- Penguatan Kapasitas Kader Kesehatan Desa di Kecamatan Ngasem: Sinergi untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat
- Dukung Peningkatan Produksi Ternak, TMMD Ke-122 Bersama DKPP Kabupaten Kediri Gelar Sosialisasi di Desa Pagung
- Pjs Bupati Kediri Hadiri Apel Gelar Operasi Zebra Semeru 2024
- Hadiri Jombang Fest 2024, Pjs Bupati Kediri Ucapkan Selamat Hari Jadi Kabupaten Jombang
- Sinergi TNI dan Pemkab Kediri Tingkatkan Produktivitas Petani Lewat Pelatihan Membuat Pupuk Organik dalam Program TMMD ke-122
- Seluruh Runners Kelud Vertical Challenge Kagum dengan Keindahan Kelud
- Kenalkan Program Organik, TMMD 122 Kodim 0809/Kediri Gelar Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Modern
- Pemkab Kediri Gelar Upacara HUT ke-79 Jatim: Perkuat Desa Mandiri dan Tekan Kemiskinan
- Serahkan Ratusan Sertifikat PTSL, Wujud Pemkab Kediri Percepat Legalitas Hak Aset Milik Warga
- Perkuat Keamanan Siber di Daerah, Dinas Kominfo Kabupaten Kediri ikut Berpartisipasi dalam Launching CSIRT
Mas Bup Target Tahun 2022 Kabupaten Kediri Bebas Stunting
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mentargetkan tahun 2022 Kabupaten Kediri bebas stunting atau gangguan tumbuh kembang anak akibat kekurangan gizi. Untuk itu,beliauminta seluruhsatuan kerjaterkait bersinergi dalam upaya mempercepat penurunan angka stunting.
“Tahun 2018 angka stunting Kabupaten Kediri mencapai 29,3 persen. Artinya, setiap 10 balita, 3 balita diantaranya mengalami stunting. Hari ini, Februari terjadi penurunan menjadi 14,10 persen. Sebenarnya ini sudah mendekati target,dimana target Presiden Jokowi,angka stunting Indonesia secara keseluruhan pada tahun 2024 dibawah 14 persen,” kata Bupati Kediri.
Rembug stunting merupakan aksi ketiga Pemkab Kediri dalam upaya mempecepat penurunan angka stunting secara terintegrasi yang dimulai sejak dua tahun lalu. Dimana pada 2019, Kabupaten Kediri ditetapkan menjadi lokasi pelaksanaan Program Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi yang dimotori oeh Dinas Kesehatan bersama dinas terkait.
Dijelaskan Mas Bup, panggilan karib Hanindhito Himawan Pramana, angka 14 persen stunting di Kabupaten Kediri bila dikonversikan menjadi angka absolut mencapai 10.600 orang balita yang mengalami stunting. Untuk itu, menurutnya, perlu adanya lompatan untuk mempercepat pengurangan angka kasus stunting Kabupaten Kediri. Sehingga pada 2022 benar-benar sudah berada dibawah 10 persen, atau dinyatakan telah bebas stunting.
“Kenapa kita perlu membahas dan berkomitmen? Sebab, selain pembangunan infrastruktur yang digalakkan oleh bapak Presiden Jokowi, pembangunan manusia juga harus dibangun secara kualitasnya. Pembangunan sumber daya manusia ini salah satunya dengan mengurangi angka stunting. Anak stunting, selain tumbuh kembangnya terganggu, juga perkembangan otaknya yang terganggu,” jelas Mas Bup
Tiga tahun ditunjuk sebagai lokasi khusus penanganan stunting, Mas Bup minta tahun ini adalah yang terakhir. Artinya, dibutuhkan sinergitas lintas sektoral dan lintas program dalam upaya secara bersama-sama dalam mengatasi masalah stunting ini. Mas Bup mengajak seluruh elemen terlibat dalam kegatan inovatif yang disebut dengan Garpu atau gerakan peduli keluarga.
“Gerakan ini mensinergikan semua kegiatan, baik antar lintas sektoral maupun lintas program untuk mendukung penurunan AKI dan AKB atau angka kematian ibu dan angka kematian bayi. Dengan Rembug Stunting ini, saya berharap dapat mendukung kegiatan yang dilaksanakan oleh dinas. Sebagai kuncinya, kegiatan ini pun harus masuk dalam RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah). Maka, saya akan cek dan kita lihat. Bagaimana strategi dinas untuk menurunkan angka stunting,” tegasnya.
Mas Bup mencontohkan tentang peran lintas sektoral yang ia maksudkan. Seperti misalnya, Tim Penggerak PKK Kabupaten Kediri yang akan bersinergi dengan Dinas Perikanan dalam program budidaya ikan lele, untuk mendukung pemenuhan gizi masyarakat.
“Contoh lainnya banyak sekali program yang harus dilakukan. Seperti Dinas Sosial melalui PKH-nya. Kemudian Dinas Pendidikan dalam mendukung tumbuh kembang anak baik secara fisik maupun otaknya,” jelas Mas Bup.
Terpisah, Kepala Bappeda Kabupaten Kediri, Sukadi mengatakan, progres pelaksanaan penurunanstunting Kabupaten Kediri merujuk pada beberapa aturan. Salah satunya, Instruksi Presiden No 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. Pemkab Kediri telah menyusun schedule aksi setiap tahun dan menetapkan 42 desa menjadi lokasi sasaran sejak 2019 hingga 2022 mendatang.
“Lokasi desa stunting tahun 2022 sebanyak 12 desa di 9 kecamatan. Artinya sejak 2019 hingga tahun 2022 lokasi desa stunting sebanyak 42 desa di 12 kecamatan. Terdiri dari, 10 desa lokasi tahun 2019, 10 desa tahun 2020, 10 desa tahun 2020 dan 12 desa tahun 2022,” terang Sukadi.
Sementara itu, agenda Rembug Stunting hari ini dihadiri oleh Muspida Kabupaten Kediri, Sekretaris Daerah, Ketua DPRD Kabupaten Kediri, Asisten Bidang Administrasi Pemerintaan dan Kesejahteraan Rakyat Kepala SKPD, kepala kantor, instansi vertikal yang tergabung dalam Tim Penurunan Stunting Kabupaten Kediri, Camat dan Kepala Desa Lokasi StuntingTahun2019-2022 serta Pendamping Pelaksaan Program Penurunan Stunting Provinsi Jawa Timur dan Pendamping Profesional Kabupaten Kediri.
Kegiatan ditutup dengan penandatanganan komitmen bersama penanganan masalah stunting oleh Bupati Kediri, Sekda Kabupaten Kediri, Ketua DPRD Kabupaten Kediri, Kepala Kementerian Agama Kabupaten Kediri, perwakilan Camat Plosoklaten, perwakilan Desa Sepawon di Kecamatan Plosoklaten serta penyerahan penghargaan terhadap KadesPunjulkarena keberhasilan desa dalam mempercepat penurunan angka stunting melalui berbagai program inovatif.(Kominfo/ng,dn,tee,wk)
Berita Terkait
- Mas Bup Sidak: Digitalisasi Dokumen Percepat Pelayanan Publik
- Bupati Kediri Dampingi Kunjungan Menko Marves ke Bandara Kediri
- Mas Bup Tinjau Proyek Bandara Kediri
- Tol Kediri - Kertosono Jalur Bandara Segera Dikerjakan
- Respon Cepat Aduan Melalui Halo Masbup
- Mas Bup Dhito : Alhamdulillah 1400 Rumah Tak Layak Huni di Kampung Inggris Akan Direvitalisasi
- Pedagang Sambut Senang Uji Coba Pembukaan Wisata Sumber Podang
- Uji Coba Pembukaan Wisata, Petugas dan Pengunjung Harus Terapkan Prokes Ketat
- Wisata Besuki Irenggolo Dibuka Dengan Menerapkan Protokol Kesehatan
- Jangan Kendor, Walau Sudah Vaksin Tetap Jalankan Protokol Kesehatan
Jojo
Sangat bagus program dari negara terkait sertifikat tanah. Meskipun berbayar Rp 600.000.jika 1 desa ...
View ArticleNash
Alhamdulillah ...maju terus Kab. ...
View Article