- Penguatan Kapasitas Kader Kesehatan Desa di Kecamatan Ngasem: Sinergi untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat
- Dukung Peningkatan Produksi Ternak, TMMD Ke-122 Bersama DKPP Kabupaten Kediri Gelar Sosialisasi di Desa Pagung
- Pjs Bupati Kediri Hadiri Apel Gelar Operasi Zebra Semeru 2024
- Hadiri Jombang Fest 2024, Pjs Bupati Kediri Ucapkan Selamat Hari Jadi Kabupaten Jombang
- Sinergi TNI dan Pemkab Kediri Tingkatkan Produktivitas Petani Lewat Pelatihan Membuat Pupuk Organik dalam Program TMMD ke-122
- Seluruh Runners Kelud Vertical Challenge Kagum dengan Keindahan Kelud
- Kenalkan Program Organik, TMMD 122 Kodim 0809/Kediri Gelar Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Modern
- Pemkab Kediri Gelar Upacara HUT ke-79 Jatim: Perkuat Desa Mandiri dan Tekan Kemiskinan
- Serahkan Ratusan Sertifikat PTSL, Wujud Pemkab Kediri Percepat Legalitas Hak Aset Milik Warga
- Perkuat Keamanan Siber di Daerah, Dinas Kominfo Kabupaten Kediri ikut Berpartisipasi dalam Launching CSIRT
Mas Dhito Ajak Shanaya ke Kandang Sapi
Keseruan terpancar di wajah Shanaya, putri Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramono saat diajak berkeliling oleh sang bapak ke kandang sapi komunal yang terletak di Desa Banjarjo, Kecamatan Ngadiluwih, pada Jumat (4/3/2022) sore.
Shanaya terlihat antusias melihat-lihat anakan sapi di kandang komunal itu. Sesekali dalam gandengan ibunya Eriani Annisa Hanindhito, Shanaya berinteraksi dengan memegang anakan sapi hasil pengembangan desa korporasi sapi tersebut.
Melihat respon anaknya yang antusias, Mas Dhito (sapaan akrab Bupati Hanindhito) bersama istri mengajari Shanaya cara memberi makan sapi tersebut.
“Nah, itu ada yang kecil sapinya. Naya mau kasih makan sapi?” tanya Mbak Cicha (sapaan akrab Eriani Annisa) pada anaknya.
Shanaya pun mengangguk tanda dirinya mengiyakan tawaran bapak dan ibunya. Berbeda ketika melihat anakan sapi, Shanaya justru bingung saat melewati barisan sapi bakalan di deretan yang letaknya bersebelahan dengan area anakan sapi.
Hal ini karena terdapat banyak corak dan postur yang beragam di area sapi bakalan.
Mas Dhito mengatakan, monitoring program pengembangan desa korporasi sapi kali ini berbeda dengan biasanya karena mengajak anak beserta istrinya. Diajaknya sang anak untuk mengenalkan kepada sang buah hati bagaimana para peternak sapi ini mengembangkan ternaknya.
“Saya memonitor (program desa koorporasi sapi) dengan mengajak anak istri juga,” katanya.
Bupati berkacamata ini menjelaskan, monitoring dilakukan karena ada beberapa titik yang kuota sapinya belum terpenuhi. Rencananya, seluruhnya akan selesai pada maret ini.
Hingga, 4 Maret 2022 ini sapi yang diterima oleh kelompok tani Banjasari Desa Banjarejo sudah mencapai 135 ekor yang terdiri dari 100 ekor sapi bakalan dan 35 ekor sapi impor.
Dari sapi yang sudah diterima tersebut, lanjut Mas Dhito, sudah ada 27 ekor sapi bakalan yang siap dijual. Meski demikian, penjualan tersebut akan dilakukan setelah seluruh kuota sapi diberikan.
Sedianya, program pengembangan korporasi sapi ini akan diberikan kepada 5 kelompok di Kecamatan Ngadiluwih. Total sapi yang diberikan sebanyak 1000 ekor dengan 500 sapi bakalan untuk Fattening atau penggemukan dan 500 sapi impor untuk pengembangbiakan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Kediri Tutik Purwaningsih menjelaskan, selain 27 sapi bakalan yang siap dijual dan dipotong itu, ada juga 6 sapi betina yang melahirkan, 23 bunting, dan sisanya masih negatif atau belum bereproduksi.
Bertahap, kata Tutik, peternak ini akan terus berbenah untuk proses managemen pengembangbiakan dan penggemukannya. Pasalnya dengan jumlah yang terbilang banyak ini, peternak dituntut untuk memberikan perhatian ekstra kepada sapi-sapi tersebut.
“Harapannya, kuotanya agar segera terpenuhi sehingga untuk target penjualan atau pemotongan sapi ini bisa berjalan sesuai target, petunjuk pelaksanaan dan bisa berkembang lebih pesat tentunya,” katanya.
Tutik menegaskan, tidak hanya sapi yang dikembangkan, bahkan peternak di program ini sudah mampu memanfaatkan biogas dari limbah kotoran sapi. Selain itu, mereka juga telah membuat pupuk dari limbah kotoran yang perharinya bisa mencapai 20 kilogram. Dengan cara demikian, kandang komunal ini tidak akan mencemari lingkungan dengan bau yang menyengat.
Berita Terkait
- Mas Dhito Dorong Milenial Gunakan Teknologi Pertanian Hingga Bisa Ekspor
- Lintas Sektor Perlu Bekerjasama Sukseskan Korporasi Sapi
- Di Fasilitasi Mas Dhito, Pasar Puring Kediri Meledak
- Bangun Embung, Mas Dhito Ingin Petani Tak Kesulitan Air Saat Kemarau
- Mas Dhito Ajak Petani Kediri Beralih ke Pertanian Organik
- Tanam Sayur di Pekarangan Rumah, Ekonomi Meningkat dan Gizi Terpenuhi
- Akselerasi Populasi Sapi, Pemkab Kediri Inisiasi Desa Korporasi Sapi.
- Terima 1000 Ekor Sapi, Mas Dhito Dorong Peternak Bisa Diversifikasi Produk
- Pemkab Kediri Targetkan Percontohan Mina Padi di Tiap Kecamatan
- Penyaluran Bantuan Subsidi Bibit Tebu
Jojo
Sangat bagus program dari negara terkait sertifikat tanah. Meskipun berbayar Rp 600.000.jika 1 desa ...
View ArticleNash
Alhamdulillah ...maju terus Kab. ...
View Article