- Tingkatkan Kompetensi Komunikasi Publik Digital, Dpc Iprahumas Jatim Gelar Capacity Building
- Penguatan Kapasitas Kader Kesehatan Desa di Kecamatan Ngasem: Sinergi untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat
- Dukung Peningkatan Produksi Ternak, TMMD Ke-122 Bersama DKPP Kabupaten Kediri Gelar Sosialisasi di Desa Pagung
- Pjs Bupati Kediri Hadiri Apel Gelar Operasi Zebra Semeru 2024
- Hadiri Jombang Fest 2024, Pjs Bupati Kediri Ucapkan Selamat Hari Jadi Kabupaten Jombang
- Sinergi TNI dan Pemkab Kediri Tingkatkan Produktivitas Petani Lewat Pelatihan Membuat Pupuk Organik dalam Program TMMD ke-122
- Seluruh Runners Kelud Vertical Challenge Kagum dengan Keindahan Kelud
- Kenalkan Program Organik, TMMD 122 Kodim 0809/Kediri Gelar Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Modern
- Pemkab Kediri Gelar Upacara HUT ke-79 Jatim: Perkuat Desa Mandiri dan Tekan Kemiskinan
- Serahkan Ratusan Sertifikat PTSL, Wujud Pemkab Kediri Percepat Legalitas Hak Aset Milik Warga
MOL dari Pelepah Pisang dan Pepaya Busuk

Untuk menghasilkan panen yang melimpah serta mempunyai kandungan gizi yang baik, maka petani harus pandai melihat kondisi media tanamnya. Salah satu syarat yang harus terpenuhi tanah wajib mempunyai unsur hara yang cukup. Untuk itu khusunya petani organik harus melakukan pemupukan menggunakan Mikro Organisme Lokal (MOL).
Di tangan petani yang akrab dipanggil Pak Taji asal Desa Pagung Kecamatan Semen Kabupaten Kediri, pelepah pisang serta beberapa buah busuk seperti pepaya, pisang dan nanas diolah menjadi Mikro Organisme Lokal (MOL) yang mempunyai fungsi sebagai dekomposer atau pengurai pada pupuk organik cair.
Cara pembuatannya cukup mudah. Pelepah pisang serta buah-buahan yang sudah busuk tersebut dicacah kecil seukuran 1 x 4 cm dan dicampur menjadi satu. Setelah tercampur dimasukkan ke dalam ember atau jerigen yang sebelumnya telah diisi oleh 5 liter air Leri atau air sisa pembersihan beras, kemudian dicampur dengan tetes tebu.
Selain itu para petani menambahkan "keset" atau bagian dalam dari rempelo ayam yang masih terdapat sisa kotoran ayam."Fungsi dari keset rempelo ayam ini agar bahan fermentasi menjadi maksimal karena terdapat sisa olahan makanan dari kotoran ayam," ucap Pak Taji, (14/9).
Usai dimasukkan kedalam jerigen, adonan kemudian ditutup dan ditaruh di tempat yang tidak langsung terpapar sinar matahari. Proses fermentasi selama 15 hingga 20 hari.
“Pada sore hari, tutup jerigen harus dibuka. Hal ini untuk mengurangi kelebihan gas yang ada di dalam," imbuh Taji.
Sementara itu menurut Omega Dwi Suprihanto, Petugas Pertanian Lapangan (PPL) Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Kediri, pembuatan MOL dengan cara yang alami dan sederhana ini wajib dilakukan petani sebelum melakukan tanam organik agar tanah mempunyai unsur hara yang seimbang.
“Tanah harus mengandung unsur hara yang pas, agar saat berproses bisa menghasilkan tanaman yang baik dan tidak mudah mati ataupun layu,”kata Omega. (Kominfo/fd,tee,tj,wk)
Berita Terkait
- Masa Pandemi, Bisnis Ikan Cupang Tembus Pasar Internasional
- DKPP Latih Kelompok Tani Manfaatkan Aplikasi E-Commerce
- Dipertabun Gelar Pelatihan Operasional Drone Untuk Pemetaan Lahan Pertanian
- Dipertabun Kabupaten Kediri Kendalikan Hama Ulat Grayak Terpadu Bersama Petani
- Sekolah Lapang Pertanian, Dipertabun Kabupaten Kediri Dorong Managemen MTS
- Makan Ikan Meningkat, Corona Minggat
- DKPP Bangun RPH Modern Dengan Kapasitas 30 Ekor Per Hari
- Penditribusian Bantuan Beras di Kecamatan Kayen Kidul
- Penyaluran Bantuan di 3 Kecamatan Berjalan Lancar
- Harga Sembako 27 Februari 2020

Jojo
Sangat bagus program dari negara terkait sertifikat tanah. Meskipun berbayar Rp 600.000.jika 1 desa ...
View ArticleNash
Alhamdulillah ...maju terus Kab. ...
View Article