- Pantau Arus Mudik, Mas Dhito Siapkan ATCS Untuk Urai Kemacetan
- First Landing Bandara Internasional Dhoho Diawali Citilink, Mas Dhito : Maskapai Lain Jangan Sampai Menyesal
- Tim Satgas Pangan Kabupaten Kediri Lakukan Sidak Pasar dan Toko Bahan Pokok
- Pondok Ramadhan Terakhir, Menambah Ilmu yang Bermanfaat
- Mas Dhito: Bandara Dhoho Efektif Beroperasi 5 April 2024
- Stok Bahan Pokok Aman dan Tercukupi, Harga Mulai Melandai
- Jelang Lebaran, Mbak Cicha Pimpin Kegiatan Pasar Murah dan Pembagian Suvenir
- Baznas Kabupaten Kediri Salurkan 1.000 Bantuan untuk Anak Yatim
- Mbak Cicha Ditunjuk Sebagai Ketua Dewan Kehormatan PMI Kabupaten Kediri
- Mas Dhito Dampingi Pj Gubernur Jatim Kunjungi Bandara Dhoho Kediri
Mas Dhito Prediksi Nilai Ekonomi Benih Lele Capai 4 Triliun Usai Bandara Beroperasi
Nilai ekonomi benih lele di Kabupaten Kediri bisa mencapai 1,3 Triliun Rupiah per tahun. Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana memprediksi hasil dari ikan konsumsi tersebut bisa meningkat hingga 4 Triliun setelah Bandara Dhoho beroperasi.
Pihaknya menerangkan Kabupaten Kediri mempunyai catatan emas capaian benih lele di angka 4 Triliun. Sehingga dengen adanya bandara, pihaknya optimis akan kembali bisa mencapai angka yang diinginkan.
“Saya rasa Kabupaten Kediri bisa mencapai angka 4 Triliun per tahun, karena kita pernah di angka tersebut, dan itu masuk di catatan saya,” kata Mas Dhito, Rabu (13/7/2022).
Faktor yang mempengaruhi tingginya nilai ekonomi lele di Kabupaten Kediri ini menurutnya dikarenakan banyaknya pembudidaya lele yang tersebar di seluruh kecamatan yang diimbangi dengan tingginya konsumsi masyarakat terhadap lele.
Di samping itu, kata Mas Dhito, Kabupaten Kediri juga mempunyai bibit lele unggulan yang disebut dengan Lele Mutiara.
“Ini asli bibit yang memang dibuat oleh Dinas Perikanan Kabupaten Kediri. Saya yakin Lele Mutiara ini bisa dikembangkan dengan masif,” ujar bupati yang kerap mengendari vespa ini.
Mas Dhito juga menambahkan, langkah strategis lain untuk mencapai targetnya adalah optimalisasi dan kolaborasi program dari Kementerian Kelautan dan Perikanan RI dengan Pemerintah Kabupaten Kediri ihwal budidaya ikan yang menjadikan satu desa di wilayahnya ini sebagai sentra lele.
“Pare ini menjadi daerah perkotaan di Kabupaten Kediri. Salah satu desa ditetapkan sebagai republik lele. Maka harapannya akan tumbuh republik-republik lele yang kemudian kita adopsi dan diimplementasikan di desa-desa lain,” tambahnya.
Secara terpisah, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Kediri, Nur Hafid menyebutkan dari nilai ekonomis 1,3 Triliyun itu didapatkan dari 1,3 Miliyar ekor benih lele yang dibudidaya oleh 1500 pembenih yang ada di Kabupaten Kediri.
“Kabupaten Kediri pertahun bisa memproduksi 1,3 Milyar ekor,” Katanya
Nur Hafid juga menuturkan Lele Mutiara yang disinggung oleh Mas Dhito ini memang menjadi produksi unggulan karena memiliki daya hidup yang lebih lama dibandingkan dengen jenis lele lain sepeti Sangkuriang maupun Masamo.
“Di damping itu, lele mutiara juga memiliki cita rasa tinggi,” pungkasnya.
Berita Terkait
- Mas Dhito Siapkan BUMD Serap Komoditas Petani Saat Harga Anjlok
- Mas Dhito Kuatkan Daya Tawar Petani Kediri
- Pemerintah Kabupaten Kediri Gelar Rembug Stunting antar Forum Komunikasi Lintas Sektor
- Turunkan Stunting, Mas Dhito Kembangkan Beras Biofortifikasi Tinggi Zinc
- Mas Dhito Komitmen Ramaikan Kunjungan Wisata di Lereng Kelud
- Kabupaten Kediri Masuk Nominasi 3 Besar Lomba PHBS dan LBS Tingkat Provinsi
- Mas Dhito Ajak Shanaya ke Kandang Sapi
- Mas Dhito Dorong Milenial Gunakan Teknologi Pertanian Hingga Bisa Ekspor
- Lintas Sektor Perlu Bekerjasama Sukseskan Korporasi Sapi
- Di Fasilitasi Mas Dhito, Pasar Puring Kediri Meledak
Jojo
Sangat bagus program dari negara terkait sertifikat tanah. Meskipun berbayar Rp 600.000.jika 1 desa ...
View ArticleNash
Alhamdulillah ...maju terus Kab. ...
View Article