- Dukung Peningkatan Produksi Ternak, TMMD Ke-122 Bersama DKPP Kabupaten Kediri Gelar Sosialisasi di Desa Pagung
- Pjs Bupati Kediri Hadiri Apel Gelar Operasi Zebra Semeru 2024
- Hadiri Jombang Fest 2024, Pjs Bupati Kediri Ucapkan Selamat Hari Jadi Kabupaten Jombang
- Sinergi TNI dan Pemkab Kediri Tingkatkan Produktivitas Petani Lewat Pelatihan Membuat Pupuk Organik dalam Program TMMD ke-122
- Seluruh Runners Kelud Vertical Challenge Kagum dengan Keindahan Kelud
- Kenalkan Program Organik, TMMD 122 Kodim 0809/Kediri Gelar Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Modern
- Pemkab Kediri Gelar Upacara HUT ke-79 Jatim: Perkuat Desa Mandiri dan Tekan Kemiskinan
- Serahkan Ratusan Sertifikat PTSL, Wujud Pemkab Kediri Percepat Legalitas Hak Aset Milik Warga
- Perkuat Keamanan Siber di Daerah, Dinas Kominfo Kabupaten Kediri ikut Berpartisipasi dalam Launching CSIRT
- Forum Konsultasi Publik, Kominfo Kabupaten Kediri Gandeng Stakeholder
Dari Insiden Stadion Kanjuruhan, Mas Dhito : Duka Bagi Pecinta Bola Tanah Air
Ketua Umum Persedikab Kediri Hanindhito Himawan Pramana menyampaikan duka mendalam atas insiden kerusuhan suporter usai laga Arema FC dengan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Malang pada Sabtu, 1 Oktober 2022.
Insiden kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan itu merupakan sejarah kelam bagi dunia sepakbola tanah air. Setidaknya atas insiden itu, ratusan suporter Aremania meninggal dan dua dari aparat kepolisian.
Mas Dhito panggilan arab Ketua Umum Persedikab yang juga Bupati Kediri itu menyebut insiden kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan menjadi pukulan bagi seluruh pecinta sepakbola tanah air.
"Tentu ini tidak hanya menjadi kesedihan teman-teman Aremania, atau kesedihan teman-teman Persebaya, tapi ini menjadi kesedihan dan kehilangan seluruh pecinta bola di Republik Indonesia. Doa terbaik dari Kabupaten Kediri untuk Kanjuruhan Malang," kata Mas Dhito, Minggu (2/10/2022).
Mas Dhito menghimbau semua suporter sepakbola, untuk belajar dari kejadian yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang. Tidak sepatutnya kecintaan terhadap sepakbola harus dibayar dengan jatuhnya korban.
"Dari stadion Kanjuruhan Malang kita belajar bahwa fanatisme, kecintaan, loyalitas, tidak sebanding dengan nyawa yang hilang. Jika sudah ada korban melayang maka hakekat atau keindahan sepakbola itu sudah hilang," tuturnya.
Semua pecinta sepakbola, lanjut Mas Dhito, diharapkan menjadikan kejadian kerusuhan di Kanjuruhan, Malang untuk koreksi diri. Jangan sampai kejadian itu terulang di kemudian hari.
"Kedepannya iklim harus kita rubah, kita harus datang ke stadion dan pulang dalam suka ria, bukan suka duka. Bahwa kalah dan menang itu adalah bagian dari sepakbola," tegasnya.
Atas kejadian itu, Mas Dhito pun mengaku berkomunikasi dengan Bupati maupun Walikota Malang untuk terus mencari informasi ada tidaknya korban dari warga Kabupaten Kediri dalam insiden di Stadion Kanjuruhan.
Berita Terkait
- Meriahkan Haornas 2022, Pemkab Gelar Lomba Antar SKPD
- Rayakan Haornas Ke-39, Mas Bup Ikut Tarik Tambang
- Mas Dhito Beri Bonus Rp. 7 Juta untuk Top Skor dan Top Player di Piala Bupati
- Gempita Kemerdakaan HUT RI ke-77, Ribuan Peserta Ikuti Lomba Jalan Cepat Pare-Kediri.
- Festival Lansia, Meriahkan Gempita Kemerdekaan ke 77
- HUT Kemerdekaan RI Ke 77, Pemkab Kediri Kembali Hadirkan Pelombaan Khas 17 Agustus Tingkat Kabupaten
- Tegas ! Mas Dhito Akan Tarik Kembali Atlet yang Keluar dari Kabupaten Kediri
- Tawarkan Lapangan Pekerjaan, Atlet Porprov Diangkat Mas Dhito Jadi Satpol PP
- Mas Dhito Siapkan Bonus Bagi Top Skor dan Assist di Piala Bupati
- Mas Dhito Janjikan Stadion Baru pada FAC
Jojo
Sangat bagus program dari negara terkait sertifikat tanah. Meskipun berbayar Rp 600.000.jika 1 desa ...
View ArticleNash
Alhamdulillah ...maju terus Kab. ...
View Article