- Tujuh Langkah Strategis Mas Dhito Tangani Kasus PMK di Kabupaten Kediri
- Mas Dhito Segera Realisasikan Bantuan kepada Pedagang Terdampak Kebakaran Pasar Ngadiluwih
- Kagumi Bakat dan Karya Siswa-siswi SLB, Mbak Cicha berharap Pengurus dan Guru Berikan Support
- Peringatan May Day, Raih Kemenangan dengan Mengutamakan Silaturahmi Menuju Industrial Peace
- Cari Solusi Atasi Penyebaran PMK, Mas Dhito Ajak Dialog Pedagang Sapi
- Halal Bihalal TP PKK Kabupaten Kediri
- Peringatan Harkitnas, Ayo Bangkit Bersama
- Dapat WTP 6 Kali, Dhito Dorong OPD Optimalkan Kinerja
- Mas Dhito Minta Kontribusi Apersi dalam Pertumbuhan Perekonomian Karesidenan Kediri
- Mas Dhito Minta Rumah Inkubasi Dilengkapi Lapak UMKM
Pasangan Disabilitas Sulap Limbah Benang Sapu Menjadi Sikat Lantai
Berita Terkait
- Diskopusmik Layani Pengajuan Bantuan Produktif Bagi Pelaku Usaha Mikro
- Pasar Bendo Resmi Jadi Pasar Tangguh Semeru
- Pemkab Kediri Berikan Bantuan 80.000 Ekor Benih Ikan
- Harga Sembako 27 Februari 2020
- Harga Sembako 24 Februari 2020
- Rengginang Renyah Buatan Mak Ti
- Maknyus! Kue Bolu Kering Istimewa Bu Siru
- Pemberdayaan Masyarakat Melalui Usaha Batako
- Harga Sembako 7 Oktober 2019
- Harga Sembako 3 Oktober 2019
Berita Populer
- Sosialisasi Penyaluran Bantuan Sosial Melalui GNOTA Kabupaten Kediri
- Pengumuman Pendaftaran CASN Kabupaten Kediri 2021
- Pemkab Kediri Launching Aplikasi Sahaja Online
- Penyerahan SPPT PBB-P2 Kabupaten Kediri Tahun 2021
- Wisata Besuki Irenggolo Dibuka Dengan Menerapkan Protokol Kesehatan
- SE PPKM Darurat Kabupaten Kediri 2021
- Serah Terima Jabatan Dandim 0809 Kediri
- Vaksinasi Covid-19 Perdana Kabupaten Kediri
- SE BUPATI PPKM Berbasis Mikro
- Kunyit Kuning untuk Pengolahan Pakan Ternak dan Kebutuhan Eksport

Sepasang suami istri penyandang disabilitas di Kabupaten Kediri sukses menciptakan usaha sikat lantai dari limbah benang sapu. Selain mendatangkan keuntungan pribadi, usahanya itu juga mampu memberikan tambahan penghasilan bagi warga sekitar.
Setiap pagi, Winarko seorang penyandang disabilitas di Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri ini selalu sibuk mempersiapkan produksi sikat lantai miliknya. Meski harus menggunakan alat bantu jalan namun bukan jadi penghalang bagi bapak dua anak itu untuk tetap produktif.
Sejak tahun 2008 lalu, Winarko dan sang istri, Binti Asrowiyah, memutuskan untuk membuka usaha produksi sikat. Bersama sang istri yang juga penyandang disabilitas, Winarko mulai memanfaatkan limbah benang sapu menjadi sikat lantai. Bermodalkan uang 1 juta rupiah hasil gaji dari pekerjaan sebelumnya, ia mulai membeli berbagai alat untuk produksi. Seiring berjalannya waktu, hasil sikat lantai produksinya banyak dicari warga.
Meski memiliki keterbatasan fisik namun kualitas dan kuantitas hasil produksinya tidak perlu dipertanyakan. Bahkan kini dalam satu minggu, ia mampu memproduksi 200 hingga 300 buah sikat lantai. Berkat usahanya tersebut ia mampu mendapatkan keuntungan jutaan rupiah. Selain mendatangkan keuntungan pribadi, usahanya itu juga mampu memberikan tambahan penghasilan bagi warga sekitar. Winarko mampu memberikan pendapatan tambahan bagi 2 orang tetangganya ratusan ribu rupiah setiap bulannya.
Selain usaha sikat lantai, Winarko juga mengubah limbah serabut kelapa menjadi tempat bunga. Pria 37 tahun tersebut bersyukur meski mengalami keterbatasan fisik akibat kecelakaan kendaraan, ia dan sang istri mampu bangkit. Bahkan kini bisa sedikit memberikan tambahan penghasilan bagi warga sekitar. (Kominfo/ag,tee,tj,wk)
