- Mas Dhito Sholawatan Bareng Zahir Mania, Habib Bidin: Semoga Kabupaten Kediri Semakin Baik
- Pemkab Kediri Tingkatkan Konsumsi Makan Ikan melalui Gemarikan
- Dharma Santi Nyepi 1946 Saka, Mas Dhito Fasilitasi Kebutuhan Umat Hindu Kediri
- Pemkab Kediri Kembali Terima Opini WTP ke-8 dari BPK
- Halal Bihalal, Mas Dhito Didoakan Warga Bisa Lanjutkan Pembangunan di Kabupaten Kediri
- Pemerintah Kabupaten Kediri Gelar Puncak Peringatan FLS2N Tingkat Kabupaten
- Semangat Berkarya, Puluhan Pelajar SD Ikuti FLS2N Tingkat Kabupaten Kediri Tahun 2024
- 7 Unit Layanan di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kediri Raih Penghargaan dari Ombudsman RI
- Puncak HPN 2024, PWI Bersama Pemerintah Junjung Tinggi Keterbukaan Informasi
- Sarasehan Budaya Hiasi Pagelaran Pasar Budaya Hari Ke-2
Masa Pandemi, Bisnis Ikan Cupang Tembus Pasar Internasional
Pandemi Covid-19 memukul sendi-sendi perekonomian. Tetapi ada sejumlah sektor usaha yang mampu bertahan, bahkan surplus. Salah satunya binis budidaya ikan hias jenis cupang atau betta. Seperti yang digeluti oleh Agus Toriq Yusuf, Warga Desa Paron, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri.
Menurut pria yang karib dengan sapaan Agus ini, di masa pandemi, permintaan ikan hias jenis cupang melonjak. Bahkan, datang dari pasar luar negeri. “Kalau luar negeri ke USA, tapi hanya satu dua ke para hobi. Tapi kalau pengambilan rutin partai besar, kami kerjasama dengan supplier, paling banyak ke Abu Dabhi (Uni Emirat Arab),” katanya.
Agus mengawali usahanya sejak 2005 silam. Berawal dari sekedar hobbi mengkoleksi ikan cupang, kemudian ia mulai membudidayakan dalam jumlah banyak. Di pasar lokal, ikan hasil budidayanya telah dipasarkan di hampir seluruh provinsi di Indonesia.
“Paling banyak luar pulau, kalau Jawa Timur yaitu Surabaya, Jawa Barat paling banyak Jakarta, kalau paling besar omsetnya ya di luar pulau,” katanya.
Dalam sebulan, Agus mengaku mampu menjual 30 ribu ekor ikan cupang dari kolamnya. Sementara harga yang dibandrol bervariatif, mulai dari Rp 3 ribu sampai Rp 300 ribu. Bahkan ada ikan cupang yang dihargai mencapai Rp 1 juta per ekor. Selain mengejar profit lewat usaha ini, Agus juga memberdayakan 12 ibu rumah tangga di lingkungan sekitar.
“Dulu kan Ibu-ibu kalau pagi, habis masak nganggur. Nah daripada saya mencari karyawan bekerja disini, lebih baik saya pekerjakan di rumahnya masing-masing dan tidak menyita waktunya, bisa sore, bisa pagi,” tuturnya.
Kini Agus juga mempunyai banyak reseller yang turut mengambil ikan cupang di rumahnya. Salah satu reselernya kini bahkan juga telah melakukan penjualan hingga pasar internasional. Ialah Agung Indra, resseller asal Tlogomas Malang. Dia menjadi pengambil ikan cupang di kolam milik Agus dengan omset yang cukup besar.
“Saya permintaan kebanyakan Jakarta, Jawa Tengah, kalau luar pulau itu daerah Makasar, Tarakan Kalimantan, dan Papua. Kalau luar negeri pernah ke USA. Saya jual mulai jual di angka Rp 250 ribu sampai Rp 1,5 juta untuk varian yang berbeda. Kalau ikan terbilang langka, itu pasti saya jualnya lebih mahal lagi," katanya. (Kominfo/ng,tee,tj,wk)
Berita Terkait
- DKPP Latih Kelompok Tani Manfaatkan Aplikasi E-Commerce
- Dipertabun Gelar Pelatihan Operasional Drone Untuk Pemetaan Lahan Pertanian
- Dipertabun Kabupaten Kediri Kendalikan Hama Ulat Grayak Terpadu Bersama Petani
- Sekolah Lapang Pertanian, Dipertabun Kabupaten Kediri Dorong Managemen MTS
- Makan Ikan Meningkat, Corona Minggat
- DKPP Bangun RPH Modern Dengan Kapasitas 30 Ekor Per Hari
- Penditribusian Bantuan Beras di Kecamatan Kayen Kidul
- Penyaluran Bantuan di 3 Kecamatan Berjalan Lancar
- Harga Sembako 27 Februari 2020
- Harga Sembako 24 Februari 2020
Jojo
Sangat bagus program dari negara terkait sertifikat tanah. Meskipun berbayar Rp 600.000.jika 1 desa ...
View ArticleNash
Alhamdulillah ...maju terus Kab. ...
View Article