-desa lokus lainnya di Kabupaten Kediri. (Kominfo/lks,rx,tee,wk)
Berita Terkait
- Terapkan Kedisiplinan Kepada Santri, Kunci Tekan Covid-19
- FKLJK Beri Bantuan ke Pemkab Kediri
- Ajak Generasi Muda Peduli Sampah Sejak Dini
- Ribuan Cup Dawet Lele Pecahkan Rekor Muri
- Ibu Hamil Dapat Pelayanan Khusus Saat Tes SKD
- Wujudkan Pelayanan Publik Semakin Baik
- BNN Sosialisasi Bahaya Narkoba Ke Siswa SDN 2 Mukuh Kayen Kidul
- Bincang Santai PUP dan Asi Eksklusif Untuk Cegah Stunting
- Cegah Stunting, Itu Penting
- Bahaya Mendiagnosis Penyakit Lewat Internet
Jojo
Sangat bagus program dari negara terkait sertifikat tanah. Meskipun berbayar Rp 600.000.jika 1 desa ...
View ArticleNash
Alhamdulillah ...maju terus Kab. ...
View Article