- Pantau Arus Mudik, Mas Dhito Siapkan ATCS Untuk Urai Kemacetan
- First Landing Bandara Internasional Dhoho Diawali Citilink, Mas Dhito : Maskapai Lain Jangan Sampai Menyesal
- Tim Satgas Pangan Kabupaten Kediri Lakukan Sidak Pasar dan Toko Bahan Pokok
- Pondok Ramadhan Terakhir, Menambah Ilmu yang Bermanfaat
- Mas Dhito: Bandara Dhoho Efektif Beroperasi 5 April 2024
- Stok Bahan Pokok Aman dan Tercukupi, Harga Mulai Melandai
- Jelang Lebaran, Mbak Cicha Pimpin Kegiatan Pasar Murah dan Pembagian Suvenir
- Baznas Kabupaten Kediri Salurkan 1.000 Bantuan untuk Anak Yatim
- Mbak Cicha Ditunjuk Sebagai Ketua Dewan Kehormatan PMI Kabupaten Kediri
- Mas Dhito Dampingi Pj Gubernur Jatim Kunjungi Bandara Dhoho Kediri
Temuan Benda Cagar Budaya di Kandangan Diduga Komplek Pemukiman dan Bangunan Bendungan
Pasca penemuan benda – benda yang diduga peninggalan Kerajaan Panjalu, pemerhati sejarah Kabupaten Kediri langsung melakukan survey di lokasi temuan. Dari hasil pengamatan di lokasi, kuat dugaan benda – benda tersebut berupa lesung, peralatan rumah tangga, gerabah, serta terowongan bawah tanah. Sehingga ada indikasi lokasi tersebut merupakan komplek pemukiman yang padat penduduk.
Novi Bahrul Munib, pemerhati sejarah Kabupaten Kediri mengatakan, secara kontekstual memang daerah Jerukwangi dan Kandangan banyak ditemukan benda – benda bersejarah, terutama temuan dari masa Kerajaan Panjalu. Seperti contohnya jobong sumur yang saat ini berada di Balai Desa Kandangan adalah peninggalan masa kerajaan Jayabaya. Bahkan berdasar dari laporan Belanda, pernah ditemukan Prasasti Kandangan atau yang dikenal dengan Prasasti Kusmala yang saat ini berada di Museum Airlangga Kota Kediri.
Dari Prasati Kusmala tersebut didapat informasi menarik yaitu pembangunan bendungan kusmala oleh Sanga Panji Pupon. Keberadaan bandungan tersebut memberikan manfaat yang besar terhadap kerajaan, yaitu membuat makmur masyarakat di timur Kota Dhaha. Sehingga oleh Raja Matahun yang merupakan bangsawan dari Kerajaan Majapahit, diberikan anugerah hadiah kepada Sanga Panji Pupon dan masyarakat di sekitar bendungan kusmala untuk merawat bendungan tersebut.
“Atas temuan situs Jerukwangi tersebut ada indikasi berkaitan dengan bendungan kusmala”, ungkap Novi.
Novi menambahkan, kuatnya indikasi keterkaitan penemuan prasasti Kusmala dengan situs Jerukwangi adalah Desa Jerukwangi dan Kandangan berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) Konto. Sehingga kemungkinan besar bangunan bendungan yang ada hubungan dengan instalasi keairan tersebut berada di sekitar DAS Kali Konto yang merupakan salah satu instalasi untuk mengendalikan aliran sungai untuk dimanfaatkan masyarakat yang backgroundnya saat itu adalah petani.
Sementara dilihat dari indikator lain berupa temuan keramik, ada indikasi masa kerajaan Majapahit dan Panjalu. Sehingga kemungkinan pemukiman di Jerukwangi tersebut berada dari masa Panjalu diteruskan masa Majapahit akhir. Ini bisa dibuktikan dari temuan prasasti atau angka tahun yang ada di sekitar Jerukwangi dan Kandangan. Untuk temuan terowongan berada di bawah struktur bata, sehingga diyakini terowongan tersebut ada dua kemungkinan fungsinya, yakni sebagai drainase pemandian pemukiman serta untuk sarana irigasi pertanian. (Kominfo/ag,tee,tj,wk)
Berita Terkait
- Bawaslu Kabupaten Kediri Gelar Deklarasi Pemilu Sehat dan Jurdil
- Penemuan Benda Purbakala di Desa Jerukwangi Kecamatan Kandangan
- Desa Putih Berhasil Kembangkan Sistem Pertanian Minapadi
- Jaring Siswa Berprestasi Melalui Lomba Bidang Non Akademis
- Peternak Kediri Mulai Kembangkan Biogas dari Limbah
- DLH Dorong Desa Bangun Tempat Pengolahan Sampah Berbasis TPS3R
- SDN Tanjung Pagu Ikuti Sekolah Adiwiyata Tingkat Provinsi
- 70 Ribu Warga Kediri Terdaftar Program BSU
- Satlantas Polres Kediri Bagi-Bagi Masker
- DKPP Target Vaksinasi Brucellosis 1.000 Ekor Sapi Perah
Jojo
Sangat bagus program dari negara terkait sertifikat tanah. Meskipun berbayar Rp 600.000.jika 1 desa ...
View ArticleNash
Alhamdulillah ...maju terus Kab. ...
View Article