- Pantau Arus Mudik, Mas Dhito Siapkan ATCS Untuk Urai Kemacetan
- First Landing Bandara Internasional Dhoho Diawali Citilink, Mas Dhito : Maskapai Lain Jangan Sampai Menyesal
- Tim Satgas Pangan Kabupaten Kediri Lakukan Sidak Pasar dan Toko Bahan Pokok
- Pondok Ramadhan Terakhir, Menambah Ilmu yang Bermanfaat
- Mas Dhito: Bandara Dhoho Efektif Beroperasi 5 April 2024
- Stok Bahan Pokok Aman dan Tercukupi, Harga Mulai Melandai
- Jelang Lebaran, Mbak Cicha Pimpin Kegiatan Pasar Murah dan Pembagian Suvenir
- Baznas Kabupaten Kediri Salurkan 1.000 Bantuan untuk Anak Yatim
- Mbak Cicha Ditunjuk Sebagai Ketua Dewan Kehormatan PMI Kabupaten Kediri
- Mas Dhito Dampingi Pj Gubernur Jatim Kunjungi Bandara Dhoho Kediri
DLH Dorong Desa Bangun Tempat Pengolahan Sampah Berbasis TPS3R
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kediri mengajak pemerintah desa dan masyarakat untuk membangun Tempat Pengolahan Sampah – Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) di wilayah Kabupaten Kediri. Program TPS3R ini diharapkan mampu melakukan pengurangan sampah hingga 100 persen, yaitu 70 persen pengurangan dari pemerintah dan 30 persen dari masyarakat.
Towil Umur, Pelaksana Tugas (Plt) Kabid Kebersihan dan Pengelolaan DLH, mengatakan, untuk mengejar target 30 persen tersebut akan melibatkan banyak unsur, seperti Bank Sampah dan TPS3R.
“Yang paling berpotensi pengurangan sampah terbesar adalah di TPS3R. Karena dalam skala desa akan dikelola secara total, serta akan membentuk pelayanan manajemen yang baik untuk mengatasi masalah sampah,” katanya.
Ia menjelaskan, untuk pelaksanaannya adalah bagian dari tanggung jawab desa. Nantinya akan dilakukan pengambilan sampah di rumah warga yang selanjutnya dibawa ke pengelolaan sampah atau TPS3R. Di tempat ini dilakukan pemilahan dan pengomposan sampah.
“Harapan kami, desa dapat mengelola sampah. Untuk residu itu nanti kami yang menangani, diangkut secara gratis. Jadi setelah dipilah, kan pasti ada residu yang tidak bisa diolah, seperti pampers dan sebagainya. Jadi tanggung jawabnya jelas, desa ada pengurangan dan Pemerintah untuk melakukan penanganan,” jelasnya.
Towil mengungkapkan untuk persyaratan tidak serta merta melakukan pembangunan TPS3R, namun prosesnya akan diberi wawasan terkait pengolahan sampah, selanjutnya akan ada pendampingan dan bimtek.
”Sebab untuk TPS3R itu lahan harus tersedia dari desa, kesiapan masyarakat untuk membayar iuran dan ada Peraturan Desa (Perdes) untuk mengaturnya. Sehingga dalam pengelolaan sampah tersebut legal. Misalnya iuran, kalau tidak ada Perdes, nanti dikira ada pungli dan sebagainya. Serta lembaga pengelolaannya juga harus dilegalkan oleh Kemenkumham, tujuannya adalah ketika nanti Pemerintah dalam mendukung dapat memberi bantuan,” tutupnya.
Menurut Towil sudah berdiri 4 TPS3R di Kabupaten Kediri, yaitu di Desa Tulungrejo, Paron, Wates, dan di Desa Kandangan yang masih dalam proses pembangunan. Dari pembangunan tersebut telah mendapat bantuan dari Kementrian PUPR. Namun ada juga yang menggunakan Dana Desa (DD), seperti Desa Ngebrak. (Kominfo/fd,tee,tj,wk)
Berita Terkait
- SDN Tanjung Pagu Ikuti Sekolah Adiwiyata Tingkat Provinsi
- 70 Ribu Warga Kediri Terdaftar Program BSU
- Satlantas Polres Kediri Bagi-Bagi Masker
- DKPP Target Vaksinasi Brucellosis 1.000 Ekor Sapi Perah
- Penemuan Benda Purbakala di Desa Pagu Kecamatan Wates
- GTPP Berikan Edukasi Tata Cara Isolasi Yang Benar
- IBI Harus Profesional Dalam Menangani Ibu dan Anak
- Menko Muhadjir Kunjungi Lab PCR Kediri
- Menko PMK Muhadjir Effendy Cek Stok Beras Bansos di Gudang Bulog Kediri
- KPU Kabupaten Kediri Nyatakan Kelengkapan Keabsahan Calon Bupati
Jojo
Sangat bagus program dari negara terkait sertifikat tanah. Meskipun berbayar Rp 600.000.jika 1 desa ...
View ArticleNash
Alhamdulillah ...maju terus Kab. ...
View Article