- Pantau Arus Mudik, Mas Dhito Siapkan ATCS Untuk Urai Kemacetan
- First Landing Bandara Internasional Dhoho Diawali Citilink, Mas Dhito : Maskapai Lain Jangan Sampai Menyesal
- Tim Satgas Pangan Kabupaten Kediri Lakukan Sidak Pasar dan Toko Bahan Pokok
- Pondok Ramadhan Terakhir, Menambah Ilmu yang Bermanfaat
- Mas Dhito: Bandara Dhoho Efektif Beroperasi 5 April 2024
- Stok Bahan Pokok Aman dan Tercukupi, Harga Mulai Melandai
- Jelang Lebaran, Mbak Cicha Pimpin Kegiatan Pasar Murah dan Pembagian Suvenir
- Baznas Kabupaten Kediri Salurkan 1.000 Bantuan untuk Anak Yatim
- Mbak Cicha Ditunjuk Sebagai Ketua Dewan Kehormatan PMI Kabupaten Kediri
- Mas Dhito Dampingi Pj Gubernur Jatim Kunjungi Bandara Dhoho Kediri
Krecek Pelem Podang, Resep Tradisional Nenek Moyang
Mangga Podang menjadi salah satu komoditi unggulan sektor pertanian di Kabupaten Kediri. Pohon mangga podang paling banyak tersebar di wilayah barat sungai, di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Banyakan, Grogol dan Tarokan.
Buah mangga podang memiliki ciri khas berbeda dengan mangga jenis lainnya. Masyarakat sekitar menyebutnya dengan mangga "bokong abang" (Pantat Merah). Jika sudah masak warnanya kuning kemerah dan rasanya sangat manis.
Mangga podang sendiri, hanya memiliki satu kali musim panen antara bulan Oktober, November dan Desember. Saat musim panen raya tiba, harganya pun turun.
Melimpahnya buah mangga podang saat panen raya dan harganya murah, biasanya masyarakat sekitar enggan untuk memanennya, alhasil busuk dan jatuh sendiri dari pohonnya.
Tidak dengan Ridwan Efendi, warga asli Desa Bulusari Tarokan tersebut memiliki cara untuk mengolah buah mangga podang menjadi bahan makanan yang cukup lezat yang warga sekitar menyebutnya "krecek pelem" atau istilah lainnya Karak Mangga.
Menurut Ridwan, makanan ini adalah resep turun temurun sejak nenek moyangnya. Cara mengolahnya pun sangat sederhana, setelah dikupas mangga podang tersebut diiris tipis-tipis kemudian dilumuri abu, setelah merata baru dijemur hingga kering sempurna.
"Karak mangga biasanya digunakan untuk pengganti lauk pauk, dapat pula dijadikan bothok dicampur dengan kelapa muda", terangnya saat membuat krecek di rumahnya, (2/10/2023).
"Lebih enak lagi bila dimasak tumis bareng mie. Teksturnya kenyal seperti kita makan jamur", imbuhnya.
Masih kata Ridwan, semakin berkembangnya jaman dan banyak bermunculan rumah makan mewah, sekarang sudah jarang warga yang masih memproduksinya untuk dikonsumsi sendiri.
"Padahal bahan makanan tradisional seperti krecek pelem ini terbilang sangat ekonomis dan dijamin tanpa bahan pengawet, jadi aman dikonsumsi oleh siapa pun", ungkapnya.
"Saya berharap, makanan ini dapat kembali berjaya seperti pada jaman nenek moyang kita dulu. Sayang sekali jika mangga podang dengan jumlah yang banyak, namun disia siakan tanpa diolah."
Berita Terkait
- Mas Dhito Bakal Kembangkan Taman Hijau SLG Sesuai Kebutuhan Masyarakat
- Hari Kesaktian Pancasila, Jadikan Pancasila Pedoman Dalam Kehidupan
- 32 Kafilah MTQ Kabupaten Kediri Siap Berjuang MTQ XXX Tingkat Provinsi Jawa Timur (Jatim) di Kota Pasuruan
- Mas Dhito Dorong Iklim Keamanan dan Kenyamanan Pendidikan
- Raih 4 Emas, Kabupaten Kediri Juara Umum Tenis Meja Porprov
- Pemkab Kediri Bersama Bulog Adakan Operasi Pasar Murah
- TP PKK Kabupaten Kediri Kunjungan Kerja Tiru ke PKK Terbaik Nasional
- Kembangkan Program Puspa Aman, TP PKK Kabupaten Kediri Studi Tiru Ke Kabupaten Gianyar
- Satgas Pangan Laksanakan Operasi Pasar, Jaga Kestabilan Harga Bahan Pokok
- Mbak Cicha Tekankan 5 Hal Mendukung Transisi PAUD-SD Lebih Menyenangkan
Jojo
Sangat bagus program dari negara terkait sertifikat tanah. Meskipun berbayar Rp 600.000.jika 1 desa ...
View ArticleNash
Alhamdulillah ...maju terus Kab. ...
View Article