- Sosialisasi dan Serah Terima Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
- Kolaborasi Bersama, Upaya Percepatan Penurunan Stunting
- Apresiasi Sukarelawan PMI Kabupaten Kediri Berikan Penghargaan Kepada 40 Pendonor Darah
- Tingkatkan Layanan Kesehatan, Mas Dhito Resmikan Gedung KRIS RSKK Pare
- Pemkab Kediri Selenggarakan Upacara Peringatan HAORNAS ke-41 Tahun 2024
- Parade Cikar 2024, Sedot Animo Masyarkat
- Pemerintah Kabupaten Kediri Alokasikan 51 Milyar untuk Pembangunan Infrastruktur Desa
- Edukasi Pemanfaatan Bantuan Sosial PKH
- Kemeriahan Gebyar Kemerdekaan HUT RI Ke-79
- Konferensi Kerja Kabupaten IV Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Masa Bakti 2020-2025
Bupati Kediri Pantau Langsung Kesiapan KBM Tatap Muka
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka sekolah tingkat dasar dan menengah pertama di Kabupaten Kediri resmi dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Guna mengecek sejauh mana kesiapan tempat belajar mengajar yang melaksanakan pembelajaran tatap muka, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana dengan didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri Sujud Winarko, melakukan pengecekan uji coba pembelajaran tatap muka di SMPN 1 Ngadiluwih, (27/4/21).
Dalam pengecekan tersebut, Mas Bup masuk ke kelas-kelas untuk melihat penataan bangku, pelaksanaan protokol kesehatan, serta mengecek ketersediaan tempat cuci tangan dan hand sanitizer. Terlihat siswa yang melakukan uji coba pembelajaran sudah mematuhi protokol kesehatan. Selain itu juga tersedia peralatan penunjang yang memadai di tempat belajar sehingga dinilai sudah memenuhi syarat untuk dilaksanakan kegiatan belajar mengajar tatap muka.
“Pemantauan KBM ini dilakukan secara acak dengan mengambil sampelnya, saya juga ingin melihat sejauh mana protokol kesehatan ini dijalankan. Secara umum, pembelajaran tatap muka di Kabupaten Kediri sudah sesuai dengan standar protokol kesehatan. Sarana dan prasarana penunjang protokol kesehatan sudah tersedia di masing-masing sekolah," jelasnya.
Mas Bup menambahkan, jika biasanya dalam satu kelas diisi siswa sekitar 32 murid, dengan penerapan protokol kesehatan ini sementara diisi 16 siswa, atau sekitar 50%. Untuk pembelajaran tatap muka, setiap hari waktunya dibatasi maksimal 2 jam dengan pembagian 30 menit untuk setiap mata pelajaran.
“Pada pelaksanaan KBM ini kami juga meminta pernyataan ijin sebelumnya dari setiap wali murid, apakah perlu dilaksanakan atau tetap dilaksanakan secara daring," tambahnya.
Kita semua berharap situasi ini bisa kita lalui bersama, termasuk pada kegiatan belajar mengajar. Supaya keadaan kembali normal dan bisa belajar sepenuhnya bersama-sama," pungkas Mas Bup Dhito. (Kominfo/ar,tee,tj,wk)
Berita Terkait
- Mas Dhito Segera Gelontorkan Insentif Untuk Guru TPQ
- Pergunu Bisa Menjadi Pondasi Dalam Perkembangan Pendidikan di Kabupaten Kediri
- Puluhan Siswa Ikuti Seleksi Paskibraka Kabupaten Kediri 2021
- Program Pembelajaran Semester Genap
- PIK R SMKN 1 Plosoklaten Sabet Juara 1 Lomba Cover Lagu
- Pandemi Tak Menyurutkan Langkah Meraih Prestasi
- Pelatihan Public Speaking Bagi Pengurus PIK Remaja
- Tekan Angka DO dengan GNOTA
- Diknas Kabupaten Kediri Sosialisasi Asesmen Nasional
- Tanamkan Semangat Juang 45 Kepada Generasi Muda
Jojo
Sangat bagus program dari negara terkait sertifikat tanah. Meskipun berbayar Rp 600.000.jika 1 desa ...
View ArticleNash
Alhamdulillah ...maju terus Kab. ...
View Article