- Las Titik/Las Pen Buatan Efendi Ari, Optimis Raih Juara 1 Tingkat Provinsi Jawa Timur
- Gerakan Pangan Murah Guna Stabilkan Harga Kebutuhan Bahan Pokok Menjelang Lebaran
- Gelar Rembuk Stunting, Pemerintah Kabupaten Kediri Targetkan Zero Stunting
- Ketua TP PKK Kabupaten Kediri Bersama Wakil Bupati Hadiri Pondok Ramadhan Hari Ke-3 di Gedung Bagawanta Bhari
- Beras dan Telur Kebutuhan Pokok Yang Diburu Warga
- Pembukaan Festival Budaya Kuno Kini Sukses Digelar
- Ramadhan Berbagi, Berfikir Mencetak Generasi Muda Yang Lebih Baik Lagi
- Gelar Nobar, Mas Dhito Berharap Persik Bisa Terobos Championship Series
- Harga Berangsur Stabil, Pemkab Kediri Pastikan Ketersediaan Stok Cabai Aman
- Guna Antisipasi Lonjakan Harga Bahan Pokok, Pemkab Kediri Gelar Gerakan Pasar Murah
Rengginang Renyah Buatan Mak Ti
Di Desa Paron Kecamatan Ngasem, siapa yang tidak mengenal Mak Karti. Nenek berusia 82 tahun ini adalah pembuat jajanan tradisional bernama rengginang.
Mak Ti panggilannya, sudah menggeluti usaha pembuatan rengginang sejak tahun 1986. Usaha yang sudah turun temurun ini didapat dari ibunya yang terlebih dahulu membuatnya.
Beliau bercerita, sebelum membuat rengginang, Mak Ti hanyalah pencari kayu di hutan untuk dijual. Seiring berjalannya waktu dan ibunya merasa sudah tak sanggup membuat rengginang, akhirnya resep dan ilmu diturunkan kepadanya.
Beliau pun menjelaskan, dulu saat masih muda, semua kegiatan usaha dikerjakan sendiri. Mulai dari membeli bahan-bahan, memasak, mencetak, menjemur dan packing. Bahkan untuk mengirim dan memasarkan ke pasar-pasar dan beberapa toko di sekitar Kediri, Mak Ti mengantarnya sendiri menggunakan sepeda onthel.
”Sekarang karena sudah lanjut, ada cucu yang membantu. Kalau ada pesanan yang harus diantar agak jauh, sekarang diantar anak lelaki,” katanya.
Untuk menjaga kualitas produk, Mak Ti selalu berpegang teguh pada pesan ibunya agar tidak main-main dalam hal memilih bahan baku. Rengginang harus menggunakan beras ketan yang super. Walau produk ini terbilang makanan tradisional dan jadul, terus dilakukan inovasi dengan menambah varian rasa. Saat ini sudah ada bermacam varian rasa yaitu original, gurih, manis, rasa bawang, rasa terasi dan juga rengginang ketan hitam.
Nenek yang juga aktif dalam berbagai kegiatan posyandu lansia, senam lansia dan kelompok wanita tani ini dalam sehari menghabiskan 10 kg beras ketan untuk membuat rengginang. Namun jika sedang banyak pesanan, bisa menghabiskan 25 kg beras ketan/hari.
“Untuk rengginang putih dipatok dengan harga 22 ribu/kg. Sedangkan untuk rengginang ketan hitam 24 ribu/kg, disesuaikan dengan harga bahan baku yang cukup tinggi serta ada tambahan gula kelapa,” tambahnya.
Camat Ngasem Ary Budianto mengatakan, pemerintah selalu memberikan dukungan dan memotivasi kepada warga pelaku UMKM agar lebih giat lagi dalam meningkatkan produksinya.
"Pemerintah Kecamatan Ngasem memberikan bantuan berupa promosi melalui berbagai media seperti media sosial di kecamatan, Kediri Lagi TV dan banyak lagi. Selain itu kedepannya, jika ada kegiatan pameran di kecamatan, akan ikut sertakan sebagai sarana untuk memperkenalkan produk-produk UMKM Kecamatan Ngasem kepada masyarakat luas," pungkasnya. (Kominfo/lks,dn,tee,wk)
Berita Terkait
- Maknyus! Kue Bolu Kering Istimewa Bu Siru
- Kabupaten Kediri Ekspor 40 Ton Benih Jagung Manis Ke Cina
- Warga Desa Sejahtera, Kami Pun Bahagia
- Pemberdayaan Masyarakat Melalui Usaha Batako
- Harga Sembako 7 Oktober 2019
- Harga Sembako 3 Oktober 2019
- 69 Desa Ikuti Bursa Inovasi Desa
- Potensi Desa di Kabupaten Kediri Sangat Lengkap dan Beraneka Ragam
- Bersama Wujudkan Desa Ramah Anak
- Kelola dan Sebarkan Informasi Positif Kepada Masyarakat
Jojo
Sangat bagus program dari negara terkait sertifikat tanah. Meskipun berbayar Rp 600.000.jika 1 desa ...
View ArticleNash
Alhamdulillah ...maju terus Kab. ...
View Article