- Penguatan Kapasitas Kader Kesehatan Desa di Kecamatan Ngasem: Sinergi untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat
- Dukung Peningkatan Produksi Ternak, TMMD Ke-122 Bersama DKPP Kabupaten Kediri Gelar Sosialisasi di Desa Pagung
- Pjs Bupati Kediri Hadiri Apel Gelar Operasi Zebra Semeru 2024
- Hadiri Jombang Fest 2024, Pjs Bupati Kediri Ucapkan Selamat Hari Jadi Kabupaten Jombang
- Sinergi TNI dan Pemkab Kediri Tingkatkan Produktivitas Petani Lewat Pelatihan Membuat Pupuk Organik dalam Program TMMD ke-122
- Seluruh Runners Kelud Vertical Challenge Kagum dengan Keindahan Kelud
- Kenalkan Program Organik, TMMD 122 Kodim 0809/Kediri Gelar Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Modern
- Pemkab Kediri Gelar Upacara HUT ke-79 Jatim: Perkuat Desa Mandiri dan Tekan Kemiskinan
- Serahkan Ratusan Sertifikat PTSL, Wujud Pemkab Kediri Percepat Legalitas Hak Aset Milik Warga
- Perkuat Keamanan Siber di Daerah, Dinas Kominfo Kabupaten Kediri ikut Berpartisipasi dalam Launching CSIRT
Masa Pandemi, Bisnis Ikan Cupang Tembus Pasar Internasional
Pandemi Covid-19 memukul sendi-sendi perekonomian. Tetapi ada sejumlah sektor usaha yang mampu bertahan, bahkan surplus. Salah satunya binis budidaya ikan hias jenis cupang atau betta. Seperti yang digeluti oleh Agus Toriq Yusuf, Warga Desa Paron, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri.
Menurut pria yang karib dengan sapaan Agus ini, di masa pandemi, permintaan ikan hias jenis cupang melonjak. Bahkan, datang dari pasar luar negeri. “Kalau luar negeri ke USA, tapi hanya satu dua ke para hobi. Tapi kalau pengambilan rutin partai besar, kami kerjasama dengan supplier, paling banyak ke Abu Dabhi (Uni Emirat Arab),” katanya.
Agus mengawali usahanya sejak 2005 silam. Berawal dari sekedar hobbi mengkoleksi ikan cupang, kemudian ia mulai membudidayakan dalam jumlah banyak. Di pasar lokal, ikan hasil budidayanya telah dipasarkan di hampir seluruh provinsi di Indonesia.
“Paling banyak luar pulau, kalau Jawa Timur yaitu Surabaya, Jawa Barat paling banyak Jakarta, kalau paling besar omsetnya ya di luar pulau,” katanya.
Dalam sebulan, Agus mengaku mampu menjual 30 ribu ekor ikan cupang dari kolamnya. Sementara harga yang dibandrol bervariatif, mulai dari Rp 3 ribu sampai Rp 300 ribu. Bahkan ada ikan cupang yang dihargai mencapai Rp 1 juta per ekor. Selain mengejar profit lewat usaha ini, Agus juga memberdayakan 12 ibu rumah tangga di lingkungan sekitar.
“Dulu kan Ibu-ibu kalau pagi, habis masak nganggur. Nah daripada saya mencari karyawan bekerja disini, lebih baik saya pekerjakan di rumahnya masing-masing dan tidak menyita waktunya, bisa sore, bisa pagi,” tuturnya.
Kini Agus juga mempunyai banyak reseller yang turut mengambil ikan cupang di rumahnya. Salah satu reselernya kini bahkan juga telah melakukan penjualan hingga pasar internasional. Ialah Agung Indra, resseller asal Tlogomas Malang. Dia menjadi pengambil ikan cupang di kolam milik Agus dengan omset yang cukup besar.
“Saya permintaan kebanyakan Jakarta, Jawa Tengah, kalau luar pulau itu daerah Makasar, Tarakan Kalimantan, dan Papua. Kalau luar negeri pernah ke USA. Saya jual mulai jual di angka Rp 250 ribu sampai Rp 1,5 juta untuk varian yang berbeda. Kalau ikan terbilang langka, itu pasti saya jualnya lebih mahal lagi," katanya. (Kominfo/ng,tee,tj,wk)
Berita Terkait
- DKPP Latih Kelompok Tani Manfaatkan Aplikasi E-Commerce
- Dipertabun Gelar Pelatihan Operasional Drone Untuk Pemetaan Lahan Pertanian
- Dipertabun Kabupaten Kediri Kendalikan Hama Ulat Grayak Terpadu Bersama Petani
- Sekolah Lapang Pertanian, Dipertabun Kabupaten Kediri Dorong Managemen MTS
- Makan Ikan Meningkat, Corona Minggat
- DKPP Bangun RPH Modern Dengan Kapasitas 30 Ekor Per Hari
- Penditribusian Bantuan Beras di Kecamatan Kayen Kidul
- Penyaluran Bantuan di 3 Kecamatan Berjalan Lancar
- Harga Sembako 27 Februari 2020
- Harga Sembako 24 Februari 2020
Jojo
Sangat bagus program dari negara terkait sertifikat tanah. Meskipun berbayar Rp 600.000.jika 1 desa ...
View ArticleNash
Alhamdulillah ...maju terus Kab. ...
View Article