- Pantau Arus Mudik, Mas Dhito Siapkan ATCS Untuk Urai Kemacetan
- First Landing Bandara Internasional Dhoho Diawali Citilink, Mas Dhito : Maskapai Lain Jangan Sampai Menyesal
- Tim Satgas Pangan Kabupaten Kediri Lakukan Sidak Pasar dan Toko Bahan Pokok
- Pondok Ramadhan Terakhir, Menambah Ilmu yang Bermanfaat
- Mas Dhito: Bandara Dhoho Efektif Beroperasi 5 April 2024
- Stok Bahan Pokok Aman dan Tercukupi, Harga Mulai Melandai
- Jelang Lebaran, Mbak Cicha Pimpin Kegiatan Pasar Murah dan Pembagian Suvenir
- Baznas Kabupaten Kediri Salurkan 1.000 Bantuan untuk Anak Yatim
- Mbak Cicha Ditunjuk Sebagai Ketua Dewan Kehormatan PMI Kabupaten Kediri
- Mas Dhito Dampingi Pj Gubernur Jatim Kunjungi Bandara Dhoho Kediri
Fajar Berkemas Temani Anak-Anak Belajar di Kebun Kopi Damarwulan
Pandemi Covid-19 berdampak pada proses pendidikan dan pembelajaran. Selama delapan bulan, proses pendidikan tatap muka diganti dengan pembelajaran daring. Namun, karena keterbatasan infrastruktur jaringan internet di afdeling Damarwulan, Desa Puncu, Kecamatan Puncu, membuat relawan Fasilitasi Belajar Berbasis Kebutuhan Masyarakat (Fajar Berkemas) turun tangan.
Relawan ini setiap hari Minggu menemani beberapa anak di kampung yang masuk perkebunan kopi di lereng Gunung Kelud.
“Sebulan ini kami naik ke sana menemani mereka belajar dan bermain,” ungkap Rino Hayyu Setyo, Direktur Program Fajar Berkemas.
Menurutnya, kegiatan ini memang baru dilaksanakan karena sulitnya jaringan internet dan listrik. Hal itu berdampak pada pembelajaran jarak jauh untuk anak-anak di Damarwulan. Seperti memahami pelajaran dan tugas sekolah, kata Rino, diperlukan komunikasi yang lancar kepada siswa.
“Karena kendala itulah, kami ingin membantu pemerintah setempat agar proses pembelajaran tetap terlayani,” imbuh Rino.
Proses pembelajarannya pun unik, relawan Fajar Berkemas tidak melulu menemani anak-anak di sana untuk mengerjakan tugas. Namun juga bermain dan saling bercerita apa saja tentang kampung halaman mereka. Seperti membuat gambar kolase kampung halamannya, yang diharapkan bisa memberikan kenangan atau memori kepada anak bahwa ada kegembiraan untuk menikmati dan mensyukuri alam lingkungan. Medianya pun dari bahan-bahan yang ada di sekitar anak-anak, misalnya daun, bunga, pelepah kayu, dan batu.
“Kemarin buat kolase, ya sambil kami beri imajinasi bagaimana merawat alam dan sekitar mereka,” pungkasnya.(Kominfo/fd,tee,tj,wk)
Berita Terkait
- Tingkatkan Mutu Pendidikan Melalui Lomba Inobel
- Tingkatkan Perekonomian Dengan Pendirian Perpustakaan Desa
- Cabdin Jatim Bentengi Pelajar dari Hasutan Berdemo
- Persiapan Kwarcab Pramuka Menuju Kompetisi Gebyar Pionering 500 Tongkat
- Kerja Nyata Untuk Warga Desa
- Pembukaan School Contest XIII Tahun 2020
- Ajak Generasi Muda Peduli Sampah Sejak Dini
- Dinas Pendidikan Gelar Lomba Bergengsi Siswa Berprestasi
- Kejaksaan Negeri Kab. Kediri Gelar JMS
- BNN Sosialisasi Bahaya Narkoba Ke Siswa SDN 2 Mukuh Kayen Kidul
Jojo
Sangat bagus program dari negara terkait sertifikat tanah. Meskipun berbayar Rp 600.000.jika 1 desa ...
View ArticleNash
Alhamdulillah ...maju terus Kab. ...
View Article