- Mas Dhito Sholawatan Bareng Zahir Mania, Habib Bidin: Semoga Kabupaten Kediri Semakin Baik
- Pemkab Kediri Tingkatkan Konsumsi Makan Ikan melalui Gemarikan
- Dharma Santi Nyepi 1946 Saka, Mas Dhito Fasilitasi Kebutuhan Umat Hindu Kediri
- Pemkab Kediri Kembali Terima Opini WTP ke-8 dari BPK
- Halal Bihalal, Mas Dhito Didoakan Warga Bisa Lanjutkan Pembangunan di Kabupaten Kediri
- Pemerintah Kabupaten Kediri Gelar Puncak Peringatan FLS2N Tingkat Kabupaten
- Semangat Berkarya, Puluhan Pelajar SD Ikuti FLS2N Tingkat Kabupaten Kediri Tahun 2024
- 7 Unit Layanan di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kediri Raih Penghargaan dari Ombudsman RI
- Puncak HPN 2024, PWI Bersama Pemerintah Junjung Tinggi Keterbukaan Informasi
- Sarasehan Budaya Hiasi Pagelaran Pasar Budaya Hari Ke-2
Dipertabun Kabupaten Kediri Kendalikan Hama Ulat Grayak Terpadu Bersama Petani
Munculnya serangan hama ulat grayak yang menyerang tanaman jagung di wilayah Kecamatan Purwoasri direspon cepat oleh Pemerintah Kabupaten Kediri. Melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan setempat, dilakukan pengendalian terpadu bersama petani, (3/9/20).
"Kita serentak untuk mengendalikan hama ulat grayak supaya tidak meluas. Satu hamparan kita kendalikan secara bersama-sama. Karena selama ini petani cenderung mengendalikan pada spot-spot, tetapi ini serentak," ujar Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Purwoasri, Khairudin.
Sejak dua pekan terakhir hama ulat grayak menyerang tanaman jagung milik petani di Dusun Sengon, Desa Muneng, Kecamatan Purwoasri. Akibat serangan hama ini, tanaman milik petani rusak. Bahkan, ada satu petak lahan seluas 1.400 rhu terpaksa dibongkar karena dalam kondisi kritis.
Ulat grayak frugiperda (UGF) mulai menyerang tanaman jagung dari rentan usia paling muda 15 hari. Bila tidak segera diatasi, serangan Hama UGF yang dikenal dengan nama ilmiah (Spodoptera frugiperda J.E. Smith) ini bisa berlanjut umur 30 hingga 55 hari. Hama yang berasal dari benua Amerika ini dikenal cepat menyebar.
Merespons kejadian itu, Dinas Pertanian dan Perkebunan menerjunkan petugas di lapangan untuk melakukan pengamatan. Selanjutnya, Dipertabun memberikan bantuan pestisida kepada petani terdampak.
"Kami menggunakan insektisida yang kontak dalam sistem. Ini tadi kebetulan dari Dinas ada pestisidanya, kita ambil untuk upaya pemberantasan hama. Ini sifatnya bantuan dari Pemerintah Kabupaten Kediri," tambah Khairudin.
Sedikitnya 30 orang petani terlibat dalam pengendalian hama terpadu ulat grayak. Mereka tergabung dalam Kelompok Tani Padi Unggul. Sementara itu, dari hamparan lahan pertanian seluas 25 hektar yang ada di daerah ini, proses pengendalian sudah berjalan pada 10 hektar. Sementara sisanya, 15 hektar akan segera direalisasikan hari berikutnya. (Kominfo/ng,tee,tj,wk)
Berita Terkait
- Sekolah Lapang Pertanian, Dipertabun Kabupaten Kediri Dorong Managemen MTS
- Makan Ikan Meningkat, Corona Minggat
- DKPP Bangun RPH Modern Dengan Kapasitas 30 Ekor Per Hari
- Penditribusian Bantuan Beras di Kecamatan Kayen Kidul
- Penyaluran Bantuan di 3 Kecamatan Berjalan Lancar
- Harga Sembako 27 Februari 2020
- Harga Sembako 24 Februari 2020
- Gerdal OPT Serentak Kabupaten Kediri
- Kabupaten Kediri Ekspor 40 Ton Benih Jagung Manis Ke Cina
- Manfaatkan Kemajuan Teknologi Untuk Pertanian
Jojo
Sangat bagus program dari negara terkait sertifikat tanah. Meskipun berbayar Rp 600.000.jika 1 desa ...
View ArticleNash
Alhamdulillah ...maju terus Kab. ...
View Article