- Tingkatkan Kompetensi Komunikasi Publik Digital, Dpc Iprahumas Jatim Gelar Capacity Building
- Penguatan Kapasitas Kader Kesehatan Desa di Kecamatan Ngasem: Sinergi untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat
- Dukung Peningkatan Produksi Ternak, TMMD Ke-122 Bersama DKPP Kabupaten Kediri Gelar Sosialisasi di Desa Pagung
- Pjs Bupati Kediri Hadiri Apel Gelar Operasi Zebra Semeru 2024
- Hadiri Jombang Fest 2024, Pjs Bupati Kediri Ucapkan Selamat Hari Jadi Kabupaten Jombang
- Sinergi TNI dan Pemkab Kediri Tingkatkan Produktivitas Petani Lewat Pelatihan Membuat Pupuk Organik dalam Program TMMD ke-122
- Seluruh Runners Kelud Vertical Challenge Kagum dengan Keindahan Kelud
- Kenalkan Program Organik, TMMD 122 Kodim 0809/Kediri Gelar Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Modern
- Pemkab Kediri Gelar Upacara HUT ke-79 Jatim: Perkuat Desa Mandiri dan Tekan Kemiskinan
- Serahkan Ratusan Sertifikat PTSL, Wujud Pemkab Kediri Percepat Legalitas Hak Aset Milik Warga
Dipertabun Kabupaten Kediri Kendalikan Hama Ulat Grayak Terpadu Bersama Petani
![Dipertabun Kabupaten Kediri Kendalikan Hama Ulat Grayak Terpadu Bersama Petani](https://berita.kedirikab.go.id/asset/foto_berita/ulatgrayak_1-140920.jpg)
Munculnya serangan hama ulat grayak yang menyerang tanaman jagung di wilayah Kecamatan Purwoasri direspon cepat oleh Pemerintah Kabupaten Kediri. Melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan setempat, dilakukan pengendalian terpadu bersama petani, (3/9/20).
"Kita serentak untuk mengendalikan hama ulat grayak supaya tidak meluas. Satu hamparan kita kendalikan secara bersama-sama. Karena selama ini petani cenderung mengendalikan pada spot-spot, tetapi ini serentak," ujar Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Purwoasri, Khairudin.
Sejak dua pekan terakhir hama ulat grayak menyerang tanaman jagung milik petani di Dusun Sengon, Desa Muneng, Kecamatan Purwoasri. Akibat serangan hama ini, tanaman milik petani rusak. Bahkan, ada satu petak lahan seluas 1.400 rhu terpaksa dibongkar karena dalam kondisi kritis.
Ulat grayak frugiperda (UGF) mulai menyerang tanaman jagung dari rentan usia paling muda 15 hari. Bila tidak segera diatasi, serangan Hama UGF yang dikenal dengan nama ilmiah (Spodoptera frugiperda J.E. Smith) ini bisa berlanjut umur 30 hingga 55 hari. Hama yang berasal dari benua Amerika ini dikenal cepat menyebar.
Merespons kejadian itu, Dinas Pertanian dan Perkebunan menerjunkan petugas di lapangan untuk melakukan pengamatan. Selanjutnya, Dipertabun memberikan bantuan pestisida kepada petani terdampak.
"Kami menggunakan insektisida yang kontak dalam sistem. Ini tadi kebetulan dari Dinas ada pestisidanya, kita ambil untuk upaya pemberantasan hama. Ini sifatnya bantuan dari Pemerintah Kabupaten Kediri," tambah Khairudin.
Sedikitnya 30 orang petani terlibat dalam pengendalian hama terpadu ulat grayak. Mereka tergabung dalam Kelompok Tani Padi Unggul. Sementara itu, dari hamparan lahan pertanian seluas 25 hektar yang ada di daerah ini, proses pengendalian sudah berjalan pada 10 hektar. Sementara sisanya, 15 hektar akan segera direalisasikan hari berikutnya. (Kominfo/ng,tee,tj,wk)
Berita Terkait
- Sekolah Lapang Pertanian, Dipertabun Kabupaten Kediri Dorong Managemen MTS
- Makan Ikan Meningkat, Corona Minggat
- DKPP Bangun RPH Modern Dengan Kapasitas 30 Ekor Per Hari
- Penditribusian Bantuan Beras di Kecamatan Kayen Kidul
- Penyaluran Bantuan di 3 Kecamatan Berjalan Lancar
- Harga Sembako 27 Februari 2020
- Harga Sembako 24 Februari 2020
- Gerdal OPT Serentak Kabupaten Kediri
- Kabupaten Kediri Ekspor 40 Ton Benih Jagung Manis Ke Cina
- Manfaatkan Kemajuan Teknologi Untuk Pertanian
![Iklan dibawah Detail Video](https://berita.kedirikab.go.id/asset/foto_iklantengah/home1.jpg)
Jojo
Sangat bagus program dari negara terkait sertifikat tanah. Meskipun berbayar Rp 600.000.jika 1 desa ...
View ArticleNash
Alhamdulillah ...maju terus Kab. ...
View Article