- Pantau Arus Mudik, Mas Dhito Siapkan ATCS Untuk Urai Kemacetan
- First Landing Bandara Internasional Dhoho Diawali Citilink, Mas Dhito : Maskapai Lain Jangan Sampai Menyesal
- Tim Satgas Pangan Kabupaten Kediri Lakukan Sidak Pasar dan Toko Bahan Pokok
- Pondok Ramadhan Terakhir, Menambah Ilmu yang Bermanfaat
- Mas Dhito: Bandara Dhoho Efektif Beroperasi 5 April 2024
- Stok Bahan Pokok Aman dan Tercukupi, Harga Mulai Melandai
- Jelang Lebaran, Mbak Cicha Pimpin Kegiatan Pasar Murah dan Pembagian Suvenir
- Baznas Kabupaten Kediri Salurkan 1.000 Bantuan untuk Anak Yatim
- Mbak Cicha Ditunjuk Sebagai Ketua Dewan Kehormatan PMI Kabupaten Kediri
- Mas Dhito Dampingi Pj Gubernur Jatim Kunjungi Bandara Dhoho Kediri
Mbak Cicha Ajak Cah Kediri Kampanye Cegah Pernikahan Dini
Bunda Generasi Berencana (GenRe) Kabupaten Kediri Eriani Annisa Hanindhito mengkampanyekan pencegahan pernikahan dini kepada anak-anak muda di Bumi Panjalu.
Kegiatan itu digelar dalam rangka Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) Ke-29 Kabupaten Kediri yang berlokasi di Kampung KB, Desa Sonorejo, Kecamatan Grogol, Rabu (29/6/2022). Hadir dalam acara itu, kalangan anak-anak muda Kabupaten Kediri atau biasa disebut Cah Kediri yang tergabung dalam Duta GenRe.
Melalui anak-anak itu, istri bupati Hanindhito Himawan Pramana meminta supaya mereka ikut mencegah stunting dengan menghindari pernikahan dini. Sebagaimana tema yang diusung dalam Peringatan Harganas 2022 itu ayo cegah stunting agar keluarga bebas stunting.
"Harapannya Cah Kediri ini bisa mengimbau, mengajak anak-anak Kabupaten Kediri agar menghindari pernikahan dini. Karena salah satu dampak perkawinan usia dini adalah lahirnya bayi yang stunting," kata Mbak Cicha.
Mbak Cicha menerangkan, dampak pernikahan dini, ibu yang hamil secara psikologi maupun tubuh belum siap. Hal itu menjadikan ibu hamil beresiko tinggi, termasuk kekurangan gizi. Dia meyakini, bilamana anak memahami resiko pernikahan dini dan pentingnya gizi baik, tidak akan ada stunting di Kabupaten Kediri.
"Saya minta anak-anak ikut membantu Pemkab Kediri sebagai agent of change atau agen perubahan untuk mencegah stunting" tuturnya.
Mbak Cicha dalam kesempatan itu berterima kasih kepada seluruh kader KB, penyuluh dan tenaga kesehatan Kabupaten Kediri yang telah mendampingi keluarga yang beresiko stunting untuk mencegah munculnya stunting baru. Kasus stunting di Kabupaten Kediri tahun 2022 ini tercatat pada angka 14,1 persen.
"Mari kita bangun ketahanan keluarga kita untuk menuju stunting Kabupaten Kediri one digit tahun 2024," pungkasnya.
Berita Terkait
- Harganas 2022, Mbak Cicha Ajak Pelajar TK Makan Olahan Ikan untuk Cegah Stunting
- Mbak Cicha dan Masbup Dhito apresiasi Siswa Siswi Lulusan SLB C Dharma Wanita
- Mbak Cicha Buka Prodi S1 Keperawatan dan Profesi Ners Stikes Pamenang
- Mas Dhito Komitmen Beri Lapangan Pekerjaan Penyandang Disabilitas di Pemerintahan
- Pelatihan Guru PAUD PKK akan Penguatan Implementasi Kurikulum Merdeka
- Mas Dhito Ajak OPD Gotong Royong, Disdik Terjun Bantu Korban Longsor
- Pemkab Kediri Gelar Screening TBC di Lokus Stunting
- Pengukuhan dan Serah Terima Jabatan Pengawas dan Pengurus Yayasan Canda Bhirawa Masa Bhakti 2022-2027
- Upaya Percepatan Penurunan Angka Stunting Kabupaten Kediri dengan Geyatri
- Pemerintah Kabupaten Kediri Gelar Rembug Stunting antar Forum Komunikasi Lintas Sektor
Jojo
Sangat bagus program dari negara terkait sertifikat tanah. Meskipun berbayar Rp 600.000.jika 1 desa ...
View ArticleNash
Alhamdulillah ...maju terus Kab. ...
View Article