- Penguatan Kapasitas Kader Kesehatan Desa di Kecamatan Ngasem: Sinergi untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat
- Dukung Peningkatan Produksi Ternak, TMMD Ke-122 Bersama DKPP Kabupaten Kediri Gelar Sosialisasi di Desa Pagung
- Pjs Bupati Kediri Hadiri Apel Gelar Operasi Zebra Semeru 2024
- Hadiri Jombang Fest 2024, Pjs Bupati Kediri Ucapkan Selamat Hari Jadi Kabupaten Jombang
- Sinergi TNI dan Pemkab Kediri Tingkatkan Produktivitas Petani Lewat Pelatihan Membuat Pupuk Organik dalam Program TMMD ke-122
- Seluruh Runners Kelud Vertical Challenge Kagum dengan Keindahan Kelud
- Kenalkan Program Organik, TMMD 122 Kodim 0809/Kediri Gelar Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Modern
- Pemkab Kediri Gelar Upacara HUT ke-79 Jatim: Perkuat Desa Mandiri dan Tekan Kemiskinan
- Serahkan Ratusan Sertifikat PTSL, Wujud Pemkab Kediri Percepat Legalitas Hak Aset Milik Warga
- Perkuat Keamanan Siber di Daerah, Dinas Kominfo Kabupaten Kediri ikut Berpartisipasi dalam Launching CSIRT
Cek Langsung Sanitasi Warga, Mas Dhito Targetkan 100 Persen Masyarakat Kabupaten Kediri ODF 2024
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengecek langsung sanitasi dan jamban penerima manfaat bantuan stimulan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).
Pihaknya mentargetkan 100% masyarakat di wilayahnya Open Defecation Free (ODF) atau tidak buang sampah sembarangan di tahun depan. Hal ini disampaikannya saat mengikuti Deklarasi ODF di Balai Desa Badas, Kecamatan Badas Senin (22/8/2022)
“Program ini yang pada intinya mengintervensi supaya perilaku hidup masyarakat higienis atau terbebas dari penyakit-penyakit lingkungan,” terang bupati yang kerap disapa Mas Dhito itu.
Menurutnya, kesadaran masyarakat akan buang air di jamban atau toilet sudah meningkat. Namun, dari capaian 77 % masyarakat yang masuk dalam ODF ini perlu ditingkatkan. Bahkan, Mas Dhito mentargetkan 100 % masyarakatnya harus buang air besar di jamban tahun 2024.
“Ini harus menjadi perhatian bagi kepala desa dan camat di Kabupaten Kediri. Target saya tahun 2024, dari sisa 23 persen tersebut harus buang air pada tempatnya,” tuturnya.
Mas Dhito menambahkan terdapat 5 instrumen atau pilar program STBM tersebut. Yakni tidak buang air besar sembarangan, mencuci tangan pakai sabun, mengelola air minum dan makanan yang aman, mengelola sampah rumah tangga dengan aman, serta mengelola limbah cair rumah tangga dengan aman.
Dimana dengan kelima instrumen tersebut diharapkan dapat mewujudkan kondisi sanitasi total melalui pemberdayaan masyarakat.
Dari data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kediri, hingga bulan Agustus 2022 sebanyak 7 Kecamatan dan 173 desa atau total 268 desa telah masuk dalam kategori ODF.
Sedangkan Kepala Dinkes Kabupaten Kediri Achmad Khotib menjelaskan dibanding tahun lalu, kesadaran masyarakat untuk tidak buang air besar sembarangan ini sudah cukup baik. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan 53 desa yang masuk dalam kategori desa ODF di 2022 ini.
“Tahun ini ada kemajuan tingkat kesadarannya dibanding tahun 2021 kemaren. Ada penambahan 53 desa,” katanya.
Berita Terkait
- Mbak Cicha Dampingi Mas Dhito Canangkan BIAN
- Target Imunisasi 83.519 Anak, Mas Dhito Minta Petugas Jangan Kendor
- Wakil Gubernur Jawa Timur Launching Bulan Imunisasi Anak Nasional
- Kejar Target Ideal, Mas Dhito Bentuk Tim Percepatan Cakupan UHC Kabupaten Kediri
- Puluhan Tahun Dalam Kegelapan, Mas Dhito Siap Aliri Listrik Onggoboyo
- Ikuti Rakor BIAN, TP PKK Kabupaten Kediri Siap Sukseskan Imunisasi Anak
- Dikeluhi Jalan Rusak, Mas Dhito: Kalau 2023 Masih Rusak Jenengan Langsung Jewer Saya
- Upaya penurunan AKI dan AKB Melalui Program MPHD
- Target Imunisasi Kita Harus Diatas 95 %
- Guyub Bareng Skuteris, Mas Dhito Ajak Seduluran Selawase
Jojo
Sangat bagus program dari negara terkait sertifikat tanah. Meskipun berbayar Rp 600.000.jika 1 desa ...
View ArticleNash
Alhamdulillah ...maju terus Kab. ...
View Article