- Pantau Arus Mudik, Mas Dhito Siapkan ATCS Untuk Urai Kemacetan
- First Landing Bandara Internasional Dhoho Diawali Citilink, Mas Dhito : Maskapai Lain Jangan Sampai Menyesal
- Tim Satgas Pangan Kabupaten Kediri Lakukan Sidak Pasar dan Toko Bahan Pokok
- Pondok Ramadhan Terakhir, Menambah Ilmu yang Bermanfaat
- Mas Dhito: Bandara Dhoho Efektif Beroperasi 5 April 2024
- Stok Bahan Pokok Aman dan Tercukupi, Harga Mulai Melandai
- Jelang Lebaran, Mbak Cicha Pimpin Kegiatan Pasar Murah dan Pembagian Suvenir
- Baznas Kabupaten Kediri Salurkan 1.000 Bantuan untuk Anak Yatim
- Mbak Cicha Ditunjuk Sebagai Ketua Dewan Kehormatan PMI Kabupaten Kediri
- Mas Dhito Dampingi Pj Gubernur Jatim Kunjungi Bandara Dhoho Kediri
Launching Paviliun VVIP khusus Covid RS SLG, Masbup Minta Isoman Pindah ke Isoter
Upaya penanganan covid-19 di Kabupaten Kediri menjadi prioritas Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana. Salah satu yang menjadi sorotan adalah fasilitas untuk persalinan ibu hamil yang terkonfirmasi positif covid-19.
Pemerintah Kabupaten Kediri kali ini melaunching Pengembangan Layanan Isolasi, Program Telemedicine, persalinan ibu hamil covid-19 di 33 Puskesmas se-Kabupaten Kediri, dan relawan penanganan Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Simpang Lima Gumul (SLG), Rabu (25/8/21).
Bupati Kediri yang hobi mengendari vespa ini menyebutkan, salah satu indikator menurunnya jumlah pasien covid-19 adalah tingkat Bed Occupancy Ratio (BOR). Ini terbukti dengan Kabupaten Kediri pernah mencapai angka bor 116 persen dan per hari ini Kabupaten Kediri mampu menekan angka BOR tersebut hingga 58 persen. Sedangkan di RSUD SLG sendiri angka BOR berada pada 30 persen.
Launching gedung pavilion VVIP RS SLG yang digunakan untuk pasien covid ini juga merupakan tindakan nyata Mas Bup untuk menekan angka BOR dengan penambahan 66 tempat tidur.
“Paviliun VVIP ini menjadi gedung khusus penanganan pasien covid,” ujar Mas Bup.
Pada kesempatan ini Mas Bup juga melaunching program Telemedichine, yakni program pendampingan 87 dokter di Kabupaten Kediri kepada masyarakat yang menjalani isolasi mandiri. Program tersebut merupakan kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Kediri, Ikatan Dokter Indonesia, serta 27 apotek yang tersebar di 26 kecamatan.
“Jadi warga yang isolasi mandiri bisa menghubungi dokter pendamping, kemudian tinggal menebus obat di 27 apotek tersebut,” terang Bupati kembali.
Saat momentum launching tersebut, Mas Bup berharap kepada masyarakat yang merasa tidak sanggup melakukan isolasi mandiri agar segera lapor kepada perangkat desa maupun kecamatan untuk segera bergeser ke Isolasi Terpadu (Isoter).
Pemerintah Kabupaten Kediri akan memberikan bantuan kepada keluarga yang kepala keluarganya menjalani isolasi di Isoter.
“Saya sudah minta kepada Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial untuk bekerja sama. Jadi kalau kepala keluarganya menjalani isolasi di Isoter, kita berikan bantuan khusus untuk keluarga yang berada di rumah,” terang Mas Bup. (Kominfo)
Berita Terkait
- Video Statistik Sektoral Kesehatan
- Kekurangan Obat, Mas Bup Berkoordinasi Dengan Kemenkes dan BNPB
- 10.744 Warga Kabupaten Kediri Menerima Bansos PPKM Tahap 2
- Percepat Tracing, Mas Dhito Resmikan Lab PCR dan Gedung Poliklinik RS HVA
- Kabupaten Kediri Duduki Peringkat Keempat Capaian Vaksinasi di Jatim
- Pramuka Bersama Dinkes Gelar Vaksinasi Bagi Pelajar dan Masyarakat Umum
- Wabup Kediri Hadiri Gelar Pasukan Di Makodim 0809
- Pemkab Kediri akan Luncurkan Mobil PCR
- Mas Bup Bersama Kapolres dan Dandim Sidak Kafe dan Tempat Nongkrong
- Mas Bup Semangati Warga yang Menjalani Isolasi
Jojo
Sangat bagus program dari negara terkait sertifikat tanah. Meskipun berbayar Rp 600.000.jika 1 desa ...
View ArticleNash
Alhamdulillah ...maju terus Kab. ...
View Article