- Atasi Kelangkaan Pupuk, Mas Dhito Bangun Intalasi Pengolahan POC di Sentra Nanas
- Ibu merupakan guru nomor satu bagi anak kita dilingkup keluarga
- Mas Dhito Beri Trauma Healing Kepada Korban Kebakaran Pasar Gringging
- Pemkab Kediri Gelar Pembinaan Mental bagi ASN
- Wakil Bupati Kediri Lepas Pemberangkatan Haji Kloter 29
- Satu Jamaah Tertinggal Rombongan, Ini yang dilakukan Bupati Dhito
- Hadapi Dampak Sosial Bandara, Mas Dhito Gandeng Muhammadiyah dan Aisyiyah
- Hari Lahir Pancasila, Pemkab Kediri Bagikan Bendera Merah Putih Kepada Warga
- Beri Beasiswa S1, Mas Dhito Berpesan Guru PAUD Tidak Pilih Kasih Dalam Mendidik
- Cek Lokasi Kebakaran, Mas Dhito Bakal Beri Bantuan Modal Bagi Pedagang
Pembangunan TPS3R Wonorejo Embrio Tempat Wisata
Berita Terkait
- Pelatihan Digital Marketing Bagi Pelaku UMKM
- Wadan Pusat Teritorial Angkatan Darat dan Sekda Tinjau TMMD Bangun Jalan
- Kabupaten Kediri Punya Kawasan Hutan Sebagai Pusat Ficus Nasional
- Pemkab Kediri Bersama TNI Jalankan Program TMMD
- Tidak Ada Kelangkaan LPG 3 Kg di Kabupaten Kediri
- 10.744 Warga Kabupaten Kediri Menerima Bansos PPKM Tahap 2
- Bantuan Permakanan Bagi Purna Pekerja Migran
- Penyaluran Bantuan Sosial di Masa PPKM
- Pemkab Kediri akan Luncurkan Mobil PCR
- Praktis, Bayar Pajak dan Tiket Wisata Bisa Pakai QRIS
Berita Populer
- Wisata Religi, Ziarah ke Makam Gus Miek
- Beroperasinya Bandara, Mas Dhito Sebut Kediri Jadi Penyangga Baru Jawa Timur
- Kwarcab Kab. Kediri Gelar Lomba Tingkat Pramuka Penggalang (LT 3) Tahun 2022
- Pesantren Al Ihsan Jampes Kediri Gelar Haul Syech Ihsan bin Syech Dahlan ke 70 Masehi
- Upaya penurunan AKI dan AKB Melalui Program MPHD
- Cegah Drop Out, Pemkab Kediri Gelontorkan 20 M Untuk Beasiswa GNOTA Tahun 2022
- Terima Manfaat, Awal Tahun Ratusan Warga Ramai Ramai Ajukan Jamkesda
- JMQH Lahirkan Hafizhah Yang Berkontribusi Membangun Negeri
- Malam Ambyar Simpang Lima Gumul Meriahkan HUT Kemerdekaan RI Ke 77
- Peringati Hari Jadi Kabupaten Kediri, Dhito Jadi Pengendali Cikar
.jpeg)
Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) yang berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) membangun Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse dan Recycle (TPS3R) di lima titik.
TPS3R tersebut diserap dari beberapa alokasi anggaran yakni APBD, APBN, serta dari Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) yang berada di Desa Wonorejo dan Tales Kecamatan Ngadiluwih, Desa Jongbiru Kecamatan Gampengrejo, Desa Badas Kecamatan Badas serta Desa Pelem Kecamatan Pare. Progres pembangunan kelimanya sudah mencapai 50%.
Menurut Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, program TPS3R yang sempat tertunda kini sudah mulai berjalan. "Program TPS3R ini kita jalankan lagi, karena sempat tertunda karena refocusing covid-19," ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Putut A. mengatakan, Pemkab Kediri juga telah memberikan bimbingan dan pembekalan kepada Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) tingkat desa terkait pengelolaan sampah.
“Bahkan sebelum dibangunnya TPS3R, KSM sudah kita bekali bagaimana cara mengolah sampah. Ketika TPS3R berdiri, mereka akan mendapat keuntungan tersendiri dari pengolahan tersebut,” terangnya.
Dari TPS3R yang akan dibangun ini, tambah Putut, nantinya Pemkab juga akan memfasilitasi pengangkutan sampah residu di tingkat desa untuk dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan diolah lagi di sana.
Melalui TPS3R ini, Pemerintah Desa (Pemdes) tidak hanya mengatasi persoalan pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh sampah, namun juga menghasilkan produk-produk yang bernilai ekonomis dari sampah yang diolah.
Seperti di Desa Wonorejo Kecamatan Ngadiluwih, pihak Pemdes telah menyiapkan budidaya maggot dan pengolahan pakan ternak berbahan dasar bonggol jagung persis di sebelah TPS3R. Dengan demikian, sampah-sampah organik yang telah dipilah dan diolah akan dapat dimanfaatkan untuk pakan maggot. Kemudian, sampah bonggol jagung akan dialihkan ke tempat pengolahan pakan ternak yang telah tersedia.
Menurut Imam Baehaki, Perangkat Desa Wonorejo, hal ini merupakan jawaban dari permasalahan sampah di desanya. ia juga menyebutkan, TPS3R di desanya tersebut merupakan tahap awal untuk pengembangan desa wisata di Wonorejo.
"Nantinya, kita ingin membuat kolam-kolam lele yang makanannya bisa dari maggot yang kita budidayakan serta pusat budidaya maggot itu sendiri. Sehingga penduduk yang awalnya enggan memilah sampah akan berbondong-bondong ke tempat ini (TPS3R)," terangnya.
Selain itu penduduk sekitar Wonorejo akan dapat menikmati pemandangan dari sampah yang telah diolah. "Selain ikan lele, kita juga buat kolam-kolam ikan koi," tambahnya.
"Semoga dengan limbah yang diolah dengan berbagai macam output tersebut akan menjadikan komoditi yang bermanfaat bagi warga Wonorejo," pungkas Imam. (Kominfo/mhy,tee,tj,wk)

Jojo
Sangat bagus program dari negara terkait sertifikat tanah. Meskipun berbayar Rp 600.000.jika 1 desa ...
View ArticleNash
Alhamdulillah ...maju terus Kab. ...
View Article