Dipertabun Gelar Pelatihan Operasional Drone Untuk Pemetaan Lahan Pertanian

By Dinas Kominfo Kab. Kediri04 Sep 2020, 17:13:30 WIB Pertanian, Perkebunan, Perikanan, dan Peternakan
Dipertabun Gelar Pelatihan Operasional Drone Untuk Pemetaan Lahan Pertanian

Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Kediri melakukan pelatihan operasional pesawat udara tanpa awak alias drone terhadap para pegawainya. Melalui pelatihan tersebut, diharapkan dapat mempermudah dalam pemetaan berbasis lahan pertanian.

Pelatihan berlangsung di Kantor Dipertabun, Jalan Soekarno Hatta Kabupaten Kediri. Sedikitnya ada 15 peserta dari setiap bidang di Dipertabun yang mengikutinya. Sementara pemateri pelatihan berasal dari sebuah Komunitas Drone di Malang.

Arahayu Setyoadhi, Kasi Perbenihan dan Perlindungan Tanaman Holtikultura Dipertabun Kabupaten Kediri menuturkan, pelatihan operasional drone ini bertujuan untuk mempermudah kinerja dalam pemetaan lahan. Apabila sebelumnya pemetaan menggunakan jasa konsultan yang terbatas oleh sistem kerjasama dan waktu serta biaya, tetapi ke depan dapat ditangani secara mandiri, sehingga lebih efektif.

"Harapan ke depan dapat digunakan untuk pemetaan lahan secara luas. Awalnya, memang untuk tanaman pangan, padi dan jagung. Tetapi ke depan rencananya untuk melihat potensi Kabupaten Kediri, baik dari komoditas perkebunan, pangan maupun komoditas holtikulturanya," jelas Arahayu Setyoadhi, (4/9/20).

Dipertabun telah melakukan pengadaan dua unit drone menggunakan dana DAK. Pesawat nir awak ini memiliki spesifikasi khusus terhadap tingkat kestabilan di udara, saat pengambilan gambar. Nantinya, setiap satu unit mesin drone bakal dioperasikan oleh dua orang tenaga SDM sebagai operator.

Pertanian modern saat ini memang telah mengadopsi banyak teknologi yang bisa membantu dalam hal efektivitas dan efesiensi. Pemanfaatan mesin drone untuk pertanian dinilai sangat efektif, karena dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan. Setyoadhi mencontohkan, seperti misalnya pemetaan wilayah holtikultura pada komoditas tanaman cabai. Pihaknya dapat mengetahui setiap fase pertumbuhan cabai mulai dari fase vegatatif, generatif atau masa panen.

"Pelatihan ini kami laksanakan satu hari saja, tetapi nantinya kita evaluasi. Kalau memang belum maksimal, kita akan latih terus. Ukurannya kan jam terbang. Semakin tinggi jam terbangnya, maka operasionalnya semakin bagus," tutupnya. (Kominfo/ng,tee,tj,wk)




Tinggalkan komentar Anda via CommentBox