Temuan Benda Cagar Budaya di Kandangan Diduga Komplek Pemukiman dan Bangunan Bendungan

By Dinas Kominfo Kab. Kediri25 Sep 2020, 18:23:09 WIB Pariwisata, Seni dan Budaya
Temuan Benda Cagar Budaya di Kandangan Diduga Komplek Pemukiman dan Bangunan Bendungan

Pasca penemuan benda – benda yang diduga peninggalan Kerajaan Panjalu, pemerhati sejarah Kabupaten Kediri langsung melakukan survey di lokasi temuan. Dari hasil pengamatan di lokasi, kuat dugaan benda – benda tersebut berupa lesung, peralatan rumah tangga, gerabah, serta terowongan bawah tanah. Sehingga ada indikasi lokasi tersebut merupakan komplek pemukiman yang padat penduduk.

Novi Bahrul Munib, pemerhati sejarah Kabupaten Kediri mengatakan, secara kontekstual memang daerah Jerukwangi dan Kandangan banyak ditemukan benda – benda bersejarah, terutama temuan dari masa Kerajaan Panjalu. Seperti contohnya jobong sumur yang saat ini berada di Balai Desa Kandangan adalah peninggalan masa kerajaan Jayabaya. Bahkan berdasar dari laporan Belanda, pernah ditemukan Prasasti Kandangan atau yang dikenal dengan Prasasti Kusmala yang saat ini berada di Museum Airlangga Kota Kediri.

Dari Prasati Kusmala tersebut didapat informasi menarik yaitu pembangunan bendungan kusmala oleh Sanga Panji Pupon. Keberadaan bandungan tersebut memberikan manfaat yang besar terhadap kerajaan, yaitu membuat makmur masyarakat di timur Kota Dhaha. Sehingga oleh Raja Matahun yang merupakan bangsawan dari Kerajaan Majapahit, diberikan anugerah hadiah kepada Sanga Panji Pupon dan masyarakat di sekitar bendungan kusmala untuk merawat bendungan tersebut.

“Atas temuan situs Jerukwangi tersebut ada indikasi berkaitan dengan bendungan kusmala”, ungkap Novi.

Novi menambahkan, kuatnya indikasi keterkaitan penemuan prasasti Kusmala dengan situs Jerukwangi adalah Desa Jerukwangi dan Kandangan berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) Konto. Sehingga kemungkinan besar bangunan bendungan yang ada hubungan dengan instalasi keairan tersebut berada di sekitar DAS Kali Konto yang merupakan salah satu instalasi untuk mengendalikan aliran sungai untuk dimanfaatkan masyarakat yang backgroundnya saat itu adalah petani.

Sementara dilihat dari indikator lain berupa temuan keramik, ada indikasi masa kerajaan Majapahit dan Panjalu. Sehingga kemungkinan pemukiman di Jerukwangi tersebut berada dari masa Panjalu diteruskan masa Majapahit akhir. Ini bisa dibuktikan dari temuan prasasti atau angka tahun yang ada di sekitar Jerukwangi dan Kandangan. Untuk temuan terowongan berada di bawah struktur bata, sehingga diyakini terowongan tersebut ada dua kemungkinan fungsinya, yakni sebagai drainase pemandian pemukiman serta untuk sarana irigasi pertanian. (Kominfo/ag,tee,tj,wk)




Tinggalkan komentar Anda via CommentBox