- Penguatan Kapasitas Kader Kesehatan Desa di Kecamatan Ngasem: Sinergi untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat
- Dukung Peningkatan Produksi Ternak, TMMD Ke-122 Bersama DKPP Kabupaten Kediri Gelar Sosialisasi di Desa Pagung
- Pjs Bupati Kediri Hadiri Apel Gelar Operasi Zebra Semeru 2024
- Hadiri Jombang Fest 2024, Pjs Bupati Kediri Ucapkan Selamat Hari Jadi Kabupaten Jombang
- Sinergi TNI dan Pemkab Kediri Tingkatkan Produktivitas Petani Lewat Pelatihan Membuat Pupuk Organik dalam Program TMMD ke-122
- Seluruh Runners Kelud Vertical Challenge Kagum dengan Keindahan Kelud
- Kenalkan Program Organik, TMMD 122 Kodim 0809/Kediri Gelar Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Modern
- Pemkab Kediri Gelar Upacara HUT ke-79 Jatim: Perkuat Desa Mandiri dan Tekan Kemiskinan
- Serahkan Ratusan Sertifikat PTSL, Wujud Pemkab Kediri Percepat Legalitas Hak Aset Milik Warga
- Perkuat Keamanan Siber di Daerah, Dinas Kominfo Kabupaten Kediri ikut Berpartisipasi dalam Launching CSIRT
Mbak Cicha Ajak Cah Kediri Kampanye Cegah Pernikahan Dini
Bunda Generasi Berencana (GenRe) Kabupaten Kediri Eriani Annisa Hanindhito mengkampanyekan pencegahan pernikahan dini kepada anak-anak muda di Bumi Panjalu.
Kegiatan itu digelar dalam rangka Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) Ke-29 Kabupaten Kediri yang berlokasi di Kampung KB, Desa Sonorejo, Kecamatan Grogol, Rabu (29/6/2022). Hadir dalam acara itu, kalangan anak-anak muda Kabupaten Kediri atau biasa disebut Cah Kediri yang tergabung dalam Duta GenRe.
Melalui anak-anak itu, istri bupati Hanindhito Himawan Pramana meminta supaya mereka ikut mencegah stunting dengan menghindari pernikahan dini. Sebagaimana tema yang diusung dalam Peringatan Harganas 2022 itu ayo cegah stunting agar keluarga bebas stunting.
"Harapannya Cah Kediri ini bisa mengimbau, mengajak anak-anak Kabupaten Kediri agar menghindari pernikahan dini. Karena salah satu dampak perkawinan usia dini adalah lahirnya bayi yang stunting," kata Mbak Cicha.
Mbak Cicha menerangkan, dampak pernikahan dini, ibu yang hamil secara psikologi maupun tubuh belum siap. Hal itu menjadikan ibu hamil beresiko tinggi, termasuk kekurangan gizi. Dia meyakini, bilamana anak memahami resiko pernikahan dini dan pentingnya gizi baik, tidak akan ada stunting di Kabupaten Kediri.
"Saya minta anak-anak ikut membantu Pemkab Kediri sebagai agent of change atau agen perubahan untuk mencegah stunting" tuturnya.
Mbak Cicha dalam kesempatan itu berterima kasih kepada seluruh kader KB, penyuluh dan tenaga kesehatan Kabupaten Kediri yang telah mendampingi keluarga yang beresiko stunting untuk mencegah munculnya stunting baru. Kasus stunting di Kabupaten Kediri tahun 2022 ini tercatat pada angka 14,1 persen.
"Mari kita bangun ketahanan keluarga kita untuk menuju stunting Kabupaten Kediri one digit tahun 2024," pungkasnya.
Berita Terkait
- Harganas 2022, Mbak Cicha Ajak Pelajar TK Makan Olahan Ikan untuk Cegah Stunting
- Mbak Cicha dan Masbup Dhito apresiasi Siswa Siswi Lulusan SLB C Dharma Wanita
- Mbak Cicha Buka Prodi S1 Keperawatan dan Profesi Ners Stikes Pamenang
- Mas Dhito Komitmen Beri Lapangan Pekerjaan Penyandang Disabilitas di Pemerintahan
- Pelatihan Guru PAUD PKK akan Penguatan Implementasi Kurikulum Merdeka
- Mas Dhito Ajak OPD Gotong Royong, Disdik Terjun Bantu Korban Longsor
- Pemkab Kediri Gelar Screening TBC di Lokus Stunting
- Pengukuhan dan Serah Terima Jabatan Pengawas dan Pengurus Yayasan Canda Bhirawa Masa Bhakti 2022-2027
- Upaya Percepatan Penurunan Angka Stunting Kabupaten Kediri dengan Geyatri
- Pemerintah Kabupaten Kediri Gelar Rembug Stunting antar Forum Komunikasi Lintas Sektor
Jojo
Sangat bagus program dari negara terkait sertifikat tanah. Meskipun berbayar Rp 600.000.jika 1 desa ...
View ArticleNash
Alhamdulillah ...maju terus Kab. ...
View Article