Nguri-nguri Kebudayaan, Desa Tempurejo Gelar Grebek Suro

By Dinas Kominfo Kab. Kediri30 Jul 2023, 15:56:10 WIB Pariwisata, Seni dan Budaya
Nguri-nguri Kebudayaan, Desa Tempurejo Gelar Grebek Suro

Sebagai wujud syukur warga dan upaya nguri-nguri atau menjaga, melestarikan, dan tetap membudayakan tradisi budaya leluhur, Pemerintah Desa Tempurejo, Kecamatan Wates menyelenggarakan acara Grebek Suro tahun 2023.

Acara dimulai dengan kirab dari Balai Desa Tempurejo menuju Punden Makam Nyi Ageng Asiyah di kawasan Wisata Alam Alaska (30/7). Dalam kirab tersebut warga sangat antusias mengikuti arak-arakan tumpeng nasi kuning dengan macam lauk-pauk yang dengan tampilan yang menarik.

Selain itu, dalam kirab juga terdapat gunungan berisi hasil bumi sebagai wujud syukur warga atas karunia dan rejeki yang diberikan oleh Allah SWT. Dengan harapan hasil bumi semakin melimpah dan berkah, serta ada tampilan busana nusantara tradisional oleh masyarakat Desa Tempurejo.

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana atau Mas Dhito melalui Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (DPMPD) Kabupaten Kediri, Agus Cahyono mengatakan seperti tagline yang sudah dilaunching oleh mas bupati yaitu 'Kediri Berbudaya'.

"Tidak hanya nguri-nguri terkait apa yang menjadi peninggalan leluhur kita, tetapi bagaimana kita bisa memberi pendidikan kepada generasi penerus kita bisa terus berbudaya," jelasnya.

Dalam sambutan Kepala Desa Tempurejo, Agung Puger Lumadyo mengatakan semoga kita dapat memaknai terselengaranya acara ini secara positif, sehingga mampu menguatkan rasa persatuan dan kesatuan diantara kita semua sebagai cerminan semangat yang kuat untuk menjalani tahun baru hijriah atau bulan suro ini dengan lebih baik lagi.

"Dimana kegiatan grebek suro ini kegiatan ritual dan sakral yang bertujuan untuk melestarikan nilai-nilai luhur dan agama, termasuk juga didalamnya ada nilai seni dan kegiatan yang mengarah pada pelestarian budaya serta kearifan lokal," jelas Kades Tempurejo.

Setelah sampai di makam Nyi Ageng Asiyah gunungan hasil bumi di bagikan kepada warga,  dilanjutkan seluruh tamu undangan serta warga salamatan, berdoa bersama dan diakhiri dengan makan bersama hidangan tumpeng yang di kirab.

Nyi Ageng Asiyah dipercaya warga setempat sebagai cikal bakal leluhur Desa Tempurejo, yang dulunya berasal dari Kerajaan Mataram Islam merupakan istri selir dari salah satu senopati Pandu Pergulo Pati pada masa Raja Sultan Agung.




Tinggalkan komentar Anda via CommentBox