Penemuan Situs Kuno, Sebuah Petirtaan Abad 12-14

By Dinas Kominfo Kab. Kediri22 Jul 2020, 13:30:11 WIB Pariwisata, Seni dan Budaya
Penemuan Situs Kuno, Sebuah Petirtaan Abad 12-14

Sebuah struktur bangunan kuno berupa petirtaan di Dusun Kebonagung,Desa Brumbung,Kecamatan Kepung perlahan-lahan telah menampakkan wujudnya. Tim dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Provinsi Jawa Timur memulai ekskavasi tahap pertama tanggal 13-17 Juli 2020 lalu.

Pada ekskavasi tahap pertamatersebut timtelah berhasil menemukan 4 jaladwara atau pancuran air kuno yang masih menempel. Penemuan ini menjadi sangat penting karena jugaditemukan 2 buah prasasti yaitu prasasti Geneng 1 yang berasal dari Bameswara masa Kerajaan Kadiri abad 12 dan prasasti Geneng 2 Tribuana Tungga Dewi masa Kerajaan Majapahit abad 14.

Dari 2 prasasti tersebut kita ketahui bahwatempatini merupakan lokasi peribadatan bangunan suci yang penting,mulai masa Kerajaan Kadiri hingga masa Kerajaan Majapahit. Dan hari ini merupakanekskavasitahap kedua yang dimulai tanggal 21-27 Juli 2020 dan kami berhasil menemukan pintu masuk petirtaan di sisi barat,jelas WicaksonoarkeologBPCB, (22/7/20).

TIM BPCBjuga menemukan beberapa arca yaitu Dwarapala, Arca Yoni dan Arca Kepala Kala.Dengan penemuan tersebuttimdapatmengintepretasikan bahwa petirtaan ini merupakan bagian kompleks percandian yang lebih besar yang sampai saat ini masih belum ditemukan.

Harapan besar kami kedepannya dapat menemukan sebuah komplek percandian yang merupakan simbul sejarah masa kuno dariKerajaan Kadiri dan Majapahit yang telah terkubur akibat aktivitas erupsi Gunung Kelud. Tercatat dalam badan geologi Indonesia,letusan besar Gunung Kelud pernah terjadidanmenenggelamkan daerah-daerah disekitarnya,” lanjutnya.Menurutnya ini juga sebagai bukti bahwa Kediri itu tanahnya subur yang juga menjadi peradaban pada masa-masa kuno.

Tahap keduaekskavasiini fokus kami adalah untuk memperjelas bukaan petirtaan yang tertimbun. Kitajugaakan menata lingkungan ini supaya tidak terjadi tanah longsor dengan membuattalut-talut untuk menjagaagarsaat musim hujan tanahnya tidak merusak cagar budaya ini,”katanya.

Sementara ituYuli Marwantoko, Kapala Bidang Sejarah dan Purbakala,mengatakan, pada ekskavasi kedua ini Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Kediri meminjam alatdariDinas Pekerjaan Umum untuk mempercepatpekerjaandilapangan.Terlebih lokasi dimana petirtaan ditemukan,tanahnya cadas dan berlapis-lapisakibat erupsi Gunung Kelud.

"Harapan kami kedepan ini bisa menjadi tempat edukasi bagi kaum milenial biar dapat melihat secara langsung bagaimana nenek moyang kita dulu dalam berbudaya. Ini bisa menjadi salah satu peninggalan sejarah dilereng Gunung Kelud dimana banyak menyimpan sejarah eraKerajaan Kadiri dan KerajaanMajapahit,"pungkasnya. (Kominfo/lks,dn,tee,wk)




Tinggalkan komentar Anda via CommentBox