- Apel Kehormatan dan Renungan Suci, Hormati Jasa Para Pahlawan
- Mas Dhito Disebut Satu-Satunya Bupati yang Bisa Menyatu dengan Rakyat
- Kesuksesan Hari Ini, Menjadi Bekal Meraih Cita-cita Dimasa Depan
- Peresmian Galeri UMKM Kabupaten Kediri
- Kediri, Layak Disebut Mother Of Nusantara
- Mas Dhito Sinau Bareng Cak Nun, dari Kediri Untuk Nusantara
- Festival Lansia, Kobarkan Semangat Kemerdekaan RI ke 77
- Gempita Kemerdekaan Kab. Kediri, Sinau Bareng Cak Nun dan Kiai Kanjeng
- Mas Dhito Berikan Diskon Pajak Bagi Pelaku Seni
- Kukuhkan Paskibra, Mas Dhito : Jadilah Muda, Merdeka, dan Berbudaya
Situs Kuno Ditemukan Saat Gali Tanah Untuk Kolam Renang
Berita Terkait
- Penemuan Situs Kuno, Sebuah Petirtaan Abad 12-14
- Launching Kampung Tangguh Semeru Desa Sumberagung
- Berperilaku Hidup Sehat Dalam Kehidupan Sehari-hari
- Desa Blawe Kampung Tangguh Semeru Yang Mandiri
- BLT Desa Janti Cair, Warga Terdampak Sangat Bahagia
- Pemkab Kediri Berikan Bantuan 80.000 Ekor Benih Ikan
- Wisata Jadul Dengan Suasana Alami
- Peresmian Sumber Mata Air Plumpungan
- Grand Launching Sumber Kembangan Paron
- 2020 Durian Diserbu Pengunjung
Berita Populer
- Sosialisasi Penyaluran Bantuan Sosial Melalui GNOTA Kabupaten Kediri
- Pengumuman Pendaftaran CASN Kabupaten Kediri 2021
- Pemkab Kediri Launching Aplikasi Sahaja Online
- 2023, Bandara Kediri Bisa Sudah Bisa Beroperasi
- Wisata Besuki Irenggolo Dibuka Dengan Menerapkan Protokol Kesehatan
- SE PPKM Darurat Kabupaten Kediri 2021
- Penyerahan SPPT PBB-P2 Kabupaten Kediri Tahun 2021
- Kunyit Kuning untuk Pengolahan Pakan Ternak dan Kebutuhan Eksport
- Serah Terima Jabatan Dandim 0809 Kediri
- Harga Cabai Melonjak, Bupati Kediri Sidak Pasar Induk Pare

Struktur batu bata kuno, yang kemudian digali lebih dalam lagi berupa petirtaan ini pertama kali ditemukan oleh Kepala Dusun Kebungagung Desa Brumbung Kecamatan Kepung bernama Mohammad Sulton sekaligus pemilik lahan. Penemuan yang sempat menggemparkan warga sekitar tersebut terjadi pada hariJum'at tanggal 3 Juli 2020.
“Awalnya diatas tanah 700 M² iniakan dikembangkan wisata Kali Tempur Watu Tulis yang sudah ada terlebih dahulu. Karena disini sumber airnya sangat jernih dan melimpah, saya berencana membuat kolam renang anak-anak untuk mendukung wisata tersebut agar semakin ramai,” katanya, (22/7/20).
“Baru menggali sekitar setengah meter sudah nampak batu-batu besar. Kami masih belum sadar dan tetap menggalinya, kemudian batu bata tersebut kami ambil. Ketika batu bata dipindahkan, di bawahnya terlihat struktur bangunan mirip candi. Semakin digali lebih dalam, semakin terlihat struktur bangunan yang tertata rapi.Setelah diperhatikan batu bata yang diangkat tadi motifnya seperti batu bata kuno,” lanjut Sulton.
Karena diduga obyek cagar budaya, Sulton lalu memberitahukan penemuan ini kepada Kades Brumbung, Siti Nurhanik. Oleh Kades Brumbung, diteruskan ke Juwito, Juru Pelihara Cagar Budaya Brumbung. Juwito meneruskan laporan ke Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri yang langsung menurunkan tim untuk mengecek ke lokasi.
Ditemui saat berada dilokasi temuan, Yuli Marwantoko, S.E., M.M., Kepala Bidang Sejarah dan Purbakala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri menjelaskan bahwa setelah dicek di lokasi, struktur bangunan itu diduga obyek cagar budaya berupa patirtan, tempat bersuci.
"Dugaan sementara situs obyek cagar budaya berupa petirtaan ini adalah peninggalan Raja Kediri Baweswara dari Kerajaan Kadiri pada abad 12 dan Kerajaan Majapahit Abad 14," pungkas Yuli. (Kominfo/lks,dn,tee,wk)
